Film ini mencoba mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih Piala Citra yang berkolaborasi secara sempurna untuk menyajikan tontonan yang berkualitas. Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim.[1]
Muluk adalah seorang lulusan Sarjana Manajemen yang sudah hampir dua tahun menganggur. Saat mencari pekerjaan, dia melihat peristiwa pencopetan di pasar oleh sekelompok anak terlantar yang dipimpin anak bernama Komet. Setelah tidak mendapatkan pekerjaan dan merasa prospek membuat proyek sendiri tidak bagus, Muluk menemui Komet agar dibawa ke markas para pencopet. Para pencopet terdiri dari kelompok pencopet mal, pasar, dan angkutan umum. Muluk meyakinkan bos pencopet, Jarot, untuk menjadikannya pengelola keuangan hasil mencopet dengan imbalan 10% dari hasilnya. Setelah beberapa pencopetan, penghasilan Muluk meningkat dan dia sudah mampu mencukupi kebutuhan dirinya dan ayahnya, Makbul, serta membuat Haji Rachmat dan calon mertuanya, Haji Sarbini, terkesan.
Karena tidak mau anak-anak terlantar terus menjadi pencopet, Muluk mengajak mereka menjadi pengasong, tetapi mereka tidak mau. Muluk mengajak dua temannya; Samsul, lulusan Sarjana Pendidikan yang kesehariannya hanya bermain gaplek, dan Pipit, anak Haji Rachmat dan lulusan Sarjana Agama yang kesehariannya mengikuti kuis di TV dan koran demi hadiah; untuk membantunya memperbaiki pengetahuan dan akhlak para pencopet. Mereka pun menjadi semakin lebih baik dan bersedia berdagang asongan. Jarot pun mendukung usaha Malik walaupun tahu penghasilannya akan berkurang.
Pada hari perayaan akan berhentinya anak-anak mencopet, Makbul, Rachmat, dan Sabrini datang untuk melihat pekerjaan Muluk, Pipit, dan Samsul. Makbul, Rachmat, dan Sabrini kecewa begitu menyadari bahwa uang yang mereka terima selama ini berasal dari uang hasil copet yang haram. Walaupun Samsul ingin terus membantu anak-anak, Muluk dan Pipit menyesal telah memberi orang tua mereka uang haram dan memutuskan untuk berhenti. Muluk menyerahkan uang hasil copet kepada Jarot serta asongan untuk dijual anak-anak yang mau mengasong.
Setelah berhenti mengurus pencopet, Muluk, Pipit, dan Samsul kembali ke keseharian mereka sebagai pengangguran. Sementara itu, sebagian besar anak-anak Jarot kembali mencopet, kecuali Komet dan para pencopet pasar serta satu orang dari pencopet mal yang memutuskan untuk mengasong. Kebetulan, mereka bertemu Muluk di jalan saat polisi datang untuk menangkap pada pengasong yang menyebabkan kemacetan. Muluk membantu mereka melarikan diri dan bangga mereka berhenti mencopet, walaupun akibatnya Muluk ditahan oleh polisi.
Pemeran
Berikut ini adalah daftar pemain film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Pemain utama adalah Muluk adalah seorang mahasiswa dari perkuliahan yang belum masuk kerja dan grup para pencopet yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Copet Mal, Copet Pasar dan Copet Angkot. Tiga kelompok ini terdiri dari jumlah dua belas orang bagi empat orang serta tiga orang mampu dilaksanakan oleh ketua copet. Hasil menggalakan copet berisi uang yang lebih banyak dan kartu kredit dan kemudian, berhenti copet menjadi tukang ngasong oleh Copet Pasar.
Film ini mengangkat kenyataan sosial yang terjadi di Indonesia mulai dari masalah pengangguran hingga tindakan sewenang-wenang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap anak-anak jalanan.[4][5]
Kuis
Iklan SMS
Acara sambutan copet menjadi asong
Ketika Muluk menjadi seorang pencopet
Penutupan
Musik
Sponsor
Lagu Tema
Berikut ini adalah daftar lagu tema dari film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yaitu:
Akhirnya, semua menonton film di bioskop ini sudah sukses lebih dari jutaan orang setelah syuting di berbagai lokasi dan halaman rumah dekat gedung bertingkat. Pihak PT Demi Gisela Citra Sinema akan pengumuman acara teater drama musikal akan dilaksanakan oleh kota Yogyakarta dan sekitarnya. Kejadian fenomenal drama musikal banyak menampilkan oleh para pemain dari sanggar serta grup instrumental musik dibawa lagu film yang pernah vokalis dan penulis lirik juga melodi kebangsaan Indonesia Raya dan Tanah Airku.
Tanggal
Lokasi
Dimainkan oleh
13 Januari 2017 dan 14 Januari 2017
Aditorium Teater FSP ISI Center
22 Januari 2018 dan 27 Januari 2018
Taman Budaya Palu
Kutipan
"Iya bang! Kita main jadi koruptor! Hidup koruptor!" ~Bedil
"Kalo copet waktu gue, gue akan berhenti nyopet. Ya tuhan, ampunilah dosa gue!" ~Mata Dewa