Setelah pecahnya Revolusi Xinhai pada tanggal 10 Oktober 1911, pemimpin revolusi Sun Yat-sen terpilih menjadi Presiden Sementara dan mendirikan Pemerintahan Sementara Republik Tiongkok. Untuk memelihara persatuan nasional, Sun menyerahkan kursi kepresidenan kepada orang yang memiliki kekuatan militer, Yuan Shikai, yang membentuk Pemerintahan Beiyang. Setelah usaha gagal untuk menjadikan dirinya sebagai Kaisar Tiongkok, Yuan meninggal tahun 1916, meninggalkan kekosongan kekuasaan yang mengakibatkan Tiongkok dibagi menjadi beberapa kelompok panglima perang dan pemerintah saingan. Mereka secara semu dipersatukan pada tahun 1928 oleh pemerintahan yang berbasis di Nanjing pimpinan GeneralissimoChiang Kai-shek, yang setelah Ekspedisi Utara memerintah dengan sistem negara satu-partai di bawah Kuomintang, dan kemudian memperoleh pengakuan internasional sebagai representasi pemerintah Tiongkok yang sah .
Setelah Perang Dunia II, perang saudara antara Kuomintang yang berkuasa dan Partai Komunis Tiongkok berlanjut kembali, meskipun adanya upaya mediasi oleh Amerika Serikat. Pemerintah Nasionalis mulai merancang Konstitusi Republik Tiongkok di bawah Majelis Nasional, namun diboikot oleh pihak komunis. Dengan berlakunya konstitusi, Pemerintahan Nasionalis dihapus dengan sendirinya dan digantikan oleh Pemerintahan Republik Tiongkok. Meskipun begitu, Kuomintang dikalahkan dalam perang saudara pada tahun 1949 dan memindahkan pemerintahan konstitusional ke Taiwan.
Setelah meninggalnya Sun Yat-sen bulan Maret 1925, Chiang Kai-shek menjadi pemimpin KMT. Empat bulan kemudian pada tanggal 1 Juli 1925, Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok terbentuk di Guangzhou. Tahun berikutnya, Chiang memimpin Ekspedisi Utara di seluruh Tiongkok dengan tujuan untuk mengalahkan para panglima perang (warlord) dan mempersatukan negara. Chiang menerima bantuan dari Uni Soviet dan Komunis Tiongkok; namun dia segera menyingkirkan penasihat Soviet-nya. Dia yakin, bukannya tanpa alasan, bahwa mereka ingin menyingkirkan KMT (dikenal juga sebagai pihak Nasionalis) dan mengambil alih kekuasaan.[2] Chiang memutuskan untuk menyerang lebih dulu dan membersihkan pihak Komunis, membunuh ribuan dari mereka.
Pada saat yang sama, konflik kekerasan lainnya terjadi di selatan Tiongkok di mana pihak Komunis menerjunkan pasukan dalam jumlah yang lebih besar dan membantai para pendukung pihak Nasionalis. Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya Perang Saudara Tiongkok antara pihak Nasionalis dan Komunis. Chiang Kai-shek mendesak pihak Komunis ke pedalaman sebagai upaya untuk menghancurkan mereka, dan memindahkan pusat Pemerintahan Nasionalis ke Nanjing pada tahun 1927.[3] Kelompok kiri dalam KMT yang masih bersekutu dengan pihak Komunis telah membentuk Pemerintahan Nasionalis saingan di Wuhan dua bulan sebelumnya, namun segera bergabung dengan Chiang di Nanjing bulan Agustus 1927. Pada tahun berikutnya, tentara Chiang merebut Beijing setelah menggulingkan Pemerintahan Beiyang dan mempersatukan seluruh negara, paling tidak secara teori, yang menandai dimulainya Dekade Nanjing.
