Surat Perintah Sebelas Maret

Surat Perintah Sebelas Maret
Ratifikasi11 Maret 1966
Dibatalkan28 Oktober 1971
LokasiTidak diketahui
PenandatanganSoekarno
TujuanMemberikan mandat kepada Letnan Jenderal Soeharto, sebagai Panglima Kopkamtib, untuk mengambil semua tindakan yang "dianggap perlu" untuk mengatasi situasi keamanan dan stabilitas pemerintahan.

Surat Perintah Sebelas Maret, yang biasa disebut dengan singkatan Supersemar, adalah sebuah dokumen yang bertandatangan Presiden Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966, yang berisi pemberian tugas dan wewenang kepada Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil upaya dan tindakan responsif cepat apa pun itu yang "dianggap perlu" guna memulihkan ketertiban situasi kacau selama pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Singkatan "Supersemar" juga merupakan plesetan dari nama Semar, tokoh mistik dan sakti yang sering muncul dalam mitologi Jawa, termasuk dalam pertunjukan wayang. Pemanggilan Semar mungkin dimaksudkan untuk membantu memanfaatkan mitologi Jawa untuk memberikan dukungan serta respon masyarakat yang masif terhadap legitimasi yang diberi wewenang selama periode transisi kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.

Supersemar pun kemudian menjelma menjadi instrumen kunci suci pengalihan kekuasaan eksekutif dari Soekarno ke Soeharto secara tertulis.[1]

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dalam Sidang Umumnya pada tahun 1966 kemudian mengangkat Supersemar menjadi resolusi semi-konstitusional yang tidak dapat dibatalkan oleh Soekarno. Resolusi ini secara eksplisit menyatakan bahwa Supersemar tidak lagi memiliki kekuatan hukum setelah "terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum." Pemilihan umum diadakan pada tahun 1971 dan para anggotanya diambil sumpahnya pada tanggal 28 Oktober 1971.

Latar belakang

Pada tanggal 30 September 1965, suatu kelompok yang menamakan diri mereka Gerakan 30 September membunuh enam jenderal senior dan satu perwira Angkatan Darat, mengambil alih kendali sementara atas beberapa bagian dari pusat kota Jakarta, dan mengeluarkan sejumlah keputusan atas Radio Republik Indonesia.[2] Soeharto dan sekutu-sekutunya mengalahkan gerakan tersebut dan dalam proses yang agak berlarut-larut yang berlangsung selama enam bulan atau lebih, posisi resmi Soekarno sebagai presiden negara ini perlahan-lahan tapi pasti surut.

Selama beberapa bulan berikutnya, Soeharto dan angkatan bersenjata mengambil inisiatif. Angkatan bersenjata menuduh saingan lamanya, Partai Komunis Indonesia (PKI), berada di balik "upaya kudeta" dan pembersihan anti-Komunis pun terjadi.

Selama rapat kabinet (yang tidak dihadiri oleh Soeharto) pada tanggal 11 Maret 1966, ketika demonstrasi mahasiswa yang dilindungi oleh tentara berlangsung di Jakarta, pasukan tanpa lencana mengepung istana kepresidenan di mana rapat tersebut diadakan. Belakangan diketahui bahwa mereka adalah pasukan khusus Angkatan Darat. Soekarno disarankan untuk meninggalkan pertemuan tersebut dan ia melakukannya, terbang ke istana kepresidenan di Bogor, 60 km sebelah selatan Jakarta, dengan menggunakan helikopter.

Sore harinya, tiga jenderal Angkatan Darat, Mayor Jenderal Basuki Rahmat, Menteri Veteran dan Demobilisasi, Brigadir Jenderal M. Jusuf, Menteri Perindustrian Dasar dan Brigadir Jenderal Amir Machmud, Komandan Komando Daerah Militer ke-5, mengunjungi Soekarno (yang ditemani oleh Wakil Perdana Menteri Johannes Leimena, Chaerul Saleh, dan Soebandrio) dan kembali dengan membawa Supersemar yang telah ditandatangani, yang kemudian mereka serahkan kepada Soeharto. Keesokan harinya, Soeharto menggunakan kekuasaan yang diberikan kepadanya untuk melarang PKI dan, pada tanggal 18 Maret, lima belas menteri loyalis Soekarno ditangkap.[3][4][5]

