Pɩnaɣ 1968 kɛ pɩnaɣ 1968 ñɩŋga kɛ palʋlʋʋ Yeesu Krɩstʋ yɔ. Pɩnzɩ mɩnɩŋ nɛɛlɛ taa lɛ, pɩnaɣ 1968 kɛŋna 68 ñɩŋga. Kɛwɛ pɩnzɩ 1967 nɛ 1969 hɛkʋ taa. 1968 taa lakasɩ sɔsɔsɩ Pɩnaɣ ŋga ka-taa kɛ lakasɩ sɔsɔsɩ sɩnɛ yɔ sɩlaba : Kɔnaɣ fenaɣ Kolaɣ fenaɣ Lakɩŋ fenaɣ Ɖomaɣ fenaɣ Agoza fenaɣ Mɩsɩkʋm fenaɣ Hasɩyaɖɛ fenaɣ Kɩyɛɛna fenaɣ Salaŋ fenaɣ Aloma fenaɣ Kamɩŋ fenaɣ Saŋayɩŋ fenaɣ

Etika bisnis adalah cara menjalankan aktivitas bisnis, yang mencakup semua aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan dan pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan percaya bahwa prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkelanjutan yang dijalankan dengan berpegang pada prinsip-prinsip etika, sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya pedoman dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari berdasarkan akhlak mulia, kejujuran, transparansi dan profesionalisme.

Ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan praktik bisnis:
1. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling menguntungkan satu sama lain, artinya setiap tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.

2. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan dan tanggung jawab. Orang yang mandiri adalah orang yang dapat mengambil keputusan dan kemudian melaksanakannya berdasarkan kemampuannya sendiri dan sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan pada pihak lain.

3. Prinsip Keadilan
Asas keadilan menanamkan sikap adil terhadap semua pihak, tanpa membeda-bedakan segala aspek, baik aspek ekonomi, hukum maupun aspek lainnya.

4. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip tidak merugikan orang lain dalam pengambilan keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini didasarkan pada kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.

5. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi dan kondisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan adalah apa yang dilakukan. Prinsip ini juga memberikan kepatuhan dalam menjalankan berbagai kontrak, komitmen dan perjanjian yang telah dibuat.

720

 

---