Pasukan Inggris dan Dominion serta pasukan Prancis menembus garis pertahanan Jerman. (Tak terjadi)
Pertempuran
Pada Desember 1916, Robert Nivelle mengambil alih dari Joseph Joffre sebagai Komandan Prancis setelah Pertempuran Verdun dan Pertempuran Somme, berpendapat bahwa serangan besar-besaran (dalam 48 jam) di garis pertahanan Jerman akan menghasilkan kemenangan Prancis. Rencana operasi diagendakan pada 16 April1917 setelah mendapat persetujuan Perdana Menteri Prancis, meskipun ada penolakan pejabat tinggi lainnya.
Serangan Nivelle melibatkan sekitar 1,2 juta tentara dan 7.000 artileri. Fokus utama serangan adalah posisi Jerman di sepanjang sungai Aisne, di Pertempuran Aisne Kedua. Sejak Desember 1916, rencana ini terhambat oleh penundaan dan kebocoran informasi. Dan mulai dilaksanakan pada April 1917, rencana itu juga diketahui oleh tentara Jerman. Jerman pun mempersiapkan pertahanan yang kuat.
Pada 9 Mei1917, Nivelle dipecat karena kegagalan dalam serangan ini. Prancis menderita lebih dari 187.000 korban. Serangan ini memicu pemberontakan di tentara Prancis.