Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Strategi Kebudayaan menurut C A Van Peursen adalah upaya manusia untuk belajar dan merancang kebudayaannya. Strategi Kebudayaan tidak hanya menyangkut masalah kebijakan pemerintah tentang kebudayaan, tapi lebih luas dari itu. Strategi Kebudayaan berakar dari pertanyaan dalam diri manusia yang diperjuangkan oleh semua kalangan. Pertanyaan itu seperti misalnya: bagaimana manusia dapat memberikan jawaban tepat mengenai pertanyaan-pertanyaan besar yang menyangkut tujuan hidupnya, makna kehidupan ini, norma-norma yang mengatur kontak antar manusia dan perkembangan masyarakat secara tepat dan lain-lain. Semuanya itu bukanlah sesuatu yang secara alami bisa diketahui oleh manusia. Namun, harus melalui proses belajar.[1] Dalam memahami keterkaitan kebudayaan sebagai hal dasar dari manusia dan kebudayaan sebagai perencanaan masa depan, maka oleh karena itu, kebudayaan disini diletakkan sebagai sebuah instrumen.[1]
Referensi
^ abPeursen, C A Van (2016). Strategi Kebudayaan. Kanisius.
Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!