Sejarah Sydney berawal dari masa prasejarah.
Wilayah di sekitar Port Jackson (Sydney Harbour) adalah rumah bagi banyak suku Aborigin selama 40.000 tahun atau lebih. Meskipun urbanisasi telah menghancurkan banyak bukti pemukiman ini, masih banyak ratusan pahatan batu di sejumlah lokasi. Sydney dianggap memiliki koleksi terlengkap pahatan batu di dunia karena terbuat dari batu pasir, yang merupakan bahan yang cocok untuk pahatan batu.
Pada akhir 1800-an, penggalian sebuah kanal di Alexandria (tenggara kota) menemukan bukti pemukiman Aborigin di daerah itu yang berasal sejak 7000 tahun yang lalu; bukti terbaru ditemukan di gua-gua dekat Glenbrook di Blue Mountains, barat kota, menandakan pendudukan Aborigin di daerah ini sejak 20.000 tahun yang lalu.
Ketertarikan bangsa Eropa dengan munculnya Botany Bay (sekrang pinggiran selatan Sydney) tahun 1770 oleh Kapten James Cook. Di bawah instruksi pemerintah Britania Raya, sebuah pemukiman didirikan oleh Arthur Phillip tahun 1788. (Lihat First Fleet). Phillip sebenarnya mendarat di Botany Bay, tetapi tampak tidak memuaskan. Setelah berlayar ke utara, Phillip mendarat di Sydney Cove di Port Jackson (nama asli Sydney Harbour).
Phillip sebenarnya menamai koloni ini "New Albion", tetapi karena alasan tak jelask koloni ini memperoleh nama "Sydney", dari Menteri Dalam Negeri Britania Raya, Thomas Townshend, Lord Sydney (Baron Sydney, Viscount Sydney dari tahun 1789)[butuh rujukan]. Ini kemungkinan karena Lord Sydney mengeluarkan perintah yang membolehkan Phillip mendirikan koloni.
Pemukiman Eropa memiliki dampak menghancurkan bagi warga Aborigin lokal. Pada hari-hari pertama koloni hal ini disebabkan karena penyakin yang baru datang seperti campak, cacar air dan variola, sementara penduduk Aborigin tidak memiliki kekebalan genetis. Bertentangan dengan peristiwa selanjutnya, Gubernur Phillip membatasi hubungan antara penetap dan penduduk asli, dan kebijakannya disambut baik sepanjang masa.
Tetapi tahun 1789, setelah ekspedisi Prancis pimpinan La Perouse tiba di Botany Bay, sebuah penyakit epidemi besar—variola atau cacar air—menyebar ke penduduk Eora dan kelompok sekitarnya, dengan akibat ribuan warga Aborigin tewas, dan jasadnya dapat terlihat terombang-ambing di perairan Sydney Harbour.
Sejarawan kolonial dan perwira First Fleet Watkin Tench, yang kesaksiannya tentang tahun-tahun pertama koloni ini, mengatakan bahwa epidemi ini disebabkan oleh penduduk Aborigin yang mengganggu makam seorang pelaut Prancis yang meninggal sesaat setelah tiba di Australia (karena cacar air) dan telah dimakamkan di Botany Bay.
Tetapi, kebiasaan Aborigin yang sangat terbatas tentang pemakaman dan mayat menjadikannya tidak mungkin ada penyebaran penyakit ini. Kemungkinan yang lebih mengejutkan yang dituturkan Tench adalah bahwa salah seorang fisikawan koloni membawa botol material yang terinfeksi cacar dari Inggris, dan ia mungkin telah menyuntiknya para penduduk koloni dan/atau warga Aborigin lokal agar kebal dari penyakit ini dan malahan menyebar ke penduduk Aborigin karena ini. Tetapi faktanya tidak ada cacar di pemukiman ini, dan pemukiman ini telah terisolasi dari seluruh dunia selama dua tahun, sehingga bisa saja penyakit ini datang dari tempat lain, yaitu Darwin.
Apapun penyebab aslinya, hasilnya adalah bencana bagi penduduk Eora dan sanak saudaranya dan pada awal 1800-an penduduk Aborigin di cekungan Sydney berkurang 10 persen dari perkiraan 1788.
Sydney awal
Sydney awal dibentuk oleh kekerasan hidup yang dirasakan para penetap awal. Pada tahun-tahun pertama, kekeringan dan penyakit menyebabkan masalah yang meluas, tetapi situasi ini cepat pulih. Pemerintah kolonial militer bergantung pada angkatan bersenjata, New South Wales Corps (juga dikenal sebagai Rum Corps karena monopoli pada impor alkohol).
Konflik meningkat antara gubernur dan para petinggi Rum Corps, kebanyakan adalah tuan tanah seperti John Macarthur. Tahun 1808 konflik ini mulai menjadi pemberontakan terbuka, dengan Rum Rebellion, di mana Rum Corps menjatuhkan Gubernur William Bligh (dikenal dari pemberontakan di Bounty).
Suratkabar pertama
Suratkabar pertama Sydney adalah Sydney Gazette, didirikan, disunting dan didistribusikan oleh George Howe. Muncul secara ireguler antara 1803 dan 1842, tetapi menyediakan sumber berharga pada pembangunan awal koloni yang berpusat di Sydney.
The Sydney Morning Herald bergabung dengan Sydney Gazette sebagai sebuah terbitan harian tahun 1831; suratkabar ini terus terbit hingga hari ini.
Demam Emas 1850-an
Australia mengalami sejumlah demam emas di pertengahan abad ke-19, diawali dengan penemuan emas di Bathurst (150 km di barat Sydney) tahun 1851. Sejumlah besar penambang imigran membanjiri Sydney dan penduduknya meningkat dari 39.000 menjadi 200.000 jiwa 20 tahun kemudian. Permintaan infrastruktur untuk mendukung populasi yang tumbuh dan aktivitas ekonomi yang berkembang memimpin pada pembaruan massal terhadap sistem rel kereta dan pelabuhan kota sepanjang 1850-an dan 1860-an.
Setelah satu periode pertumbuhan cepat, penemuan emas lebih jauh di Victoria mulai membawa penduduk Sydney ke Melbourne dan persaingan besar mulai tumbuh antara kedua kota. Persaingan ini muncul ketika Australia menjadi federasi dan Melbourne dan Sydney melobi agar secara resmi diakui sebagai ibu kota (sebuah sengketa yang diselesaikan dengan pembentukan kota baru, Canberra).[1]
Abad ke-20
Dengan industrialisasi Sydney berkembang cepat, dan pada awal abad ke-20 penduduknya melewati satu juta jiwa.
Depresi Besar sangat berdampak pada Sydney. salah satu kesuksesan Era Depresi adalah selesainya pembangunan Sydney Harbour Bridge tahun 1932.
Sepanjang abad ke-20 Sydney terus berkembang dengan berbagai gelombang baru imigrasi dari Eropa dan (kemudian) Asia, menyebabkan tingginya atmosfer kosmopolitan pada hari ini.