Satelit dalam

Satelit dalam atau satelit alami dalam adalah satelit alami, juga disebut bulan, yang memiliki orbit prograde dengan kemiringan rendah ke dalam satelit besar dari planet induknya. Pada umumnya, mereka diperkirakan terbentuk in situ pada saat yang bersamaan dengan planet asli. Satelit dalam dapat dibedakan dengan satelit biasa berdasarkan jarak dengan planet induk (umumnya dekat), periode orbit yang pendek (umumnya di bawah satu hari), massa rendah, ukuran kecil, dan bentuk yang tidak beraturan. Satelit ini menjadi salah satu objek astronomi dan terus ditemukan dan diteliti oleh para ilmuwan dan astronom.

Penemuan

Saat ini, sekitar tiga puluh satelit dalam telah diketahui dan ditemukan. Tiga puluh satelit ini diketahui mengorbit planet raksasa, yakni Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Satelit ini sangat sulit diamati langsung dari bumi dari ukurannya yang kecil dan pantulan sinar dari planet terdekat sehingga dibutuhkan ekspedisi ruang angkasa untuk mengamatinya.

Satelit dalam pertama yang diamati adalah Amalthea, satelit alami Yupiter. Selanjutnya, bulan Saturnus Epimetheus dan Janus diamati pada tahun 1966. Kedua bulan ini berbagi orbit yang sama dan menyebabkan kebingungan di kalangan astronom. Kebingungan ini akhirnya terjawab ketika Voyager 1 terbang melintas pada tahun 1980. Sebagian besar satelit dalam ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 selama terbang melintasi Jupiter (1979), Saturnus (1980), Uranus (1986) dan Neptunus (1989).

Dalam beberapa tahun terakhir, satelit dalam selanjutnya ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Cassini pada 2005 hingga 2009 dan Teleskop Luar Angkasa Hubble yang mengorbit Uranus (2003) dan Neptunus (2013).

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!