Umbriel (satelit)

Umbriel
Citra Umbriel yang diambil oleh Voyager 2 pada tahun 1986. Cincin terang yang tampak di sisi atas merupakan kawah besar Wunda.
Penemuan
Ditemukan olehWilliam Lassell
Tanggal penemuan24 Oktober 1851
Penamaan
Pelafalan/ˈʌmbriəl/ UM-bree-əl[1]
Uranus II
Kata sifat bahasa InggrisUmbrielian
Ciri-ciri orbit[2]
266 000 km
Eksentrisitas0,0039
4,144 h
Inklinasi0,128° (kepada khatulistiwa Uranus)
Satelit dariUranus
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata
584,7 ± 2,8 km (0,092 Bumi)[3]
4 296 000 km2 (0,008 Bumi)[a]
Volume837 300 000 km3 (0,0008 Bumi)[b]
Massa1,172 ± 0,135 × 1021 kg (2 × 10−4 Bumi)[4]
Massa jenis rata-rata
1,39 ± 0,16 g/cm3[4]
0.2 m/s2 (~ 0,023 g)[c]
0,52 km/d[d]
Diduga sinkron[5]
0[5]
Albedo
  • 0.26 (geometris)
  • 0.10 (Bond)[6]
Suhu permukaan min. rata-rata maks.
titik balik Matahari[7] ? ~75 K 85 K
14,5 (pita V, oposisi)[8]
Atmosfer
Tekanan permukaan
nol

Umbriel adalah satelit Uranus yang ditemukan pada tanggal 24 Oktober 1851 oleh William Lassell. Satelit ini ditemukan bersamaan dengan satelit Ariel dan dinamakan dengan nama tokoh dalam puisi Alexander Pope The Rape of the Lock. Umbriel sebagian besar terdiri atas es dan batu, dan mungkin terdiferensiasi menjadi inti yang berbatu dan mantel es. Permukaannya merupakan yang tergelap di antara satelit-satelit Uranus dan tampaknya terbentuk oleh tubrukan. Tetapi, keberadaan lembah di satelit ini menunjukkan proses endogenik dan mungkin Umbriel pernah mengalami pelapisan kembali yang menghancurkan permukaan lamanya.

Satelit ini dilapisi oleh berbagai kawah tubrukan yang diameternya mencapai 210 km dan merupakan satelit Uranus yang paling berkawah kedua setelah Oberon. Ciri permukaan yang paling menonjol di Umbriel adalah cincin materi terang di dasar kawah Wunda. Satelit ini, seperti satelit Uranus lainnya, mungkin terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Uranus setelah pembentukannya. Uranus baru dipelajari secara dekat oleh wahana Voyager 2 pada Januari 1986. Wahana tersebut mengabadikan beberapa citra Umbriel yang memungkinkan pemetaan 40% permukaan satelit tersebut.

Penemuan dan penamaan

Umbriel, bersamaan dengan satelit Uranus lain Ariel, ditemukan oleh William Lassell pada tanggal 24 Oktober 1851.[9][10] Meskipun William Herschel yang menemukan Titania dan Oberon mengklaim pada akhir abad ke-18 bahwa ia telah mengamati empat satelit tambahan di Uranus,[11] pengamatannya tidak dapat dipastikan dan empat objek tersebut kini diduga bohong.[12]

Semua satelit Uranus diberi nama sesuai nama tokoh karangan William Shakespeare atau Alexander Pope. Nama keempat satelit tersebut diusulkan oleh John Herschel pada tahun 1852 atas permintaan Lassell.[13] Umbriel adalah 'bidadari gundah kehitam-hitaman' dalam puisi The Rape of the Lock karya Alexander Pope,[14] dan namanya memberi kesan kata umbra dalam bahasa Latin, yang berarti bayangan. Satelit ini juga disebut Uranus II.[10]

