Sun TV dimulai dengan program selama empat setengah jam per hari berdasarkan perjanjian waktu bersama dengan ATN. Namun, pada Januari 1997, saluran ini menjadi saluran dengan program selama 24 jam. Pada tahun 1995, Sun TV menandatangani perjanjian dengan ST Teleport di Singapura untuk menyediakan uplink[6]
Sun TV terdaftar di Bursa Efek Mumbai pada 24 April 2006 setelah mengumpulkan dana sebesar $133 juta.[7]
Sun TV telah terlibat dalam beberapa kontroversi selama bertahun-tahun. Salah satu yang paling menonjol adalah tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan sumber daya oleh pemiliknya, Kalanithi Maran, dan keluarganya. Tuduhan ini mencakup dugaan korupsi, penghindaran pajak, dan hubungan politik yang kontroversial. Beberapa kasus hukum telah diajukan terhadap perusahaan dan individu terkait, yang telah menarik perhatian media dan publik.
Selain itu, Sun TV juga menghadapi kritik terkait konten programnya. Beberapa kalangan menuduh saluran ini mempromosikan pandangan yang bias dan tidak berimbang dalam liputannya, terutama terkait isu-isu politik dan sosial di Tamil Nadu dan India pada umumnya.
Pada 8 Desember 2013, Kerusuhan Little India 2013 terjadi di Singapura. Pada 9 Desember 2013, Sun TV membuat laporan berita palsu tentang kerusuhan tersebut, dengan mengatakan bahwa orang yang meninggal didorong keluar dari bus oleh sopir, serta diserang oleh penduduk setempat. Lim Thuan Kuan, Komisaris Tinggi Singapura untuk India, memprotes laporan palsu tersebut. Akibatnya, Sun TV mengeluarkan koreksi pada hari berikutnya dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.[8]