Menurut teori "Tiga Tahapan Revolusi" Sun Yat-sen, KMT akan membangun kembali Tiongkok dalam tiga fase : tahap pertama adalah penyatuan militer, yang dicapai melalui Ekspedisi Utara; tahap kedua adalah "pengawasan politik", yang merupakan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh KMT untuk mendidik rakyat tentang hak-hak politik dan sipil mereka, dan tahap ketiga adalah pemerintahan konstitusional.[4] Pada tahun 1928, pihak Nasionalis telah mengambil alih kekuasaan secara militer dan menyatukan Tiongkok kembali, memulai tahap kedua, yakni memaklumkan sebuah konstitusi sementara dan memulai periode yang dinamakan "pengawasan".[5]
KMT dikritik karena melembagakan totaliterisme, tetapi mengklaim hal tersebut sebagai upaya untuk membangun masyarakat demokratis modern. Antara lain, dengan mendirikan pada waktu itu Academia Sinica (中央研究院), Bank Sentral Tiongkok, dan lembaga lainnya. Pada tahun 1932, Tiongkok mengirimkan tim untuk pertama kalinya ke Olimpiade. Sejarawan, seperti Edmund Fung, berpendapat bahwa membangun demokrasi di Tiongkok pada waktu itu tidak mungkin. Negara berada dalam kondisi perang dan terpecah antara pihak Komunis dan Nasionalis. Korupsi dalam pemerintahan dan kurangnya pengarahan juga mencegah terjadinya setiap reformasi yang signifikan. Chiang menyadari kurangnya kerja nyata yang dilakukan dalam pemerintahannya dan mengatakan kepada Dewan Negara : "Organisasi kita menjadi semakin buruk.....banyak anggota staf hanya duduk berpangku di meja mereka dan menatap langit, yang lain membaca surat kabar, sedang yang lainnya tidur."[6]
Pemerintah Nasionalis menyusun rancangan konstitusi pada tanggal 5 Mei 1936.[7] Pembunuhan massal oleh nasionalis menjadi umum dengan jutaan orang tewas. Pembunuhan massal yang terkenal termasuk kematian dari pemaksaan wajib militer tentara dan Teror Putih.[8]
Pemerintah Nasionalis menghadapi tantangan baru dengan invasi Jepang ke Manchuria pada tahun 1931, dengan peperangan kecil terus berlanjut sampai Perang Tiongkok-Jepang Kedua, bagian dari Perang Dunia II, dari tahun 1937 sampai 1945. Pemerintah Republik Tiongkok mundur dari Nanjing ke Chongqing. Pada tahun 1945, setelah perang delapan tahun, Jepang menyerah dan Republik Tiongkok, di bawah nama "Tiongkok", menjadi salah satu negara pendiri PBB. Pemerintah kembali ke Nanjing pada tahun 1946.
Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Taiwan diserahkan kepada Sekutu, dengan pasukan Republik Tiongkok menerima penyerahan garnisun Jepang. Pemerintah Republik Tiongkok memproklamasikan "penyerahan kembali" Taiwan kepada Republik Tiongkok dan membentuk pemerintahan provinsi di pulau tersebut. Pemerintahan militer dari Republik Tiongkok diperluas ke Taiwan, yang menyebabkan kerusuhan meluas dan meningkatkan ketegangan antara penduduk lokal Taiwan dan Tiongkok daratan.[9]
Penembakan seorang warga sipil pada tanggal 28 Februari 1947 memicu kerusuhan di seluruh pulau, yang secara brutal ditindas dengan kekuatan militer yang sekarang dikenal sebagai Insiden 28 Februari. Perkiraan tertinggi korban berkisar dari 18.000 sampai 30.000 jiwa, terutama kalangan elit Taiwan.[10][11] Insiden 28 Februari memiliki efek luas pada sejarah Taiwan berikutnya.