Orbit

Umbriel mengorbit Uranus dari jarak 266.000 km, sehingga merupakan yang terjauh ketiga dari Uranus di antara lima satelit utamanya .[e] Orbit Umbriel memiliki eksentrisitas yang kecil dan sedikit terinklinasi relatif terhadap khatulistiwa Uranus.[2] Periode orbitnya 4,1 hari Bumi, yang sama dengan periode rotasinya. Dalam kata lain, Umbriel adalah satelit yang sinkron atau terkunci secara pasang surut, dengan satu permukaan selalu menghadap Uranus.[5] Orbit Umbriel berada di dalam magnetosfer Uranus.[7] Hal ini penting karena satelit yang mengorbit di dalam magnetosfer terkena plasma magnetosfer,[15] sehingga belahan yang melawan arah orbit mengalami penggelapan, yang dapat diamati di semua satelit Uranus kecuali Oberon.[7] Umbriel juga merupakan tempat masuknya partikel bermuatan magnetosfer, yang mengakibatkan penurunan jumlah partikel energetik di dekat orbit Umbriel (seperti yang diamati oleh Voyager 2 pada tahun 1986).[16]

Karena Uranus mengorbit Matahari di sisinya, dan orbit satelitnya berada di khatulistiwa planet tersebut, satelit-satelit tersebut (termasuk Umbriel) mengalami siklus musim yang ekstrem. Kutub utara dan selatan Umbriel diselimuti kegelapan selama 42 tahun, dan 42 tahun berikutnya Matahari tidak pernah tenggelam, dan Matahari terbit di dekat zenith di salah satu kutub setiap terjadinya titik balik matahari.[7] Penerbangan lintas Voyager 2 berbarengan dengan titik balik matahari musim panas belahan selatan pada tahun 1986, ketika seluruh belahan utara tidak disinari. Setiap 42 tahun, ketika Uranus mengalami ekuinoks dan bidang khatulistiwanya menyilang dengan Bumi, okultasi satelit-satelit Uranus mungkin terjadi. Pada tahun 2007-2008, peristiwa semacam itu berhasil diamati, termasuk dua okultasi Titania oleh Umbriel pada 15 Agustus dan 8 Desember 2007, dan juga okultasi Ariel oleh Umbriel pada tanggal 19 Agustus 2007.[17][18]

Saat ini Umbriel sedang tidak terlibat dalam resonansi orbit dengan satelit Uranus lainnya. Namun, pada masa awalnya, mungkin terjadi resonansi 1:3 dengan Miranda. Resonansi ini akan meningkatkan eksentrisitas orbit Miranda, yang membuatnya mengalami pemanasan internal dan peningkatan aktivitas geologis, sementara orbit Umbriel tidak terlalu terpengaruh.[19] Akibat kepepatan Uranus dan ukurannya yang lebih kecil relatif terhadap satelit-satelitnya, satelit-satelit Uranus dapat lebih mudah terlepas dari resonansi pergerakan rata-rata dibanding satelit di Yupiter atau Saturnus. Setelah Miranda terlepas dari resonansi ini (melalui mekanisme yang kemungkinan menyebabkan Miranda memiliki inklinasi orbit yang tinggi), eksentrisitasnya akan teredam, sehingga mematikan sumber panasnya.[20][21]

Komposisi dan struktur internal

Perbandingan ukuran antara bumi, bulan, dan Umbriel.

Umbriel adalah salah satu satelit terbesar Uranus.[f] Kepadatannya tercatat 1,39 g/cm3,[4] yang menunjukkan bahwa satelit tersebut terutama terdiri dari es air, dengan komponen non-es yang padat meliputi 40% massanya.[23] Komponen non-es mungkin terdiri dari bebatuan dan materi karbon seperti senyawa organik berat yang dikenal dengan nama tholin.[5] Keberadaan es air dibuktikan melalui pengamatan spektroskopik inframerah, yang menunjukkan keberadaan es air kristalin di permukaan Umbriel.[7] Pita serapan es air lebih kuat di belahan depannya (yang menghadap ke arah gerakan orbit) daripada belahan belakangnya (yang melawan arah gerakan orbit).[7] Penyebabnya masih belum diketahui, namun mungkin terkait dengan paparan partikel bermuatan dari magnetosfer Uranus, yang lebih kuat di belahan belakang (akibat plasma yang turut berotasi).[7] Partikel energetik mengeluarkan atom dari es air, menguraikan metana yang terperangkap di es seperti klatrat hidrat dan menggelapkan materi organik lain, sehingga meninggalkan residu gelap yang kaya akan karbon di belakang.[7]

