Berprofesi sebagai ekonom, Tharman menghabiskan seluruh masa kerjanya di pelayanan publik Singapura, dengan peran yang terutama berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan sosial. Ia juga memimpin berbagai dewan dan panel internasional tingkat tinggi secara bersamaan. Tharman mengetuai Dewan Pengawas Group of Thirty, sebuah dewan global yang terdiri dari para pemimpin ekonomi dan keuangan dari sektor publik dan swasta serta akademisi. Ia juga mengetuai Komisi Global Ekonomi Air bersama Ngozi Owonjo-Iweala, Mariana Mazzucato dan Johan Rockström. Rekomendasi awalnya membantu menentukan hasil Konferensi Air PBB pada bulan Maret 2023. Tharman juga ikut memimpin Panel Independen Tingkat Tinggi G20 mengenai Pembiayaan Global untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi bersama Ngozi Okonjo-Iweala dan Lawrence Summers sejak tahun 2021. Pada tahun 2017, Tharman ditunjuk sebagai ketua G20 Eminent Persons Group on Global Financial Governance.
Tharman juga merupakan anggota Dewan Pengawas Forum Ekonomi Dunia (WEF). Selain itu, Tharman adalah anggota Dewan Penasihat Tingkat Tinggi tentang Multilateralisme Efektif Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang akan membuat rekomendasi tentang Multilateralisme Efektif untuk KTT PBB. Masa depan pada tahun 2024.[2] Ia juga mengetuai Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC), yang merupakan penasihat kebijakan komite Dana Moneter Internasional (IMF), dari tahun 2011 hingga 2014, menjadi ketua Asia yang pertama. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai salah satu ketua Dewan Penasihat Laporan Pembangunan Manusia (HDR) dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dari tahun 2019 hingga 2022.
Tharman melakukan debut politiknya pada pemilihan umum 2001, dan telah terpilih kembali menjadi anggota Parlemen sebanyak empat kali pada pemilihan umum berikutnya pada 2006, 2006, 2006, 2011, 2015 dan 2020. Pada tanggal 8 Juni 2023, Tharman mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri pemilihan umum presiden 2023 dan jadwal pengunduran dirinya pada tanggal 7 Juli 2023 dari semua jabatannya di pemerintahan dan sebagai anggota PAP, sebagai kepresidenan adalah jabatan non-partisan.[3] Pada 2 September 2023, Tharman diumumkan sebagai pemenang setelah memperoleh 70,40% suara di kemenangan telak dan terpilih sebagai presiden Singapura yang kesembilan. Dia adalah calon presiden non-Tiongkok pertama yang menang dalam pemilihan presiden yang diperebutkan di Singapura.[4] Tharman juga memperoleh penghitungan suara tertinggi yaitu 70,40% dalam sejarah pemilihan presiden Singapura.
Referensi
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Parliament Profile