Dua referendum diselenggarakan di San Marino pada tanggal 2 Juni 2019. Salah satu pertanyaan yang diajukan merupakan hasil inisiatif rakyat yang mengusulkan amandemen sistem pemilihan umum yang mewajibkan pengadaan putaran kedua dalam waktu tiga puluh hari setelah pemilihan umum apabila salah satu dari kedua partai terbesar tidak dapat membentuk pemerintahan koalisi.[1] Sementara itu, pertanyaan yang lainnya berkaitan dengan amandemen konstitusi yang diusulkan oleh salah satu kepala negara San Marino yang mengusulkan pelarangan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual. Referendum mengenai amandemen ini digelar setelah pemungutan suara di Dewan Agung dan Umum gagal mencapai kuorum.[2]
Kedua usulan ini disetujui oleh pemilih.[3][4][5]
Hasil
Pertanyaan
|
Mendukung
|
Menentang
|
Tidak sah/ kosong
|
Jumlah suara
|
Pemilih terdaftar
|
Tingkat partisipasi
|
Hasil
|
Suara
|
%
|
Suara
|
%
|
Inisiatif rakyat mengenai reformasi sistem pemilu |
8.554 |
60,58 |
5.566 |
39,42 |
344 |
14.464 |
34.458 |
41,98 |
Disetujui
|
Pelarangan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual |
9.996 |
71,46 |
3.992 |
28,54 |
452 |
14.440 |
41,91 |
Disetujui
|
Sumber: Libertas Diarsipkan 2019-06-08 di Wayback Machine.
|
Referensi