Kecuali air, senyawa lain yang ditemukan di permukaan Umbriel melalui spektroskopi inframerah adalah karbon dioksida, yang terkonsentrasi di belahan belakangnya.[7] Asal usul karbon dioksida masih belum jelas. Senyawa tersebut mungkin dihasilkan dari materi organik atau karbonat sebagai akibat dari paparan partikel bermuatan yang berasal dari magnetosfer Uranus atau radiasi ultraviolet matahari. Hipotesis ini dapat menjelaskan kesenjangan persebaran karena belahan belakang lebih terpengaruh oleh magnetosfer dibanding belahan depan. Sumber lain mungkin berasal dari pelepasan karbondioksida primordial yang terperangkap di es air bagian dalam Umbriel. Pelepasan karbondioksida dari bagian dalam mungkin merupakan akibat dari aktivitas geologis Umbriel pada masa lalu.[7]

Umbriel mungkin terdiferensiasi menjadi inti berbatu yang dikelilingi mantel ber-es.[23] Jika hal ini benar, jari-jari inti Umbriel (317 km) merupakan 54% jari-jari Umbriel, dan massanya sekitar 40% massa Umbriel-parameternya ditentukan melalui komposisi Umbriel. Tekanan di pusat Umbriel sekitar 0,24 GPa (2,4 kbar).[23] Keadaan mantel ber-es masih belum jelas, meskipun keberadaan samudra bawah laut dianggap tak mungkin.[23]

Kenampakan permukaan

Peta Umbriel.

Permukaan Umbriel merupakan yang tergelap di antara satelit-satelit Uranus, dan merefleksikan kurang dari setengah cahaya yang dipantulkan Ariel, satelit Uranus dengan ukuran yang mirip.[22] Umbriel memiliki albedo Bond yang sangat rendah, yaitu 10% bila dibandingkan dengan Ariel yang besarnya 23%.[6] Reflektivitas permukaan Umbriel berkurang dari 26% pada sudut fase 0° (albedo geometrik) menjadi 19% pada sudut sekitar 1°. Fenomena ini disebut efek Seeliger. Permukaan Umbriel warnanya sedikit biru,[24] sementara endapan tubrukan cerah yang baru (misalnya di kawah Wunda)[25] berwarna lebih biru. Mungkin terdapat kesenjangan antara belahan depan dan belakang; belahan depan tampak lebih merah daripada belahan belakang.[26] Pemerahan permukaan mungkin diakibatkan oleh paparan partikel bermuatan dan mikrometeoroid.[24] Namun, kesenjangan warna Umbriel kemungkinan diakibatkan oleh akresi material kemerahan yang berasal dari bagian luar sistem Uranus, kemungkinan dari satelit iregular, yang muncul terutama di belahan depan.[26] Permukaan Umbriel relatif homogen dan tidak menunjukkan variasi albedo dan warna yang besar.[24]

Ilmuwan sejauh ini telah mengenali satu kelompok kenampakan permukaan di Umbriel, yaitu kawah tubrukan.[27] Permukaan Umbriel memiliki lebih banyak kawah dan kawahnya lebih besar dibanding Ariel dan Titania. Umbriel juga tidak menunjukkan banyak aktivitas geologis.[25] Nyatanya, di antara satelit-satelit Uranus, hanya Oberon yang memiliki lebih banyak kawah tubrukan dibanding Umbriel. Diameter kawah yang diamati tercatat antara beberapa kilometer hingga 210 kilometer.[25][27] Semua kawah Umbriel memiliki puncak di tengah,[25] tapi tak memiliki sistem ray.[5]