Soeharto mengubah komposisi Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan setahun kemudian, pada bulan Maret 1967, MPRS memutuskan untuk mencopot kekuasaan Soekarno dan menunjuk Soeharto sebagai pelaksana tugas presiden. Pada tahun 1968, MPRS menghapus kata 'pelaksana tugas' dan lebih dari dua tahun setelah peristiwa September 1965, Soeharto menjadi presiden Indonesia. Proses peralihan jabatan presiden dari Soekarno ke Soeharto memakan waktu lebih dari dua tahun. Suharto tetap berkuasa sebagai presiden hingga ia mengundurkan diri selama krisis politik di Indonesia pada Mei 1998.[2]

Beberapa kontroversi

  • Menurut penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi AD yang akhirnya menerima surat itu, ketika mereka membaca kembali surat itu dalam perjalanan kembali ke Jakarta, salah seorang perwira tinggi yang kemudian membacanya berkomentar "Lho ini kan perpindahan kekuasaan". Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar karena beberapa tahun kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas hilangnya surat ini oleh siapa dan di mana karena pelaku sejarah peristiwa "lahirnya Supersemar" ini sudah meninggal dunia. Belakangan, keluarga M. Jusuf mengatakan bahwa naskah Supersemar itu ada pada dokumen pribadi M. Jusuf yang disimpan dalam sebuah bank.
  • Menurut kesaksian salah satu pengawal kepresidenan di Istana Bogor, Letnan Satu (lettu) Sukardjo Wilardjito, ketika pengakuannya ditulis di berbagai media massa setelah Reformasi 1998 yang juga menandakan berakhirnya Orde Baru dan pemerintahan Presiden Soeharto. Dia menyatakan bahwa perwira tinggi yang hadir ke Istana Bogor pada malam hari tanggal 11 Maret 1966 pukul 01.00 dinihari waktu setempat bukan tiga perwira melainkan empat orang perwira yakni ikutnya Brigadir jendral (Brigjen) M. Panggabean. Bahkan pada saat peristiwa Supersemar Brigjen M. Jusuf membawa map berlogo Markas Besar AD berwarna merah jambu serta Brigjen M. Pangabean dan Brigjen Basuki Rahmat menodongkan pistol kearah Presiden Soekarno dan memaksa agar Presiden Soekarno menandatangani surat itu yang menurutnya itulah Surat Perintah Sebelas Maret yang tidak jelas apa isinya. Lettu Sukardjo yang saat itu bertugas mengawal presiden, juga membalas menodongkan pistol ke arah para jenderal namun Presiden Soekarno memerintahkan Soekardjo untuk menurunkan pistolnya dan menyarungkannya. Menurutnya, Presiden kemudian menandatangani surat itu, dan setelah menandatangani, Presiden Soekarno berpesan kalau situasi sudah pulih, mandat itu harus segera dikembalikan. Pertemuan bubar dan ketika keempat perwira tinggi itu kembali ke Jakarta. Presiden Soekarno mengatakan kepada Soekardjo bahwa ia harus keluar dari istana. “Saya harus keluar dari istana, dan kamu harus hati-hati,” ujarnya menirukan pesan Presiden Soekarno. Tidak lama kemudian (sekitar berselang 30 menit) Istana Bogor sudah diduduki pasukan dari RPKAD dan Kostrad, Lettu Sukardjo dan rekan-rekan pengawalnya dilucuti kemudian ditangkap dan ditahan di sebuah Rumah Tahanan Militer dan diberhentikan dari dinas militer. Beberapa kalangan meragukan kesaksian Soekardjo Wilardjito itu, bahkan salah satu pelaku sejarah supersemar itu, Jendral (Purn) M. Jusuf, serta Jendral (purn) M Panggabean membantah peristiwa itu.
  • Menurut Kesaksian A.M. Hanafi dalam bukunya "A.M Hanafi Menggugat Kudeta Soeharto", seorang mantan duta besar Indonesia di Kuba yang dipecat secara tidak konstitusional oleh Soeharto. Dia membantah kesaksian Letnan Satu Sukardjo Wilardjito yang mengatakan bahwa adanya kehadiran Jendral M. Panggabean ke Istana Bogor bersama tiga jendral lainnya (Amirmachmud, M. Jusuf dan Basuki Rahmat) pada tanggal 11 Maret 1966 dinihari yang menodongkan senjata terhadap Presiden Soekarno. Menurutnya, pada saat itu, Presiden Soekarno menginap di Istana Merdeka, Jakarta untuk keperluan sidang kabinet pada pagi harinya. Demikian pula semua menteri-menteri atau sebagian besar dari menteri sudah menginap di Istana untuk menghindari kalau datang baru besoknya, demonstrasi-demonstrasi yang sudah berjubel di Jakarta. A.M Hanafi Sendiri hadir pada sidang itu bersama Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Chaerul Saleh. Menurut tulisannya dalam bukunya tersebut, ketiga jendral itu tadi mereka inilah yang pergi ke Istana Bogor, menemui Presiden Soekarno yang berangkat kesana terlebih dahulu. Menurutnya, mereka bertolak dari istana yang sebelumnya, dari Istana Merdeka Amir Machmud menelepon kepada Komisaris Besar Soemirat, pengawal pribadi Presiden Soekarno di Bogor, minta izin untuk datang ke Bogor. Semua itu ada saksinya-saksinya. Ketiga jendral ini rupanya sudah membawa satu teks, yang disebut sekarang Supersemar. Di sanalah Bung Karno, tetapi tidak ditodong, sebab mereka datang baik-baik. Tetapi di luar istana sudah dikelilingi demonstrasi-demonstrasi dan tank-tank ada di luar jalanan istana. Mengingat situasi yang sedemikian rupa, rupanya Bung Karno menandatangani surat itu. Jadi A.M Hanafi menyatakan, sepengetahuan dia, sebab dia tidak hadir di Bogor tetapi berada di Istana Merdeka bersama dengan menteri-menteri lain. Jadi yang datang ke Istana Bogor tidak ada Jendral Panggabean. Bapak Panggabean, yang pada waktu itu menjabat sebagai Menhankam, tidak hadir.
  • Tentang pengetik Supersemar, siapa sebenarnya yang mengetik surat tersebut, masih tidak jelas. Ada beberapa orang yang mengaku mengetik surat itu, antara lain Letkol (Purn) TNI-AD Ali Ebram, saat itu sebagai staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa.
  • Kesaksian yang disampaikan kepada sejarawan asing, Ben Anderson, oleh seorang tentara yang pernah bertugas di Istana Bogor, tentara tersebut mengemukakan bahwa Supersemar diketik di atas surat yang berkop Markas besar Angkatan Darat, bukan di atas kertas berkop kepresidenan. Inilah yang menurut Ben menjadi alasan mengapa Supersemar hilang atau sengaja dihilangkan.

