Umumnya, ASEAN Para Games diselenggarakan di kota yang sama dengan kota penyelenggara SEA Games. Tetapi karena kurang tersedianya fasilitas olahraga untuk penyandang cacat, mengakibatkan adanya kota atau negara lain yang ditunjuk untuk menyelenggarakan ASEAN Para Games seperti pada Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara 2009 yang tidak dilaksanakan di Laos tetapi di Malaysia.[4]
Organisasi
Panitia Penyelenggara
Indonesian Paralympic Organizing Committee, atau INASPOC yang diketuai oleh James Tangkudung merupakan penyelenggara ASEAN Para Games 2011.
Tuan Rumah
ASEAN Para Games 2011 akan diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah dan sebagian besar bertempat di komplek olahraga Manahan, lebih dikenal dengan nama Solo. Surakarta adalah salah satu kota wisata. Daya tarik utama adalah Keraton Surakarta Hadiningrat, dan Istana Mangkunegaran. Pasar Gede Harjonagoro yang merupakan pasar tradisional terbesar di Surakarta juga merupakan salah satu tujuan wisata. Surakarta juga merupakan salah satu kota produsen batik terbaik di Indonesia.
Tempat dan Jadwal Pertandingan
Berikut adalah tempat beserta jadwal pertandingan.[5]
Wisma Donohudan (Kompleks Haji) di Surakarta akan menjadi wisma atlet utama selama pertandingan.[6] Akomodasi bagi keluarga atlet, serta anggota di luar kontingen di Surakarta:
Hotel untuk keluarga atlet: Hotel Sunan
Hotel untuk Teknisi, Pejabat & ITO: Hotel Agas dan Hotel Sahid
Logo dan maskot
Logo
Logo resmi ASEAN Para Games 2011 hampir sama dengan logo SEA Games 2011, yaitu burung Garuda yang juga merupakan lambang negara Indonesia.[7] Garuda secara fisik melambangkan kekuatan dan kepak sayapnya mempresentasikan kemegahan dan kejayaan. Tarikan guratan hijau berbentuk gunung melambangkan alam pegunungan Indonesia dan di bagian bawah guratan gelombang berwarna biru melambangkan samudera nusantara. Warna merah di kepalanya melambangkan keberanian dan semangat membara untuk memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa.[8]
Modo adalah Komodo jantan yang mengenakan surjan coklat, pakaian tradisional Jawa Tengah, dengan celana bermotif batik dan blangkon. Sementara Modi memakai sanggul Konde yang cocok dengan batik kebaya.
"Modo" adalah singkat dari nama Komodo, sementara "Modo-Modi" adalah ejaan modifikasi dari Muda-Mudi yang berarti "pemuda-pemudi", dalam bahasa Indonesia yang berarti remaja-remaja Indonesia. Modo dan Modi ini mempunyai sifat pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan Modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta ASEAN ParaGames.
Penyelenggaraan
Upacara Pembukaan dan Penutupan
ASEAN Para Games 2011 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia, Boediono pada 15 Desember2011 di Stadion Manahan, Surakarta. Api obor diambil dari api abadi Mrapen pada 14 Desember 2011. Selain itu, kain batik menjadi ikon utama pada upacara pembukaan ASEAN Para Games 2011.[10] Upacara penutupan dilaksanakan lima hari kemudian di tempat yang sama. Sama seperti SEA Games 2011, upacara penutupan diisi dengan tarian tradisional. Marching Band dari Universitas Surakarta juga menghibur penonton dengan lagunya.[11] ASEAN Para Games 2011 resmi ditutup oleh Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.[12]