Hasnan Singodimayan

Hasnan Singodimayan (17 Oktober 1931 – 13 September 2022) adalah budayawan dan sasterawan yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Kehidupan dan Keluarga

Hasnan yang lahir di Banyuwangi, 17 Oktober 1931 dulunya adalah petugas teknikal di Jabatan Perikanan dan Laut ("Dinas Perikanan dan Kelautan") Kabupaten Banyuwangi. Ia juga merupakan alumni dari Pondok Gontor yang lulus pada tahun 1955. Isterinya bernama Sayu Masunah. Perkahwinannya mendapat lima orang anak.[1]

Karir Di Bidang Sastra dan Budaya

Pada tahun 1973, ia membuat sebuah cerita pendek (cerpen) yang berjudul Lailatul Qadar yang meraih Juara III dalam pertandingan cerpen yang diadakan Dewan Kesenian Surabaya. Runner up pada pertandingan puisi yang diselenggarakan oleh BBC London pada tahun 1980. Dia juga pernah memenangi penulisan kisah bertema kepahlawanan yang diadakan oleh Angkatan 45 pusat dan karyanya diterbitkan oleh Balai Pustaka. Selain itu ia pernah menjadi penulis rubrik novelet di surat kabar Bali Post dan menulis sandiwara radio berbahasa Using (bahasa tempatan Banyuwangi). Dia juga menerbitkan buku berjudul Kerudung Santet Gandrung.[2]

Dalam berbagai pertemuan penting, Hasnan seringkali berkedudukan sebagai wakil pemangku kebudayaan Using. Mulai dari seminar kebudayaan Jawa Timur oleh Universiti Jember dan Dewan Kesenian Jawa Timur, seminar yang diselenggarakan oleh Pengarah Nilai Budaya, Seni dan Filem, serta beberapa persidangan yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Dia pernah aktif dalam Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) pada periode 1960 hingga 1965, menjadi anggota Seksi Sastra dan Seni Islam Dewan Kesenian Blambangan (DKB) pada tahun 1980 hingga 1995, dan Penasihat Dewan Kesenian Blambangan (1995 hingga kini). Selain itu dia juga pernah menjadi Penyelaras Badan Koordinasi Kesenian dan Kepariwisataan Blambangan (BK3) serta anggota Aliansi Masyarakat Adat Nusantara sebagai wakil masyarakat adat Using.[3]

Rujukan

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!