Berbagai usaha pernah dilakukan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk mendapatkan kejelasan mengenai surat ini. Bahkan, ANRI telah berkali-kali meminta kepada Jendral (Purn) M. Jusuf, yang merupakan saksi terakhir hingga akhir hayatnya 8 September 2004, agar bersedia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun selalu gagal. Lembaga ini juga sempat meminta bantuan Muladi yang ketika itu menjabat Mensesneg, Jusuf Kalla, dan M. Saelan, bahkan meminta DPR untuk memanggil M. Jusuf. Sampai sekarang, usaha ANRI itu tidak pernah terwujud. Saksi kunci lainnya, adalah mantan presiden Soeharto. Namun dengan wafatnya mantan Presiden Soeharto pada 27 Januari 2008, membuat sejarah Supersemar semakin sulit untuk diungkap.

Implikasi

  • Menjadi penanda awal lengsernya kepemerintahan resmi Presiden Soekarno.
  • Diambil alihnya segala wewenang Presiden Soekarno.
  • Berakhirnya orde lama.
  • Dimulainya orde baru.
  • Setelah segala wewenang dan posisi presiden hilang, Soeharto pun muncul sebagai Presiden menggantikan Presiden Soekarno.
  • Dengan menerobos segala koridor kemanusiaan, Supersemar menjadi perisai suci untuk membenarkan segala upaya pemberantasan seluruh anggota PKI beserta keluarganya baik di Indonesia maupun dalam pengejaran hingga luar negri.
  • Ketidak jelasan antara fakta beserta seluruh saksi sejarah dan serta berubah-ubahnya bukti sejarah bahkan arsip salinan pertama pun hilang, mengakibatkan Supersemar diragukan keaslian kontennya.
  • Terlebih tidak adanya persidangan guna mengadili dan menanyai informasi-informasi yang kiranya dibutuhkan negara dari segala terdakwa yang terlibat, memperburuk citra si pengambil kebijakan kala itu serta membuat kalangan pelajar kala itu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa dalang utamanya serta untuk apa.