Kawah di Umbriel[27][g]
Kawah Dinamai dari Koordinat Diameter (km)
Alberich Alberich (Nordik) 33°36′S 42°12′E / 33.6°S 42.2°E / -33.6; 42.2 52,0
Fin Fin (Denmark) 37°24′S 44°18′E / 37.4°S 44.3°E / -37.4; 44.3 43,0
Gob Gob (Pagan) 12°42′S 27°48′E / 12.7°S 27.8°E / -12.7; 27.8 88,0
Kanaloa Kanaloa (Polinesia) 10°48′S 345°42′E / 10.8°S 345.7°E / -10.8; 345.7 86,0
Malingee Malingee (Aborigin Australia) 22°54′S 13°54′E / 22.9°S 13.9°E / -22.9; 13.9 164,0
Minepa Minepa (Suku Makua dari Mozambik) 42°42′S 8°12′E / 42.7°S 8.2°E / -42.7; 8.2 58,0
Peri Peri (Persia) 9°12′S 4°18′E / 9.2°S 4.3°E / -9.2; 4.3 61,0
Setibos Setibos (Patagonia) 30°48′S 346°18′E / 30.8°S 346.3°E / -30.8; 346.3 50,0
Skynd Skynd (Denmark) 1°48′S 331°42′E / 1.8°S 331.7°E / -1.8; 331.7 72,0
Vuver Vuver (Finlandia) 4°42′S 311°36′E / 4.7°S 311.6°E / -4.7; 311.6 98,0
Wokolo Wokolo (Suku Bambara dari Afrika Barat) 30°00′S 1°48′E / 30°S 1.8°E / -30; 1.8 208,0
Wunda Wunda (Mitologi Aborigin Australia) 7°54′S 273°36′E / 7.9°S 273.6°E / -7.9; 273.6 131,0
Zlyden Zlyden (Slavia) 23°18′S 326°12′E / 23.3°S 326.2°E / -23.3; 326.2 44,0

Di dekat khatulistiwa Umbriel terdapat kenampakan permukaan yang paling penting: kawah Wunda, yang diameternya sekitar 131 km.[29][30] Wunda memiliki cincin materi cerah yang besar di dasarnya, yang tampaknya merupakan endapan tubrukan.[25] Di dekat Wunda terdapat kawah Vuver dan Skynd yang tidak memiliki cincin cerah tetapi memiliki puncak yang cerah di tengah.[5][30] Penelitian menunjukkan kemungkinan keberadaan kenampakan tubrukan yang sangat besar dengan diameter 400 km dan kedalaman sekitar 5 km.[31]

Seperti satelit Uranus lainnya, permukaan Umbriel terpotong oleh lembah-lembah.[32] Namun, kenampakan tersebut tidak dikenali secara resmi akibat resolusi citra yang kurang baik dan penampilan satelit ini yang kurang memiliki kenampakan menghalangi pemetaan geologis.[25]

Permukaan Umbriel yang sangat berkawah mungkin tetap stabil semenjak masa Pengeboman Berat Akhir.[25] Satu-satunya tanda terjadinya aktivitas internal kuno adalah keberadaan lembah dan potongan gelap-poligon dengan bentuk kompleks yang berukuran dari puluhan hingga ratusan kilometer.[33] Poligon ditemukan melalui fotometri Voyager 2 dan tersebar secara seragam di permukaan Umbriel. Beberapa poligon berhubungan dengan depresi sedalam beberapa kilometer dan mungkin terbentuk melalui aktivitas tektonik pada masa awal.[33] Saat ini belum ada penjelasan mengapa Umbriel tampak gelap dan seragam. Permukaannya mungkin dilapisi oleh lapisan tipis bahan gelap (disebut bahan umbral) yang dikeluarkan oleh tubrukan atau letusan vulkanik.[h][26] Sebagai alternatif, kerak Umbriel mungkin sepenuhnya terdiri dari bahan gelap, yang mencegah pembentukan kenampakan cerah seperti ray system di kawah. Namun, keberadaan kenampakan gelap di Wunda tampaknya membantah hipotesis ini.[5]

