Pertemuan pertama antara Cakka dengan Eross Candra terjadi pada tahun 2007 ketika Cakka masih kelas 4 SD ketika sama-sama terlibat dalam sebuah project iklan. Saat itu Eross sudah menaruh perhatian pada bakat bermusik Cakka yang di atas rata-rata anak seumurannya.[2]
Setahun kemudian, Eross kembali bertemu dengan Cakka dalam ajang Idola Cilik 2. Sejak itu, Eross mulai mengamati perkembangan skill bermusik Cakka. Menurut Eross, untuk ukuran seorang anak kecil yang tidak mengikuti pendidikan musik formal, skill bermusik Cakka memang luar biasa.[1]
Dari Cakka, Eross mulai mengenal Elang, kakak Cakka. Selain hobi main gitar, Elang juga memiliki selera bermusik yang tidak lazim di usianya.[2]
2012―2013: Filosofi Nama dan Mini Album Perdana
Nama The Finest Tree menyiratkan makna tentang pohon terbaik. Sama seperti namanya The Finest Tree, harapannya karya-karya Cakka dan Elang mampu meneduhkan bagi lingkungan sekitar dan mampu dikenang untuk jangka waktu yang lama dan bisa menjadi duo yang terbaik dari akar yang baik untuk meramaikan blantika musik dengan karya-karya terbaiknya.[2]
“ Sangat sayang sekali kalau, saya punya banyak fasilitas, saya punya banyak visi, kalau saya tidak memberikan saran atau fasilitas yang mereka bisa pakai, kalau saya tidak memberikan itu, itu sangat mubazir gitu.”
Tahun 2012, Cakka dan Elang merilis mini album berjudul Hijau The Finest Tree. Album ini berisi lima lagu, tiga diantaranya adalah lagu baru. Singel andalan yang dipilih adalah Lupa Bawa Nyali yang diciptakan oleh Eross.[6][7]
Dalam hal mewujudkan The Finest Tree Eross sangat mendukung dalam kemajuan bermusik Cakka dan Elang. Cakka yang merupakan penggemar berat John Mayer juga mendapat dukungan dari Eross Candra dengan meminjamkan kepada Cakka DVD konser John Mayer sebagai sumber inspirasi.[1]
Di usianya yang sangat muda, Cakka dan Elang juga mampu menciptakan sebuah lagu berjudul Sampai Waktunya Datang. Lahirnya mini album ini diharapkan bisa mewarnai musik Indonesia dan dapat memberi kesegaran bagi musik Indonesia.[2]
2014―sekarang: Universal Music Group dan singel pertama
Pada bulan Agustus 2014, The Finest Tree mengakhiri masa mereka sebagai band indie dan bergabung dalam label Universal Music Group. Sejak bergabung dengan Universal Music Group, The Finest Tree tengah mempersiapkan album terbarunya dengan singel berjudul Kau dan Aku.[8]
Personel
Berikut adalah para personel The Finest Tree: Twitter @theFinestTree.[9]
Cakka mengawali kariernya dari ajang pencarian bakat untuk anak-anak, Idola Cilik 2. Meski hanya berhasil menembus 6 besar, namun penampilan Cakka mampu mencuri perhatian para penonton dan dewan juri saat itu.
Di usianya yang masih sangat muda, Cakka sudah mampu membawakan lagu-lagu band mancanegara dengan baik. Pelafalan lirik dan penjiwaan lagunya cukup baik, ditambah lagi dengan skill bermain gitarnya yang memukau.
Kini, penggemar Cakka semakin banyak. Cakka memiliki komunitas penggemar pecinta Cakka yang disebut C~LUVers. Tak hanya tersebar di Indonesia, penggemar Cakka juga meluas hingga ke Asia, Eropa dan Australia bahkan Zimbabwe.[10]
Elang mengawali jalannya di dunia musik melalui beberapa festival musik yang ada di Yogyakarta. Dari beberapa festival tersebut, ia menyandang predikat sebagai gitaris terbaik.
Sejak itu, karier bermusiknya semakin bersinar. Ketika berusia 14 tahun ia dipercaya untuk mengisi sesi jam session di booth Rolling Stone dalam acara Soundrenaline 2008.
Permainan gitar dan selera musiknya yang tidak biasa untuk ukuran anak seumurannya menarik perhatian Eross Chandra.
Elang merasa beruntung bisa bekerja sama dengan Eross. Tak hanya itu, ia juga mendapat kesempatan spesial untuk mendampingi Eross ketika manggung bersama Sheila on 7. Bahkan, Elang pun diberi kesempatan untuk menggantikan posisi Eross ketika Eross sedang melakukan kunjungan endorsement ke Amerika akhir tahun 2012 ini.[11]