Setelah ibunya Mooryati Soedibyo memutuskan untuk pensiun sebagai petinggi
Yayasan Puteri Indonesia karena usianya yang semakin tua, tongkat kepemimpinan kemudian diwariskan kepada Putri pada tahun 2011, dia telah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina dan Penasehat sejak 2005. Puteri Indonesia adalah sebuah kontes kecantikan terbesar yang diadakan setiap tahun di Indonesia. Presiden atau pemilik pertama kontes Puteri Indonesia adalah ibunya sendiri, Mooryati Soedibyo.
Kontes Puteri Indonesia didirikan pada tahun 1992 dan menjadi salah satu kontes kecantikan nasional tertua dan paling prestisius atau bergengsi di Indonesia dengan pemenang pertamanya adalah Indira Paramarini Sudiro yang dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 1992 jauh sebelum kontes ini diadakan; ia sempat memenangkan gelar Miss ASEAN 1991. Selain itu pemenang Puteri Indonesia 1996, Alya Rohali memegang gelarnya untuk masa jabatan terlama dalam sejarah kontes, dari tahun 1996 hingga 1999.
Selain Yayasan Puteri Indonesia, Putri juga diwariskan perusahaan PT Mustika Ratu. Mustika Ratu adalah salah satu perusahaan kosmetika ternama dan juga merupakan perusahaan untuk pemasok obat-obatan tradisional dalam kemasan seperti; jamu, minuman herbal, dan lain sebagainya. Sejak awal kepempinannya, Putri menjabat sebagai Presiden Komisaris hingga tahun 2020, jabatan tersebut selanjutnya diteruskan kepada Djoko Ramiadji.
Pada 2021, Putri mendapatkan penghargaan sekaligus pengakuan sebagai Asia's Most Influental Indonesia yang diberikan oleh situs majalah fesyen, Tatler Asia. Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh-tokoh di Indonesia yang memiliki pengaruh besar terhadap industri di bidang fesyen dan kecantikan.[2]