Lihat juga

Catatan kaki

  1. ^ Ramadhani, Nurul Fitri (11 Maret 2022). "Pakar menjawab: misteri Supersemar, kronologi yang janggal dan naskah asli yang tidak pernah ditemukan". The Conversation. Diakses tanggal 12 Maret 2022. 
  2. ^ a b Ricklefs (1982) p. 269
  3. ^ Ricklefs (1982) pp. 274-275
  4. ^ Schwarz (1999) p. 25
  5. ^ Crouch (2007) pp. 187-192

Rujukan

  • Bachtiar, Harsja W. (1988), Siapa Dia?: Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Penerbit Djambatan, Jakarta, ISBN 979-428-100-X
  • Center of Information Analysis (CIA [sic]) (1999), Kontoversi Supersemar (The Supersemar Controversy), Yogyakarta, ISBN 979-9222-10-9
  • Crouch, Harold (2007), The Army and Politics in Indonesia, Equinox Publishing, Singapore, ISBN 979-3780-50-9
  • Djamaluddin, Dasman, (1998), General TNI Anumaerta Basoeki Rachmat dan Supersemar, Grasindo, Jakarta, ISBN 979-669-189-2
  • Dwipayana, G and Sjamsuddin, Nazaruin (eds) (1991), Jejak Langkah Pak Harto: 1 Oktober 1965 – 27 Maret 1968 , PT Citra Lamtoro Gung Persada, Jakarta, ISBN 979-8085-02-7
  • Hanafi A.M. (1999), Menggugat Kudeta: Jend. Soeharto dari Gestapu ke Supersemar, Yayasan API, Jakarta
  • Martowidjojo, H.Mangil (1999), Kasaksian Tentang Bung Karno 1945–1967, Grasindo, Jakarta, ISBN 979-669-519-7
  • Ricklefs (1982), A History of Modern Indonesia, Macmillan Southeast Asian reprint, ISBN 0-333-24380-3
  • Saelan, H.Maulwi (2001), Dari Revolusi '45 Sampai Kudeta '66, Yayasan Hak Bangsa, Jakarta, ISBN 979-96535-0-9
  • Shwarz, Adam (1999), A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability, Allen & Unwin, ISBN 1-86508-179-5
  • Sekretariat Negara Republik Indonesia (1985) 30 Tahun Indonesia Merdeka 1965–1973, 6th reprint

Pranala luar

Read other articles:

2015 soundtrack album by Casseurs FlowtersComment c'est loin: L'album du filmSoundtrack album by Casseurs FlowtersReleased9 December 2015 (2015-12-09)Recorded2014–2015Genre French hip hop alternative hip hop comedy hip hop Length53:30LanguageFrenchLabel 3e Bureau 7th Magnitude Wagram Producer Orelsan Skread Casseurs Flowters chronology Orelsan et Gringe sont les Casseurs Flowters(2013) Comment c'est loin: L'album du film(2015) Orelsan chronology Orelsan et Gringe sont...

 

  لمعانٍ أخرى، طالع بيتر ليمان (توضيح). هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يوليو 2019) بيتر ليمان معلومات شخصية الميلاد 18 أغسطس 1930  الوفاة 28 يونيو 2013 (82 سنة)   أديلايد  مواطنة أستراليا  الحياة ا

 

Napoleon: Total WarNhà phát triểnThe Creative AssemblyNhà phát hànhSega, Typhoon GamesThiết kếIan RoxburghÂm nhạcIan LivingstoneDòng trò chơiTotal WarCông nghệWarscapeNền tảngMicrosoft WindowsPhát hànhNA: 23 tháng 2 năm 2010EU: 26 tháng 2 năm 2010CHN: 8 tháng 3 năm 2011[1]Thể loạiChiến lược theo lượt,Chiến lược thời gian thựcChế độ chơiChơi đơn, Chơi nối mạng Napoleon: Total War (viết tắt là NTW; tạm dịch: Nap...

