Teh Botol Sosro adalah merek teh beraroma melati yang dipasarkan oleh PT Sinar Sosro. Teh Botol Sosro sangat populer di Indonesia dan kini juga dijual di berbagai negara di luar Indonesia. Menurut hasil penelitian majalah SWA, Teh Botol Sosro lebih digemari masyarakat Indonesia daripada Coca-Cola.[1] Hasil ini juga masih konsisten dengan penelitian tahun 2011 oleh Youthlab Indonesia, 84% pemuda Indonesia lebih memilih Teh Botol Sosro dibandingkan Coca-Cola.[2]
Teh Botol Sosro pertama kali dijual pada tahun 1940 dalam bentuk kemasan teh kering siap saji. Pada tahun 1969, teh ini mulai dijual dalam kemasan botol dan merupakan produk teh pertama yang dijual dalam botol di Indonesia dan di dunia.[3] Bentuk botol yang dikenal saat ini mulai digunakan pada tahun 1974. Sejak tahun 1990-an, Teh Botol Sosro juga dikemas dalam kotak 200 ml dan 250 ml.
Sejarah
Teh Botol Sosro yang awalnya bernama Teh Cap Botol, dijual pertama kali tahun 1940, dalam bentuk kemasan teh kering siap saji. Teh berjenis teh melati (campuran teh hijau dan bunga melati) sebenarnya terasa enak dan segar, hanya saja cara-cara meracik minuman yang buruk kerap kali menenggelamkan cita rasanya.[4] Untuk mengatasi masalah ini, keluarga Sosrodjojo merancang kampanye mengenai takaran meracik teh yang pas, tetapi kampanye ini gagal disebabkan masyarakat ketika itu menganggap meracik teh dengan baik bukanlah sebuah hal yang penting.[4] Akhirnya timbul ide untuk menjual teh ini dalam kemasan botol yang siap diminum.
Salah satu versi cerita menyebutkan bahwa gagasan pengemasan dalam botol itu diilhami oleh kebiasaan anak sekolah di Slawi, Jawa Tengah, yang kerap membawa minuman teh dalam botol.[4] Namun menurut versi yang lebih resmi, seperti yang tertera dalam website Sosro, ide pengemasan dalam botol muncul akibat kegagalan dalam mempromosikan teh botol di Jakarta pada tahun 1953.
Jenis-jenis
Produk
Original
Less Sugar
Green Tea
Tawar
Kemasan
Teh Botol Sosro dijual dalam berbagai kemasan, mulai dari botol kaca dan plastik, kemasan PET dan kotak, masing-masing dijual dalam berbagai volume, dari 220 ml hingga 1 Liter.
Selain versi teh siap saji, Sosro juga mengeluarkan teh celup yang dikemas dalam berbagai ukuran. Adapun cikal-bakal Teh Botol Sosro, teh kering bermerek Cap Botol, hingga kini dapat ditemukan di berbagai tempat dan masih diproduksi oleh PT Gunung Slamat, perusahaan di bawah Rekso Group dalam bentuk teh bubuk (kemasan biru dan hijau) maupun teh celup.
Produk serupa
Teh Botol Sosro merupakan salah satu pionir dalam bisnis teh siap saji (ready to-drink tea, RTD).[5] Populernya produk Teh Botol Sosro membuat banyak pemain, termasuk yang disokong perusahaan multinasional, sempat mencoba menawarkan merek "teh botol"-nya sendiri.[6] Teh botol seakan-akan sudah menjadi merek dagang generik bagi berbagai minuman sejenis.[7] Untuk menghadapinya, Sosro tercatat melempar merek "S-Tee" yang menawarkan teh berukuran besar namun terjangkau dan "Fruit Tea" yang dikemas dengan berbagai rasa buah,[8] dan sempat membuat iklan yang mengklaim sebagai "teh botol" yang asli.[9] Beberapa perusahaan yang diketahui pernah mengeluarkan merek teh botol kaca sebagai pesaing Teh Botol Sosro, seperti:
Sebenarnya Hi-C di negara asalnya merupakan minuman rasa jeruk. Namun di Indonesia Hi-C diposisikan sebagai minuman teh botol. Namun merek ini gagal dan kemudian digantikan oleh Frestea.[6]
Tekita berawal dari Teh Jaffar yang diproduksi PT Jaffar Utama yang berbasis di Ungaran, Jawa Tengah.[12] Di tahun 1987 setelah pabriknya diakuisisi Grup Mantrust, namanya berubah menjadi Tekita. Kebangkrutan Grup Mantrust di awal 1990-an membuatnya diakuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages.[13] Merek ini pun diluncurkan ulang pasca-akusisi itu dengan menawarkan isi yang lebih banyak.[11]
Produk ini diluncurkan pada tahun 1992 sebagai kerja sama Unilever dan Aqua, dimana Aqua akan membotolkan dan mendistribusikan Lipton Ice Tea, sedangkan Unilever akan memberi lisensi produksi. Kemudian produk ini dipasarkan sendiri oleh Unilever setelah tahun 1997.[14]
Setelah era teh berbotol kaca berakhir, pesaing Teh Sosro terus bermunculan dengan kemasan gelas, botol plastik, dll. Berbagai merek seperti Teh Pucuk Harum (Mayora Indah), Teh Gelas (Grup Cap Orang Tua), Javana/Teh Rio (Wings), Nu (ABC President), Ichi Ocha (Indofood CBP), Mirai Ocha/MyTea (Suntory/Garudafood), Fiesta (Charoen Pokphand), Teh Kotak (Ultrajaya), Frestea (Coca-Cola), dan lainnya menjadi pesaing Teh Botol dalam bisnis teh siap saji. Maraknya pesaing dengan kemasan jenis baru ini ditambah iklan yang masif, membuat pangsa pasar Teh Botol Sosro merosot dari 81,52% pada 2006 menjadi 33,80% pada 2016.[34] Untuk mengatasi persaingan ini, Sosro telah mengeluarkan beberapa merek baru,[5] meluncurkan kemasan baru Teh Botol Sosro, sampai mendukung gerakan anak muda.[35]