Dari masa kanak-kanak, ia sangat tidak menyukai sepupunya, Henry I dari Inggris,[a] dan dengan bangga menuntut darinya bukan hanya wilayah earl ayahandanya di Mortain dan Cornwall, namun pamandanya Odo, Uskup Bayeux Earldom di Kent. Petunjuk untuk karakter William dapat ditemukan di Hyde Chronicle, memanggilnya "tidak bergolak ganas" dan penggambaran William dari Malmesbury ini tentang William memiliki "kesombongan yang tak tahu malu." Raja terus menunda tuntutan William atas wilayah earl di Kent dan malah menawarinya menikahi Marie dari Skotlandia, adinda Ratu Matilda, yang segera ditolak William.[4] Henry pada gilirannya menikahkannya dengan Eustace III, Comte Boulogne. Henry terus menunda tuntutan William sampai ia berurusan dengan Wangsa Montgomery, pamanda William, dan mengasingkan mereka dari Inggris. Henry kemudian memindahkan tanah di Cornwall dari William yang ia duga telah disalahgunakan, dan kemudian William dengan marah pergi ke Normandia untuk bergabung dengan Robert Curthose. Di Normandia William menyerang beberapa kepemilikan Henry yang memberi banyak alasan kepada raja untuk menyingkirkan William dari semua penghargaan kehormatan Inggrisnya.[5]
Ia ditangkap bersama dengan Adipati Robert di Pertempuran Tinchebrai (1106) dan dilucuti dari Mortain. William dipenjarakan selama bertahun-tahun, di Menara London dan pada tahun 1140 menjadi biarawan Kluniak di Bermondsey Abbey.[3]
^Detlev Schwennicke, Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten, Neue Folge, Band III Teilband 4 (Marburg, Germany: Verlag von J. A. Stargardt, 1989), Tafel 637
^ abGeorge Edward Cokayne, The Complete Peerage of England Scotland Ireland Great Britain and the United Kingdom, Extant Extinct or Dormant, Vol.
^C. Warren Hollister, Henry I (Yale University Press, New Haven & London, 2003), p. 182
^David Crouch, The Normans; The History of a Dynasty Hambledon Continuum, London & New York, 2007), p. 173