Dari tahun 1945 sampai 1947, di bawah mediasi Amerika Serikat, khususnya melalui Misi Marshall, pihak Nasionalis dan Komunis sepakat untuk memulai serangkaian pembicaraan damai yang bertujuan membentuk pemerintahan koalisi. Kedua pihak sepakat membuka pembicaraan multipartai untuk reformasi politik pasca-Perang Dunia II melalui Konferensi Konsultatif Politik. Hal ini tercantum dalam Perjanjian Sepuluh Kembar. Perjanjian ini dilaksanakan oleh Pemerintah Nasionalis, yang menyelenggarakan Sidang Konsultatif Politik pertama dari tanggal 10-31 Januari 1946. Perwakilan dari Kuomintang, Partai Komunis Tiongkok, Partai Pemuda Tiongkok, dan Liga Demokrasi Tiongkok , serta delegasi independen, menghadiri konferensi di Chongqing. Namun, tak lama kemudian, kedua pihak gagal mencapai kesepakatan dan perang saudara berlanjut kembali.[12] Dalam konteks permusuhan politik dan militer, Majelis Nasional dipanggil oleh pihak Nasionalis tanpa partisipasi pihak Komunis dan memberlakukan Konstitusi Republik Tiongkok. Konstitusi ini dikritik oleh pihak Komunis,[13] dan menyebabkan pemutusan akhir antara kedua belah pihak.[14] Perang saudara dalam skala penuh berlanjut kembali dari awal tahun 1947.[15]
Setelah pemilihan anggota Majelis Nasional, rancangan konstitusi disetujui oleh Majelis Nasional pada tanggal 25 Desember 1946, dimaklumkan oleh pemerintah nasional pada tanggal 1 Januari 1947, dan mulai berlaku pada tanggal 25 Desember 1947. Konstitusi ini dipandang sebagai tahap ketiga dan terakhir rekonstruksi Tiongkok dari Kuomintang. Chiang Kai-shek juga terpilih sebagai presiden pertama Republik Tiongkok di bawah konstitusi oleh Majelis Nasional pada tahun 1948, dengan Li Zongren terpilih sebagai Wakil Presiden. Pemerintahan Nasionalis dihapuskan pada tanggal 20 Mei 1948, setelah Pemerintahan Republik Tiongkok terbentuk dengan pelantikan presiden Chiang. Pihak Komunis, meskipun diundang ke konvensi penyusunan konstitusi tersebut, setelah ratifikasi, memboikot dan menyatakan bahwa pihaknya bukan saja tidak akan mengakui konstitusi Republik Tiongkok, tetapi juga semua rancangan undang-undang yang disahkan oleh pemerintah Nasionalis akan diabaikan. Zhou Enlai menantang legitimasi Majelis Nasional pada tahun 1947 dengan menuduh KMT memilih anggota Majelis Nasional 10 tahun sebelumnya sehingga tidak merupakan perwakilan legal rakyat Tiongkok.
Pemerintahan
Pemerintahan Nasionalis memerintah di bawah aparat negara dua-partai, di bawah ideologi Dang Guo, yang secara efektif membuatnya menjadi negara satu-partai.
Pada bulan Februari 1928, dalam Sidang Paripurna ke-4 dari Kongres Nasional Kuomintang ke-2 yang diadakan di Nanjing meluluskan Reorganisasi Undang-undang Pemerintahan Nasionalis. Undang-undang ini menetapkan bahwa Pemerintahan Nasionalis harus diarahkan dan diatur di bawah Komite Eksekutif Pusat Kuomintang, dengan Komite Pemerintahan Nasionalis yang dipilih oleh Komite Sentral KMT. Di bawah Pemerintahan Nasionalis terdapat tujuh kementerian - Dalam Negeri, Luar Negeri, Keuangan, Transportasi, Kehakiman, Pertanian dan Pertambangan, dan Perdagangan, ditambah lembaga-lembaga seperti Mahkamah Agung, Kontrol Yuan, dan Akademi Umum.
