Abdurrahman bin Khalid bin Musafir al-Fahmi (bahasa Arab: عبد الرحمن بن خالد بن مسافر الفهمي) adalah seorang gubernur Mesir untuk Kekhalifahan Umayyah dari tahun 735 hingga 736.
Silsilah
Abdurrahman berasal dari kabilah Fahm dari Qais bin 'Ailan.[1] Silsilahnya adalah Abdurrahman bin Khalid bin Musafir bin Khalid bin Tsabit bin Zha'in[2] bin al-Ajlan bin Abdullah bin Ka'ab bin Shubh bin Walibah bin Nashr bin Sha'sha'ah bin Tsa'labah bin Kinanah bin Amr bin al-Qain bin Fahm bin Amr bin Sa'ad bin Qais bin 'Ailan al-Fahmi.[1] Kunyah Abdurrahman adalah Abu Khalid dan Abu Al-Walid.[3]
Baik Abdurrahman maupun Al-Walid bin Rifa'ah, yang juga merupakan gubernur Mesir, sama-sama keturunan dari Khalid bin Tsabit,[1] dan nama lengkap Al-Walid adalah Al-Walid bin Rifa'ah bin Khalid bin Tsabit bin Zha'in al-Fahmi.[4] Khalid bin Tsabit ini merupakan pemimpin pasukan Muslim yang dikirim oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Baitul Maqdis. Ia kemudian turut serta dalam Penaklukan Mesir. Khalid juga pernah menjadi pemimpin pasukan dalam pertempuran di laut Mesir dan penyerangan Afrika.[5]
Biografi
Abdurrahman adalah seorang anggota Qais. Ia pada awalnya menjabat sebagai kepala keamanan (shahib asy-syurthah) untuk Al-Walid bin Rifa'ah[6] sebelum dirinya diangkat menjadi gubernur setelah kematian Al-Walid pada pertengahan 735. Dia tetap menjabat sampai pada tahun berikutnya ketika pasukan Bizantium melakukan serangan laut yang menyebabkan beberapa kaum Muslim ditawan. Akibatnya, Khalifah Hisyam bin Abdul Malik (berkuasa 724–743) kehilangan kepercayaan akan keahliannya dalam urusan militer dan menggantinya dengan Hanzhalah bin Shafwan al-Kalbi.[7]
Abdurrahman bin Khalid meninggal pada masa kekhalifahan Marwan bin Muhammad (berkuasa 744–750) yaitu pada tahun 745.[8]
Periwayatan hadis
Abdurrahman meriwayatkan hadis dari Muhammad bin Muslim az-Zuhri dan Al-Laits bin Sa'ad meriwayatkan hadis darinya.[3][2] Abdurrahman termasuk di antara perawi hadis yang dapat dipercaya.[8]
Referensi
Sumber