Kaheem ParrisDatos personalesNombre completo Kaheem Anthony ParrisNacimiento Kingston6 de enero de 2000 (23 años)País JamaicaNacionalidad(es) JamaicanaAltura 1,84 m (6′ 0″)Carrera deportivaDeporte FútbolClub profesionalDebut deportivo 2017(Cavalier S. C.)Club Sabah F. K.Liga Liga Premier de AzerbaiyánPosición ExtremoDorsal(es) 28Selección nacionalSelección JAM JamaicaDebut 25 de agosto de 2017Part. (goles) 10 (0)Trayectoria Cavalier S. C. (2017-2021) → N....

 

1974 book by Robert Nozick Anarchy, State, and Utopia Cover of the first editionAuthorRobert NozickCountryUnited StatesLanguageEnglishSubjectDistributive justicePublisherBasic BooksPublication date1974Media typePrint (hardcover and paperback)Pages334ISBN978-0465097203Dewey Decimal320.1/01LC ClassJC571 .N68 Anarchy, State, and Utopia is a 1974 book by the American political philosopher Robert Nozick. It won the 1975 US National Book Award in category Philosophy and Religion,[1 ...

 

قصر تنغراس تقسيم إداري البلد المغرب  الجهة درعة تافيلالت الإقليم الرشيدية الدائرة الريصاني الجماعة القروية السفلات المشيخة الثلث الوسطاني السكان التعداد السكاني 1431 نسمة (إحصاء 2004)   • عدد الأسر 183 معلومات أخرى التوقيت ت ع م±00:00 (توقيت قياسي)[1]،  وت ع م+01:00 (توقيت ...

Artikel ini bukan mengenai Gereja Katolik Armenia. Keuskupan ArmeniaDioecesis ArmeniensisLokasiNegara KolombiaProvinsi gerejawiManizalesStatistikLuas1.928 km2 (744 sq mi)Populasi- Total- Katolik(per 2004)495.212408,422 (82.5%)InformasiRitusRitus LatinPendirian12 Desember 1952 (70 tahun lalu)KatedralCatedral la Inmaculada ConcepciónKepemimpinan kiniPausFransiskusUskupPablo Emiro Salas AntelizPetaSitus webwww.diocesisarmenia.org Keuskupan Armenia (bahasa...

 

堀口捨己生誕1895年(明治28年)1月6日 日本・岐阜県席田郡上保村(現・岐阜県本巣市)死没 (1984-08-18) 1984年8月18日(89歳没)国籍 日本出身校東京帝国大学職業建築家受賞日本建築学会賞論文賞(1950年)日本建築学会賞作品賞(1951年)日本芸術院賞(1957年)紫綬褒章(1963年)建築物 八勝館 御幸の間明治大学和泉キャンパス第二校舎常滑市陶芸研究所かん居 堀口 捨己(...

 

1996 film by Vikraman For the TV series, see Poove Unakkaga (TV series). Poove UnakkagaPosterDirected byVikramanWritten byVikramanProduced byR. B. ChoudaryStarring Vijay Sangita CinematographyS. SaravananEdited byV. JaishankarMusic byS. A. RajkumarProductioncompanySuper Good FilmsDistributed bySuper Good FilmsRelease date 15 February 1996 (1996-02-15) Running time144 minutesCountryIndiaLanguageTamil Poove Unakkaga (transl. For you, Flower) is a 1996 Indian Tamil-language ...

Indiana high school athletic conference This article uses bare URLs, which are uninformative and vulnerable to link rot. Please consider converting them to full citations to ensure the article remains verifiable and maintains a consistent citation style. Several templates and tools are available to assist in formatting, such as reFill (documentation) and Citation bot (documentation). (August 2022) (Learn how and when to remove this template message) Western Indiana ConferenceLeagueIHSAAFounde...

 

There are many beaches on the Indian coast which stretches for 7517 km both on the eastern and western coast. This is a list of the notable beaches in India sorted by states anti-clockwise. Blue Flag beaches As of October 2022, India has following 12 Blue Flag beaches. The Ble Flag beach is a eco-label awarded to the beaches on the criteria of cleanliness, safety and security of users, amenities and eco-friendliness, etc.[1] Counter-clockwise list: Odisha Puri Beach or Puri beach in P...