Dengan berlakunya Undang-Undang Dasar Pemerintahan Nasionalis pada bulan Oktober 1928, pemerintah direorganisasi menjadi lima cabang berbeda atau Yuan, yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Legislatif, Yuan Yudisial, Yuan Pemeriksaan, serta Yuan Kontrol. Pemimpin Pemerintahan Nasional akan menjadi kepala negara dan komandan dari Tentara Revolusioner Nasional. Chiang Kai-shek diangkat sebagai pemimpin pertama Pemerintahan Nasionalis, posisi yang dipertahankannya sampai tahun 1931. Dalam Undang-Undang Dasar juga ditetapkan bahwa Kuomintang melalui Kongres Nasional dan Komite Eksekutif Pusat-nya, akan menjalankan kekuasaan berdaulat selama periode pengawasan politik, dan Dewan Politik KMT akan membimbing dan mengawasi Pemerintahan Nasionalis dalam pelaksanaan urusan nasional yang penting, dan dewan memiliki kekuasaan untuk menafsirkan atau mengubah undang-undang dasar.[16]
Tentara Revolusioner Nasional (Hanzi tradisional: 國民革命軍; Hanzi sederhana: 国民革命军; Pinyin: Guómín Gémìng Jūn; Wade–Giles: Kuo-min Ke-ming Chün), sebelum tahun 1928 kadang disingkat menjadi 革命軍 atau Tentara Revolusioner dan antara tahun 1928 dan 1947 menjadi 國軍 atau Tentara Nasional merupakan sayap militer Kuomintang (KMT) dari tahun 1925 sampai 1947, dan juga tentara nasional Republik Tiongkok selama periode kekuasaan partai KMT yang dimulai pada tahun 1928.
Selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua, angkatan bersenjata Partai Komunis Tiongkok yang secara semu dimasukkan ke dalam Tentara Revolusioner Nasional (meski tetap mempertahankan komando terpisah), namun memisahkan diri untuk membentuk Tentara Pembebasan Rakyat tak lama setelah perang berakhir. Dengan berlakunya Konstitusi Republik Tiongkok pada tahun 1947 dan resmi berakhirnya negara satu-partai KMT, Tentara Revolusioner Nasional berganti nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok (中華民國國軍), dengan sebagian besar pasukannya membentuk Angkatan Darat Republik Tiongkok, yang mundur ke Taiwan pada tahun 1949.
Perekonomian
Setelah Kuomintang menyatukan kembali Tiongkok pada tahun 1928, Tiongkok memasuki periode yang relatif makmur meskipun terjadi perang saudara dan agresi Jepang. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Tiongkok dan menghancurkan Tiongkok dalam perang delapan tahun. Era tersebut juga terjadi aksi boikot produk Jepang pertama.
Perindustrian Tiongkok terus berkembang pada tahun 1930-an dengan munculnya Dekade Nanjing pada saat itu, ketika Chiang Kai-shek menyatukan sebagian besar negara dan membawa stabilitas politik. Industri Tiongkok berkembang dan tumbuh dari tahun 1927 sampai 1931. Walaupun parah terkena Depresi Besar dari tahun 1931 sampai 1935 dan pendudukan Jepang di Manchuria tahun 1931, output industri pulih menjelang tahun 1936. Menjelang tahun 1936, produksi industri telah pulih dan melampaui puncak sebelumnya pada tahun 1931 sebelum efek Depresi Besar terhadap Tiongkok. Hal ini ditunjukkan dengan jelas dalam PDB Tiongkok. Pada tahun 1932, PDB Tiongkok mencapai puncaknya pada 28,8 miliar, sebelum jatuh ke 21,3 miliar pada tahun 1934 dan pulih ke 23,7 miliar pada tahun 1935.[17] Menjelang tahun 1930, investasi asing di Tiongkok mencapai 3,5 miliar, dengan Jepang sebagai yang terbesar (1,4 miliar) dan Inggris pada 1 miliar. Menjelang tahun 1948, bagaimanapun, aliran modal terhenti dengan investasi turun menjadi hanya 3 miliar, terutama dari Amerika Serikat dan Inggris.[18]
