Ralat Lua pada baris 511 di Modul:Location_map: Tidak dapat cari takrifan peta lokasi yang ditentukan: "Modul:Peta lokasi/data/Sumatra Topography" tidak wujud.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di kota Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia. Muzium ini didirikan di bekas bangunan rumah residen kolonial Sumatra Selatan abad ke-19. Bangunan ini juga menjadi pusat pelancongan atau "gedung dinas pariwisata" kota tersebut.
Sejarah
Lokasi muzium ini awalnya adalah lokasi Kuta Lama, istana tua SultanMahmud Badaruddin I (1724–1758), penguasa Kesultanan Palembang. Setelah penghapusan Kesultanan Palembang yang dilakukan pemerintah kolonial British sebagai menghukum pembunuhan atau "pembantaian" yang terjadi di penginapan BelandaSungai Alur, atau juga mungkin telah menjadi gerakan politik untuk menghapus kedaulatan Kesultanan atas kota tersebut,[1] istana Kuta Lama dihancurkan oleh pemerintah kolonial pada 7 Oktober 1823.[2]
Segera setelah pembongkaran Kuta Lama, pada tahun 1823, sebuah gedung baru dibangun di atas runtuhannya.[3] Bangunan pertama selesai pada tahun 1824 dan diberi nama Gedung Siput.[4] Belakangan sebuah bangunan kembali dibangun dalam gedung yang saat ini berdiri di tapak tersebut. Bangunan baru adalah bangunan batu dua lantai yang dibangun dengan gaya yang memadukan gaya Eropah dengan seni bina tropika Hindia berfokus pada gaya rumah bari tradisional yang ditemukan di Palembang. Pada tahun 1825, gedung itu digunakan sebagai pejabat atau kantor untuk residen kolonial.[2] Pada tahun 1920-an bangunan tersebut diubah suai dengan penambahan lebih banyak kaca.[1]
Setelah kemerdekaan Indonesia, gedung tersebut menjadi markas besar Tentara Nasional Indonesia bernama Kodam II/Sriwijaya untuk waktu yang singkat. Kemudian diserahkan kepada pemerintah kota Palembang sebelum akhirnya diubah menjadi muzium pada tahun 1984.[1]
Pengambilan benda-benda untuk Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dimulai pada tahun 1984 ketika rumah bari, sebuah rumah limas yang tulen, diangkut ke lokasi baru di Museum Balaputradeva. Beberapa koleksi yang sebelumnya disimpan di rumah bari dipindahkan ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.[1]
Koleksi dan artefak
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II menampilkan koleksi tekstil, senjata, pakaian tradisional, kerajinan, dan koin Sumatra Selatan. Kebun-kebun muzium dipenuhi dengan artifak dari zaman Sriwijaya, misalnya patung Ganesha dan Buddha.
Association of Southeast Asian Archaeologists in Western Europe (1992). Ian, Glover (penyunting). Southeast Asian archaeology 1990: proceedings of the third Conference of the European Association of Southeast Asian Archaeologists (dalam bahasa Inggeris). University of Hull. ISBN9780859585934.CS1 maint: ref=harv (link)