Stefano II (wafat 799) merupakan seorang Adipati Napoli selama periode peralihan penting di dalam sejarah, dari tahun 755 sampai kematiannya. Ia digayakan Konsul eminentissimus dan merupakan seorang pemimpin aristokrat lokal ketika ia ditunjuk oleh Patrician Sisilia. Pada akhir pemerintahannya, melalui perpecahan dengan Kekaisaran Bizantium, Napoli praktis independen. Setelah abdikasinya, Napoli mengalami sebuah periode krisis sampai pemilihan Sergio I pada tahun 840.
Pada awal pemerintahannya, Napoli masih menjadi wilayah adipati Bizantium yang setia, yang para adipatinya ditunjuk oleh kaisar. Oleh karena itu, pada tahun 761, ia ditolak masuk ke utusan kepausan, Paus Paulus, saingan Ikonoklasme kemudian mencengkeram dunia Bizantium. Stefano tidak lebih dari seorang pendukung Ikonoklasme daripada kaisar itu sendiri. Pada saat itu, Stefano menyebut Antiochos, kepala keluarga Sisilia maharaja teknisnya, sebagai "raja kami" dan "yang mulia Patrician dan Strategos" (763). Namun pada tahun 764, Napoli telah membuang Ikonoklasme dan Paulus dapat mengambil kepausannya.
Setelah 12 tahun memerintah dengan damai, dimana ia mendapatkan popularitas dengan rakyat, suatu wabah menyerang kota Napoli dan menghancurkan rakyat dan klerus, termasuk uskup itu sendiri. Rakyat menuntut Stefano sebagai uskup. Ia segera mencari paus di Roma dan disucikan. Meskipun ia berhenti menjadi adipati, ia terus bertindak sebagai uskup selama 33 tahun dan ia memindahkan provinsi itu kepada putranya Gregorio. Ia memiliki 2 orang putra lainnya, yang bernama Cesare, yang meninggal pada usia muda, dan Teofilatto.
Sumber
- Gay, Jules. L'Italie méridionale et l'empire Byzantin: Livre I. Burt Franklin: New York, 1904.
- Chalandon, Ferdinand. Histoire de la domination normande en Italie et en Sicilie. Paris, 1907.