Namun, ekonomi pedesaan terpukul parah oleh Depresi Besar tahun 1930-an, di mana kelebihan produksi komoditas agrikultural pertanian menyebabkan kejatuhan harga besar-besaran untuk Tiongkok serta peningkatan impor asing (karena barang-barang pertanian yang diproduksi di negara-negara barat yang "dibuang" ke Tiongkok). Pada tahun 1931, impor beras Tiongkok sebesar 21 juta gantang dibandingkan dengan 12 juta pada tahun 1928. Komoditas lain bahkan terjadi kenaikan yang mengejutkan. Pada tahun 1932, 15 juta gantang gandum yang diimpor dibandingkan dengan 900.000 pada tahun 1928. Persaingan yang meningkat ini menyebabkan penurunan harga besar-besaran agrikultural Tiongkok (yang lebih murah) dan demikian juga dengan penghasilan petani di pedesaan. Pada tahun 1932, harga komoditas agrikultural hanya sebesar 41 persen dari level tahun 1921.[19] Penghasilan pedesaan merosot 57 persen dari level tahun 1931 menjelang tahun 1934 di beberapa daerah.[19]
Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Tiongkok dan dampak peperangan telah menghancurkan Tiongkok. Sebagian besar pantai timur Tiongkok yang makmur diduduki oleh Jepang, yang melakukan berbagai kekejaman seperti Pembantaian Nanjing pada tahun 1937 dan pembantaian acak seluruh desa. Dalam satu aksi pembersihan antigerilya pada tahun 1942, Jepang membunuh sampai 200.000 warga sipil dalam sebulan. Perang itu diperkirakan telah menewaskan antara 20-25 juta penduduk Tiongkok, dan menghancurkan semua yang telah dibangun Chiang pada dekade sebelumnya.[20] Perkembangan sektor industri pascaperang sangat terhambat oleh konflik yang menghancurkan serta masuknya barang-barang Amerika yang murah. Menjelang tahun 1946, perindustrian Tiongkok beroperasi pada tingkat kapasitas 20% dan memiliki 25% dari output praperang Tiongkok.[21]
Salah satu efek dari perang adalah peningkatan besar-besaran kontrol pemerintah terhadap industri. Pada tahun 1936, industri milik pemerintah hanya 15% dari PDB. Namun, pemerintah Republik Tiongkok mengontrol banyak industri untuk melawan perang. Pada tahun 1938, Republik Tiongkok mendirikan sebuah komisi untuk industri dan tambang untuk mengontrol dan mengawasi perusahaan, serta secara perlahan menerapkan kontrol harga. Menjelang tahun 1942, 70% dari modal sektor industri Tiongkok dimiliki oleh pemerintah.[22]
Setelah perang dengan Jepang, Chiang memperoleh Taiwan dari Jepang dan melanjutkan kembali perjuangannya melawan pihak komunis. Namun, korupsi dari KMT, serta hiperinflasi sebagai akibat dari upaya untuk memenangkan perang saudara, telah mengakibatkan kerusuhan massa di seluruh Republik[23] dan simpati untuk puhak komunis. Selain itu, pihak komunis yang menjanjikan untuk mendistribusikan ulang tanah berhasil memperoleh dukungan dari penduduk pedesaan secara massal. Pada tahun 1949, pihak komunis merebut Beijing dan kemudian juga Nanjing. Republik Rakyat Tiongkok diproklamasikan pada tanggal 1 Oktober 1949. Republik Tiongkok pindah ke Taiwan di mana Jepang telah meletakkan suatu pondasi pendidikan.[24]
^"南京市". 重編囯語辭典修訂本. Ministry of Education, ROC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-03. Diakses tanggal 2015-11-17. 民國十六年,國民政府宣言定為首都,今以臺北市為我國中央政府所在地。(In the 16th Year of the Republic of China [1927], the National Government established [Nanking] as the capital. At present, Taipei is the seat of the central government.)
^Chen, Lifu; Ramon Hawley Myers (1994). Hsu-hsin Chang, Ramon Hawley Myers, ed. The storm clouds clear over China: the memoir of Chʻen Li-fu, 1900–1993. Hoover Press. hlm. 102. ISBN0-8179-9272-3. After the 1930 mutiny ended, Chiang accepted the suggestion of Wang Ching-wei, Yen Hsi-shan, and Feng Yü-hsiang that a provisional constitution for the political tutelage period be drafted.