 

British television crime drama series (2001–2008) The Inspector Lynley MysteriesDVD cover of Series One and TwoGenreCrime dramaCreated byElizabeth GeorgeStarringNathaniel ParkerSharon SmallLesley VickerageCatherine RussellPaul HickeyShaun ParkesEmma FieldingCountry of originUnited KingdomOriginal languageEnglishNo. of series6No. of episodes24ProductionExecutive producerRuth BaumgartenProducerSally HaynesRunning time90 minutesOriginal releaseNetworkBBC OneRelease12 March 2001 (2001-03-1...

Major economic downturn in the United States Part of a series on theGreat Recession Major aspects Subprime mortgage crisis 2000s energy crisis 2000s United States housing bubble 2000s United States housing market correction 2007–2008 financial crisis 2008–2010 automotive industry crisis Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act European debt crisis Causes Causes of the European debt crisis Causes of the 2000s United States housing bubble Credit rating agencies and the su...

 

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يناير 2016) جراحة اضطرابات المفصل الصدغي الفكي هناك محاولات خلال العشر سنوات الماضية لتطويرالعلاجات الجراحية المعتمدة على التصوير بالرنين المغناطيسي والاشعة المقطعي...

 

  لمعانٍ أخرى، طالع فيرفاكس (توضيح). فيرفاكس     الإحداثيات 32°57′27″N 81°14′16″W / 32.9575°N 81.237777777778°W / 32.9575; -81.237777777778  تقسيم إداري  البلد الولايات المتحدة[1]  التقسيم الأعلى مقاطعة ألينديل  خصائص جغرافية  المساحة 8.580694 كيلومتر مربع8.578 كيلومتر ...

British Television series SmotheredGenreComedyScreenplay byMonica HeiseyDirected byGeorge BelfieldStarring Danielle Vitalis Jon Pointing Aisling Bea Country of originUnited KingdomOriginal languageEnglishNo. of series1No. of episodes6ProductionProducerLauriel MartinProduction company Roughcut Original releaseNetworkSky ComedyRelease7 December 2023 (2023-12-07) –present Smothered is an upcoming Sky Comedy television series, created by Monica Heisey and starring Danielle Vitalis, Jo...

 

Croatian association football club Football clubHajduk SplitFull nameHrvatski nogometni klub Hajduk SplitNickname(s)Bili (The Whites), Majstori s mora (Masters from the Sea)Short nameHAJFounded13 February 1911; 112 years ago (1911-02-13)GroundStadion PoljudCapacity33,987OwnerCity of Split (65.92%)Naš Hajduk fan assoc. (30.60%)Others (3.48%)PresidentLukša JakobušićHead coachMislav KaroglanLeagueSuperSport HNL2022–23SuperSport HNL, 2nd of 10WebsiteClub website Home colou...

 

University in South Australia Carnegie Mellon University in AustraliaThe Heinz College campus, in the historic Torrens Building in Victoria Square, AdelaideMottoMy heart is in the work(Andrew Carnegie)TypePrivate, CampusEstablished2006PresidentFarnam JahanianProvostLaurie Weingart (Acting Provost)[1]DirectorEmil Bolongaita[2]LocationAdelaide, South Australia, Australia34°55′41″S 138°36′03″E / 34.92806°S 138.60083°E / -34.92806; 138.60083Colo...

Bretonstone press patent sketchPatent drawing for a press for vacuum vibro-compression.[1]Bretonstone, also known as vibro-compression under vacuum, is a patented technology[2][3] invented in the early-1970s[citation needed] by Breton S.p.A.[4] Nowadays most manufacturers of engineered stone use Bretonstone.[5] History In the early-1970s Marcello Toncelli,[6] founder of Breton, started developing the Bretonstone system, which allows to p...

 

Constituency of the Jharkhand legislative assembly in India DhanbadConstituency No. 40 for the Jharkhand Legislative AssemblyConstituency detailsCountryIndiaRegionEast IndiaStateJharkhandDistrictDhanbadLS constituencyDhanbadTotal electors433,191Member of Legislative Assembly5th Jharkhand Legislative AssemblyIncumbent Raj Sinha Elected year2019 Dhanbad Assembly constituency is an assembly constituency in the Indian state of Jharkhand.[1][2] Members of the Legislative Assembly Y...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!