Terjemahan ini muncul setelah Florance Broadhurst, yang saat itu mengelola operasi penambangan guano di Houtman Abrolhos, mendapatkan edisi pertama Ongeluckige voyagie, dan menyuruh Willem Siebenhaar untuk menerjemahkannya. Terjemahan ini kemudian diterbitkan di The Western Mail "Edisi Natal" tanggal 24 Desember 1897.
The Abrolhos tragedy menjadi pemicu berbagai penelitian dan penyelidikan terhadap insiden Batavia di Australia. Henrietta Drake-Brockman menyebut bahwa artikel ini 'telah membuatnya penasaran dengan insiden ini'. Rasa penasaran tersebut mendorongnya untuk melakukan penelitian yang kelak menjadi kunci utama bagi penemuan bangkai kapal ii pada tahun 1970.