^(Fung 2000, hlm. 5) "Nationalist disunity, political instability, civil strife, the communist challenge, the autocracy of Chiang Kai-shek, the ascendancy of the military, the escalating Japanese threat, and the "crisis of democracy" in Italy, Germany, Poland, and Spain, all contributed to a freezing of democracy by the Nationalist leadership."
^荆, 知仁. 中华民国立宪史 (dalam bahasa Chinese). 联经出版公司.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^
Gary Marvin Davison (2003). A short history of Taiwan: the case for independence. Praeger Publishers. hlm. 64. ISBN0-275-98131-2. Basic literacy came to most of the school-aged populace by the end of the Japanese tenure on Taiwan. School attendance for Taiwanese children rose steadily throughout the Japanese era, from 3.8 percent in 1904 to 13.1 percent in 1917; 25.1 percent in 1920; 41.5 percent in 1935; 57.6 percent in 1940; and 71.3 percent in 1943.Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
Bibliografi
Sun, Jian, 中国经济通史 Economic History of China, Vol 2 (1840–1949), China People's University Press, ISBN 7-300-02953-1, 2000.
Anastasia HendrikovaAnastasia HendrikovaLahir(1887-06-23)23 Juni 1887Meninggal4 September 1918(1918-09-04) (umur 31)Perm, RusiaOrang tuaVassily Alexandrovich Hendrikov dan Sophia Petrovna Gagarine Anastasia Hendrikova (23 Juni 1887 – 4 September 1918) adalah salah satu pelayan Kanonisasi Keluarga Romanov yang dimasukkan ke dalam daftar para martir oleh Gereja Ortodoks Rusia pada tahun 1981.[1] Anastasia adalah seorang putri dari pangeran Vassili Alexandrovich Hend...
German Protestant reformer (1491–1551) Butzer redirects here. For other people with the name Butzer, see Butzer (surname). Not to be confused with Martin Buser or Martin Buber. Martin BucerPortrait by an unknown artist, German SchoolBorn11 November 1491Schlettstadt, Holy Roman Empire (now Sélestat, France)Died28 February 1551 (aged 59)Cambridge, EnglandNationalityGermanOccupationPastorNotable workDe Regno ChristiTheological workEraReformationLanguageGermanLatinTradition or movementCalvinis...
German puzzle designer and inventor (1939–2022) Uwe Mèffert Uwe Mèffert (28 November 1939[1]–30 April 2022) was a German puzzle designer and inventor. He manufactured and sold mechanical puzzles in the style of Rubik's Cube since the Cube craze of the 1980s. His first design was the Pyraminx – which he had developed before the original Rubik's Cube was invented. He created his own puzzle company and helped bring to market the Megaminx, Skewb, Skewb Diamond and many other puzzl...
Радянський Союз мав найбільшу, найтривалішу, найрозвиненішу програму з дослідження, розробки, та виготовлення біологічної зброї в порушення взятих на себе в 1972 році зобов'язань в рамках Конвенції про біологічну зброю[1]. Програма зі створення біологічної зброї була ...
Emergency telephone number for the North American Numbering Plan (NANP) This article is about the North American emergency telephone number. For the emergency telephone number in the Philippines, see 9-1-1 (Philippines). For emergency telephone numbers generally, see Emergency telephone number. For other uses, see 911 (disambiguation). A dispatcher takes an emergency call at the Jackson, Tennessee, 9-1-1 Dispatch Center. Global applications of ITU-approved[1] emergency telephone numbe...
Hot Stuff (Let's Dance)Singel oleh Craig Daviddari album Trust MeDirilis5 November 2007 (Eropa)FormatCD, Digital downloadDirekamHavana, KubaGenreDance, R&BDurasi3:39LabelWarner Bros, Sire RecordsPenciptaCraig David David Bowie Fraser Thorneycroft Smith [1]Sampul alternatif Hot Stuff (Let's Dance) adalah singel kedua dari album keempat penyanyi berkebangsaan Britania Raya, Craig David, yang dirilis pada tanggal 5 November 2007. Video musik disutradarai oleh Justin Francis. Format U...