Asal usul dan evolusi

Umbriel diduga terbentuk dari cakram protoplanet atau subnebula; cakram gas dan debu yang ada di sekitar Uranus setelah pembentukannya atau yang terbentuk akibat tubrukan besar yang membuat Uranus memiliki kemiringan sumbu yang besar.[34] Komposisi subnebula ini masih belum diketahui; namun, kepadatan satelit-satelit Uranus yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan satelit-satelit Saturnus menunjukkan bahwa mungkin subnebula tersebut tidak kaya akan air.[i][5] Mungkin juga terdapat banyak nitrogen dan karbon dalam bentuk karbon monoksida (CO) dan nitrogen molekuler (N2) daripada amonia dan metana.[34] Satelit yang terbentuk dalam subnebula seperti itu akan mengandung lebih sedikit es air (dengan CO dan N2 terperangkap sebagai klatrat) dan lebih banyak batu, sehingga memiliki kepadatan yang lebih tinggi.[5]

Akresi Umbriel mungkin berlangsung selama beberapa ribu tahun.[34] Tubrukan yang menyertai akresi menyebabkan pemanasan lapisan luar.[35] Suhu maksimal dapat mencapai 180 K dalam kedalaman 3 km.[35] Setelah berakhirnya pembentukan, lapisan bawah permukaan mendingin, sementara bagian dalam Umbriel memanas akibat peluruhan unsur radioaktif yang ada dalam bebatuannya.[5] Lapisan dekat permukaan yang mendingin berkontraksi, sementara bagian dalam meluas. Hal ini mengakibatkan tekanan ekstensional di kerak Umbriel, yang mungkin menyebabkan keretakan.[36] Proses ini kemungkinan berlangsung selama sekitar 200 juta tahun, yang menunjukkan bahwa aktivitas endogenik sudah berakhir sejak miliaran tahun lalu.[5]

Pemanasan akresi awal dan peluruhan unsur radioaktif mungkin mencairkan es[35] bila terdapat unsur antibeku seperti amonia (dalam bentuk amonia hidrat) atau garam.[23] Pencairan tersebut mungkin mengakibatkan pemisahan es dari batu dan pembentukan inti berbatu yang dikelilingi oleh mantel ber-es.[25] Lapisan samudra cair yang kaya akan amonia mungkin terbentuk di batas antara inti dan mantel. Suhu eutektik campuran ini 176 K. Namun, samudra tersebut mungkin telah beku sejak lama.[23] Di antara satelit-satelit Uranus, Umbriel merupakan yang tidak mengalami proses pelapisan kembali secara endogenik,[25] walaupun pada masa awalnya peristiwa tersebut mungkin terjadi.[33]

Penjelajahan

Sejauh ini citra dekat Umbriel baru diabadikan oleh wahana Voyager 2 saja. Wahana tersebut mengambil gambar Umbriel saat terbang lintas di Uranus pada Januari 1986. Jarak terdekat antara Voyager 2 dengan Umbriel tercatat sebesar 325.000 km,[37] sehingga citra terbaik Umbriel memiliki resolusi 5,2 km.[25] Citra-citra tersebut meliputi 40% permukaan, tapi hanya 20% gambar yang kualitasnya layak untuk pemetaan geologis.[25] Pada saat terbang dekat, belahan selatan Umbriel (seperti satelit lain) sedang menghadap ke arah Matahari, sehingga belahan utara tak dapat dipelajari.[5] Belum ada wahana lain yang mengunjungi Uranus setelah Voyager 2, dan belum ada misi yang direncanakan akan mengunjungi planet tersebut.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Luas permukaan berasal dari jari-jari r : .
  2. ^ Volume v berasal dari jari-jari r : .
  3. ^ Gravitasi permukaan berasal dari massa m, tetapan gravitasi G dan jari-jari r : .
  4. ^ Kecepatan lepas berasal dari m, tetapan gravitasi G dan jari-jari r : .
  5. ^ Lima satelit utama Uranus adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon.
  6. ^ Karena kesalahan pengamatan, masih belum jelas apakah Ariel lebih besar dari Umbriel.[22]
  7. ^ Kenampakan permukaan di Umbriel dinamai dari roh jahat berbagai mitologi.[28]
  8. ^ Meski partikel debu yang turut mengorbit juga mungkin merupakan salah satu sumber bahan gelap, perkiraan ini dianggap tidak mungkin karena satelit lain tidak terpengaruh.[5]
  9. ^ Contohnya, Tethys, satelit Saturnus, memiliki kepadatan 0.97 g/cm3, yang menunjukkan bahwa satelit tersebut 90% terdiri dari air.[7]

