Ana Teresa Diego (1954–1976)[1] merupakan seorang mahasiswi astronomi asal Argentina yang menjadi korban penghilangan paksa oleh rezim militer Argentina selama periode Perang Kotor (La Guerra Sucia). Sebagai bentuk penghormatan, namanya diabadikan pada asteroid 11441 Anadiego.[2]
Ana Teresa Diego lahir pada tahun 1954. Ia menempuh pendidikan astronomi di Observatorium Astronomi La Plata dan lulus sebagai mahasiswa sarjana pada awal 1970-an. Ayahnya adalah seorang matematikawan yang bekerja di Universidad Nacional del Sur. Ayahnya dikenal sebagai sosok yang dipercaya oleh gerakan mahasiswa di Bahía Blanca. Pada tahun 1975, ayah Ana Teresa Diego dibunuh dalam situasi yang berkaitan dengan konflik politik pada masa itu.[3]
Pada tanggal 30 September 1976, Ana Teresa Diego diculik oleh aparat militer di kawasan El Bosque de La Plata karena keterlibatannya sebagai anggota Federación Juvenil Comunista (Federasi Pemuda Komunis Argentina). Diego diserang dan diculik saat meninggalkan fasilitas organisasi di kawasan El Bosque. Kelompok penculik menggunakan dua mobil Fiat tanpa plat nomor. Sebelum dimasukkan ke dalam salah satu mobil, Ana sempat berteriak menyebutkan namanya agar didengar oleh para saksi. Apartemennya juga turut digeledah oleh para penculik.
Ana Teresa Diego sempat terlihat dua kali dalam kondisi ditahan di Pozo de Arana dan Brigada de Quilmes, dua fasilitas yang berada di bawah kendali Ramón Camps, tokoh penting dalam aparat represif militer Argentina saat itu. Setelah itu, keberadaannya tidak diketahui lagi hingga dinyatakan sebagai korban penghilangan paksa.[4]
Ibunda Ana Teresa Diego, Zaida Franz, menjadi salah satu anggota pendiri organisasi Mothers of the Plaza de Mayo, kelompok ibu-ibu yang menuntut keadilan atas hilangnya anak-anak mereka akibat kekerasan negara. Zaida aktif dalam pertemuan-pertemuan awal keluarga korban di Bahía Blanca dan berpartisipasi dalam Marchas de las Madres di La Plata.
Nama Ana Teresa Diego diabadikan sebagai simbol perjuangan generasi muda Argentina yang menjadi korban rezim militer. Dalam pidato pelantikannya untuk masa jabatan kedua, Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner mengenang sosok Ana Teresa Diego. Ia membandingkan Diego dengan Dilma Rousseff, mantan tahanan politik yang kemudian menjadi Presiden Brasil, dan berkata, "Hari ini Dilma menduduki kursi salah satu negara terpenting di dunia, mungkin perempuan muda ini (Ana Teresa Diego) bisa saja duduk di tempat yang sama seperti saya sekarang."[5]
Sebagai bentuk penghormatan, namanya diabadikan menjadi nama asteroid 11441 Anadiego. Penghargaan ini menjadi simbol peringatan atas keberanian dan pengorbanan Ana Teresa Diego serta memperkuat ingatan kolektif tentang kejahatan yang terjadi selama Perang Kotor di Argentina.