MV Dong Fang Zhi Xing (Hanzi: 东方之星; Pinyin: Dōng Fāng Zhī Xīng; diterjemahkan menjadi Bintang Oriental atau Bintang Timur) adalah sebuah kapalpesiar sungaiyang beroperasi di wilayah Tiga Ngarai di China dalam. Pada 1 Juni 2015, kapal tersebut dikabarkan diterjang sebuah tornado atau angin ribut dan tenggelam pada saat cuaca yang buruk, ketika berjalan di Sungai Yangtze di Provinsi Hubei dengan lebih dari 450 orang di dalamnya. Setidaknya enam puluh lima korban tewas yang dikabarkan, dan upaya penyelamatan untuk menyelamatkan lebih dari 370 korban hilang sedang dilakukan.
Kapal
Sejarah
Nama
list error: <br /> list (help) Dong Fang Zhi Xing 东方之星
MV Dong Fang Zhi Xing dibuat pada Februari 1994 dengan total kapasitas 534 orang.[11] Kapal tersebut memiliki panjang sebesar 76 meter (250 ft).[12] Kapal tersebut dimiliki oleh Perusahaan Perkapalan Chongqing Timur dan dioperasikan oleh Xiehe Travel, dimana kapal tersebut dibuat untuk menjadi kapal pesiar di wilayah Tiga Ngarai di China dalam.[13]
Dong Fang Zhi Xing serta kapal-kapal pesiar Yangtze lainnya digunakan pada tahun-tahun terkini karena industri pariwisata bertumbuh di China.[14]
Tenggelam
Pada 1 Juni 2015 pada sekitar pukul 9:28 p.m. ketika membuat perjalanan 1,500 km (930 mil) dari Nanjing ke Chongqing melalui Sungai Yangtze, kapal tersebut dihantam badai dan tenggelam di dekat Jingzhou di kedalaman air 15 m (49 ft). Kapten dan ketua teknisi berkata bahwa kapal tersebut dihantam oleh sebuah tornado,[15] dan Administrasi Meteorologi Tiongkok mengkonfirmasikan bahwa sebuah tornado terjadi di kabupaten Jianli, dengan kekuatan 12 skala Beaufort,[15] dan dipercaya menghantam di sungai tersebut di dekat lokasi kapal tersebut.[16][17][18] Kapal tersebut mengangkut 456 orang, yang meliputi 405 penumpang, semuanya adalah orang Tionghoa dan kebanyakan berusia tua, 46 anggota kru dan lima pemandu pariwisata.[15] Menurut anggota-anggota kru yang selamat, serangan angin ribut dan tenggelamnya kapal tersebut terjadi sangat cepat ketika kebanyakan penumpang sedang tertidur. Satu penumpang yang selamat menyatakan bahwa kapal tersebut menjadi dibanjiri dengan air.[17] Sekitar tujuh korban selamat berenang ke tepian dan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwenang, sekitar dua setengah jam setelah kejadian.[19]