Catatan kaki

  1. ^ "Umbriel". Dictionary.com. Diakses tanggal 2010-01-14. 
  2. ^ a b "Planetary Satellite Mean Orbital Parameters". Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology. 
  3. ^ DOI:10.1016/0019-1035(88)90054-1
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  4. ^ a b c DOI:10.1086/116211
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m DOI:10.1126/science.233.4759.43
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  6. ^ a b DOI:10.1006/icar.2001.6596
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  7. ^ a b c d e f g h i j k DOI:10.1016/j.icarus.2006.04.016
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  8. ^ "Planetary Satellite Physical Parameters". NASA/JPL. Diakses tanggal June 6, 2010. 
  9. ^ Lassell, W. (1851). "On the interior satellites of Uranus". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 12: 15–17. Bibcode:1851MNRAS..12...15L. 
  10. ^ a b DOI:10.1086/100198
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  11. ^ DOI:10.1098/rstl.1798.0005
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  12. ^ Struve, O. (1848). "Note on the Satellites of Uranus". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 8 (3): 44–47. Bibcode:1848MNRAS...8...43. 
  13. ^ Lassell, W. (1852). "Beobachtungen der Uranus-Satelliten". Astronomische Nachrichten (dalam bahasa German). 34: 325. Bibcode:1852AN.....34..325. 
  14. ^ DOI:10.1086/126146
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  15. ^ DOI:10.1126/science.233.4759.85
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  16. ^ DOI:10.1126/science.233.4759.97
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  17. ^ DOI:10.1016/j.icarus.2008.12.010
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  18. ^ DOI:10.1051/0004-6361:200810134
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  19. ^ DOI:10.1016/0019-1035(90)90125-S
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  20. ^ DOI:10.1016/0019-1035(89)90070-5
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  21. ^ DOI:10.1016/0019-1035(90)90126-T
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  22. ^ a b "Planetary Satellite Physical Parameters". Jet Propulsion Laboratory (Solar System Dynamics). Diakses tanggal 2009-05-28. 
  23. ^ a b c d e f DOI:10.1016/j.icarus.2006.06.005
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  24. ^ a b c Bell, J. F., III; McCord, T. B. (1991). A search for spectral units on the Uranian satellites using color ratio images. Lunar and Planetary Science Conference, 21st, Mar. 12–16, 1990 (Conference Proceedings). Houston, TX, United States: Lunar and Planetary Sciences Institute. hlm. 473–489. Bibcode:1991LPSC...21..473B. 
  25. ^ a b c d e f g h i j k DOI:10.1029/JA092iA13p14918
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  26. ^ a b c DOI:10.1016/0019-1035(91)90064-Z
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  27. ^ a b c "Umbriel Nomenclature Table Of Contents". Gazetteer of Planetary Nomenclature. United States Geological Survey, Astrogeology. Diakses tanggal 2009-09-26. 
  28. ^ Strobell, M. E.; Masursky, H. (1987). "New Features Named on the Moon and Uranian Satellites". Abstracts of the Lunar and Planetary Science Conference. 18: 964–965. Bibcode:1987LPI....18..964S. 
  29. ^ "Umbriel:Wunda". Gazetteer of Planetary Nomenclature. United States Geological Survey, Astrogeology. Diakses tanggal 2009-08-08. 
  30. ^ a b Hunt, Garry E. (1989). Atlas of Uranus. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34323-7. 
  31. ^ DOI:10.1016/j.icarus.2004.05.009
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  32. ^ Croft, S. K. (1989). New geological maps of Uranian satellites Titania, Oberon, Umbriel and Miranda. Proceeding of Lunar and Planetary Sciences. 20. Lunar and Planetary Sciences Institute, Houston. hlm. 205C. 
  33. ^ a b c DOI:10.1038/338324a0
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  34. ^ a b c DOI:10.1051/0004-6361:20031515
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  35. ^ a b c DOI:10.1029/JB093iB08p08779
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  36. ^ DOI:10.1029/91JE01401
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  37. ^ DOI:10.1029/JA092iA13p14873
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual

Pranala luar

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!