Toni Firmansyah, S.Farm, Apt. (lahir 19 Agustus 1988) adalah seorang pengusaha Indonesia dan aktivis Muhammadiyah. Ia merupakan pendiri sekaligus Direktur Utama PT SR12 Herbal Perkasa dan CEO CMM Group. Perusahaannya bergerak di bidang manufaktur dan penjualan produk herbal dan perawatan kulit dengan 80.000 mitra pemasaran. Di Muhammadiyah, ia dipercaya sebagai Ketua Lembaga Pengembangan UMKM PP Muhammadiyah periode 2022–2027.[1][2][3][4][5][6]
Kehidupan awal
Dilahirkan di Tapan pada 19 Agustus 1987, Toni Firmansyah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara buah perkawinan Jafri (ayah) dan Welmiati (ibu) asal Pesisir Selatan. Ayahnya berrsuku Malayu dari Nagari Air Haji, sedangkan ibunya bersuku Caniago dari Nagari Tapan. Kedua orangtuanya berdagang kelontong di Pasar Tapan. Kakak tertuanya, Rudi Hariyansyah, adalah Wakil Bupati Pesisir Selatan (2021–2023), sedangkan kakak di atasnya, Irwan, menjadi anggota DPRD Pesisir Selatan periode 2019–2024.[1]
Toni mengawali pendidikannya di SD Negeri 09 Tapan (1993–1999), lalu melanjutkan ke Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka di Pasar Usang, Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman (1999–2002). Setelah itu, ia meneruskan ke SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan (2002–2005). Lulus SMA, Toni melanjutkan kuliah di Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) Jakarta.[7] Setelah meraig gelar Sarjana Farmasi, ia mengambil profesi apoteker di kampus yang sama. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan S-2 bidang Bisnis Farmasi di Universitas Pancasila.[1]
Sejak kecil Toni sudah menaruh cita-cita menjadi pengusaha. Kakaknya, Rudi, yang sudah membuka apotek di Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyarankan Toni melanjutkan kuliah ke Jurusan Farmasi agar nanti bisa ikut mengelola apotek bernama R12. Begitu lulus dan menjadi apoteker, Toni bekerja di Apotek R12 sebagai formulator (peracik) obat. Toni mulai masuk bisnis apotek ketika bisnis tersebut dalam situasi persaingan yang ketat, sehingga yang berimbas kepada usaha apotek R12.[1]
Dalam keadaan merugi, Rudi menyerahkan pengelolaan apotek sepenuhnya kepada Toni. Dengan pinjaman modal Rp8,7 juta dari orangtua, Toni membenahi usaha apotek sang kakak dengan menjual produk herbal racikannya sendiri. Ternyata hal itu membawa keberuntungan bagi Toni. Usaha apotek yang nyaris bangkrut berhasil ia balikkan menjadi usaha yang menguntungkan.[1]
Membangun bisnis
Yakin dengan masa depan bisnis Farmasi, khususnya produk herbal, kosmetik dan perawatan kulit, Toni Firmansyah merintis bisnisnya sendiri. Pada 29 Oktober 2015, ia mendirikan PT SR12 Herbal Perkasa yang ia rancang bergerak dalam bidang manufaktur serta penjualan produk herbal dan perawatan kulit (skin care) yang memang sedang booming. Nama SR12 mengacu kepada nama apotek R12, ditambah huruf ‘S’ menandakan perluasan bisnis ke produk skin care. Adapun R12 sendiri merujuk kepada inisial nama neneknya, Rabaidah, yang mempunyai 12 anak, termasuk ibu Toni. Nama Rabaidah dipakai untuk mengenang sang nenek yang sangat penyayang kepada semua anak dan cucu-cucunya.
Menggunakan bendera SR12 Herbal Perkasa, bisnis Toni langsung melejit seiring pendirian pabrik, inovasi produk, dan perluasan jaringan pemasaran yang ia lakukan secara simultan. Dalam masa kurang lima tahun, ia membangun empat pabrik, masing-masing di Gunung Sindur, Bogor, dua pabrik di lahan seluas 4 hektare, serta di Kelapa Dua (Depok) dan Yogyakarta seluas 2.000 meter persegi. Keempatnya menghasilkan sekitar 150 jenis produk herbal, kosmetik dan perawatan kulit. Selain itu, ia merekrut puluhan sarjana, sebagian tamatan luar negeri, untuk melakukan riset dan inovasi pengembangan produk serta pemasaran.
Di sisi lain, Toni melakukan pengembangan jaringan pasar dan distribusi dengan mendirikan perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan lain yang sudah punya jaringan pemasaran kuat di seluruh Indonesia. Saat ini, ia membawahi delapan perusahaan, seperti PT Gemilang Ayu Perdana untuk bidang manufaktur, dan beberapa perusahaan lain seperti PT Bio Nature International, PT Natural Indah Perkasa, dan Sinar 12 Bukit Barisan, untuk menangani distribusi dan pemasaran produk hingga riset pengembangan produksi dan pasar.
Pada 2020, untuk memayungi seluruh bisnisnya, Toni mendirikan holding company yang diberika nama CMM Group. CMM adalah akronim nama panggilan tiga anaknya, yakni Cila, Maryam, dan Malik. Di dalam perusahaan induk ini Toni Firmansyah menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Sebagaimana di sebagian besar perusahaannya yang lain, ia dibantu sang istri, Astrianty Salam.
Dalam pengembangan pasar, Toni menerapkan sistem kemitraan dan jaringan. Saat ini, tercatat 80.000 mitra penjual SR12 di seluruh Indonesia, Singapura dan Malaysia, serta 160 ribu keluarga SR12 sebagai tenaga pemasarannya. Dengan jaringan yang luas, bisnis Toni dalam beberapa tahun terakhir berhasil membukukan omset penjualan tahunan miliaran.[2][3][4][5][6]
Aktivis sosial
Selain berbisnis, Toni Firmansyah aktif di Persyarikatan Muhammadiyah. Keluarganya adalah pengikut Muhammadiyah. Sejak 2015, Toni sudah aktif di Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah. Setelah Muktamar Muhammadiyah di Solo (2022), ia dipercaya sebagai Ketua Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022–2003. Di antara pimpinan majelis dan lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah periode ini, Toni adalah yang termuda.[8][9]
Pada 11 Mei 2024, ia terpilih menjadi Ketua Umum Alumni Pesantren Modern Terpadu Hamka.[7]
Kehidupan pribadi
Toni Firmansyah menikah dengan Asrianty Salam yang berasal asal Salatiga, Jawa Tengah. Sang istri merupakan Sarjana Farmasi yang ikut membantunya mengelola CMM Group. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, yaitu Ashiila Rahma Najla (Cila), Maryam Haura Adzkia, dan Muhammad Abdul Malik.[1]
Referensi
^ abcdefHasril Chaniago, ed. (2023). Ensiklopedia Tokoh 1001 Orang Minang. 3. Padang: UMSB Press.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)