Penindasan Decian diakibatkan dari sebuah edik yang dikeluarkan pada tahun 250 oleh KaisarDecius yang memerintahkan setiap orang di Kekaisaran Romawi (kecuali Yahudi) untuk melakukan pengurbanan kepada dewa-dewa Romawi dan Kaisar. Edik tersebut memerintahkan agar pengurbanan dilakukan di bawah pengawasan seorang magistrat Romawi, dan sebuah sertifikat bertandatangan dan bersaksi mata dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Peristiwa tersebut adalah peristiwa pertama bagi umat Kristen dalam menghadapi pemaksaan hukum untuk memilih keyakinan agama mereka atau kematian, meskipun tak ada bukti bahwa edik Decius secara spesifik ditujukan untuk mentargetkan umat Kristen. Edik tersebut tampaknya lebih ke arah sumpah kesetiaan seluruh belahan Kekaisaran. Meskipun demikian, sejumlah orang Kristen menghadapi ajal karena menolak melakukan pengurbanan, beberapa orang lainnya menjadi murtad dan melakukan upacara tersebut, dan orang lainnya bersembunyi.. Efeknya berjangka panjang dan menyebabkan ketegangan antar umat Kristen yang melakukan pengurbanan atau kabur dan orang-orang yang tidak melakukannya, dan meninggalkan kenangan penindasan yang pahit.
Latar belakang
Decius menjadi kaisar Romawi pada 249 sebagai hasil dari kemenangan-kemenangan militer. Ia membuat upaya untuk membangkitkan "Zaman Keemasan" Romawi, menambahkan nama salah satu pendahulunya yang paling ia sanjung, Trajan, ke namanya sendiri, memulihkan jabatan kuno censor dan merestorasi Colosseum.[1]