Suraij bin Yunus (meninggal pada 235 H/856 M) yang bernama asli Suraij bin Yunus bin Ibrahim Abul Harits al-Marwaziy al-Baghdadiy, adalah seorang muhaddits. Adz-Dzahabi mengatakan dalam Siyar-nya bahwa dia adalahs seorang yang "Imam [dalam ilmu hadits], teladan [yang baik], dan hafiz."[1]
Biografi singkat
Tidaklah diketahui kapan tahun dan tanggal lahir Suraij yang sesungguhnya. Dia meriwayatkan hadits dari: Isma'il bin Ja'far, Husyaim bin Basyir, 'Abbad bin 'Abbad, Yusuf bin Majasyun, Isma'il bin Mujallid, Abu Isma'il al-Muaddib, Yahya bin Za'idah, Husyaim, Ibnu 'Ulayyah,[2] dan Marwan bin Syuja'. Abu Zur'ah mengatakan kepada Ibnu Abi Hatim bahwa Suraij pernah mengajarkan hadits kepada dirinya.[2] Dari Suraij, ada sejumlah orang yang meriwayatkan hadits darinya: Imam Muslim, Imam Bukhari di Kota Wasith, an-Nasa'i, Baqiy bin Makhlad, Abu Yahya Muhammad bin Abdurrahim ash-Sha'iqah, Abu Zur'ah ar-Razi, Musa bin Harun, Abu Ja'far al-Hadhrami, Abul Qasim al-Baghawi, Ahmad bin Hasan ash-Shufi, dan lain-lain.[1]
Penilaian ulama
Imam Ahmad bin Hanbal ditanya perkara Suraij bin Yunus, dia menjawab, "Orang yang baik." Yahya bin Ma'in mengatakan bahwa dia "laisa bihi ba's" (tidak mengapa). Abu Hatim menyebut dia bahwa dia orang yang "shaduq" (benar [hadits-nya]). Adz-Dzahabi berpendapat bahwa dia seorang imam dari para ahli-ibadah. Dia mengepalai sunnah."[1]
Karya
- Al-Qadha' li Suraij bin Yunus
Referensi