Dwight David EisenhowerDwight D. Eisenhower pada tahun 1947.JulukanIkeLahir14 Oktober 1890Denison, TexasMeninggal18 Maret 1969Washington, D.C.Pengabdian Amerika SerikatDinas/cabang Angkatan Darat Amerika SerikatLama dinas1915 – 19531961 – 1969Pangkat Jenderal BesarKomandanPanglima Tertinggi Sekutu EropaKepala Staf Angkatan Darat Amerika SerikatGubernur Militer Zona Pendudukan AS di JermanPanglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi Sekutu di Eropa BaratKomandan Jenderal, Teater Operasi ...
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. Paraná adalah sebuah negara bagian di Brasil dengan luas wilayah 199.544 km² dan populasi 9.150.000 jiwa. Ibu kota negara bagian ini adalah Curitiba. Pranala luar (Portugis) Situs resmi lbsNegara bagian di Brasil Distrik Federal: Distrik Federal Brasil Acre · Alagoas · Amapá · A...
جزء من سلسلة مقالات سياسة الكويتالكويت الدستور الدستور المجلس التأسيسي حقوق الإنسان الإمارة الأسرة الحاكمة الأمير نواف الأحمد الجابر الصباح ولي العهد مشعل الأحمد الجابر الصباح الحكومة الحكومة رئيس الوزراء أحمد النواف الأحمد الصباح السلطة التشريعية مجلس الأمة رئيس المج...
BMW Seri 7InformasiProdusenBMWMasa produksi1977–sekarangPerakitanDingolfing, Jerman[1]Lerma, Toluca, Meksiko[2][3][4]Bodi & rangkaKelasMobil mewah ukuran penuhBentuk kerangka4-pintu sedanTata letakmesin depan, penggerak roda belakangKronologiPendahuluBMW New Six BMW Seri 7 adalah jajaran mobil mewah ukuran penuh yang diproduksi oleh BMW. Diperkenalkan pertama kali tahun 1977, saat ini Seri 7 merupakan seri mobil termewah BMW dan hanya tersedia dalam ...
British colony in Oceania from 1874 to 1970 Colony of FijiiTikotiko vakaitikotiko e Viti (Fijian)फिजी की कॉलोनी (Fiji Hindi)1874–1970 Flag Coat of arms Motto: Rerevaka na Kalou ka Doka na TuiFear God and honour the QueenAnthem: God Save the King/Queen StatusBritish colonyCapitalLevuka(1874–1877)Suva(1877–1970)Common languagesEnglish, iTaukei (Fijian), Fiji Hindi, RotumanGovernmentConstitutional monarchyMonarch • 1874–1901 Vi...
Al Jazirah ولاية الجزيرةGeziraNegara BagianLokasi di Sudan.Negara SudanRegionNil biruIbu kotaWad MadaniLuas • Total27.549 km2 (10,637 sq mi)Populasi (2006 (est.)) • Total2.796.330Zona waktuUTC+3 (EAT) Al Jazirah (bahasa Arab: ولاية الجزيرة; Gezira) adalah sebuah negara bagian di Sudan dengan luas wilayah 27.549 km² dan populasi 2.796.330 jiwa (2000). Ibu kotanya ialah Wad Madani. Al Jazirah terletak di antara sunga...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (سبتمبر 2018) مجلة الدلفين الصغيرمعلومات عامةتصدر كل شهربلد المنشأ إيطالياأول نشر 1982مالقطع 21,5×27 سمالثمن 5 ريالات سعوديةشخصيات هامةرئيس التحرير محمد هيثم الخياطالتح...
This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (July 2018) (Learn how and when to remove this template message) VadianusEngraving by David Herrliberger from Zurich, 1748, after an older originalBornJoachim von Watt29 November 1484St. Gallen, Abbey Principality of St. Gallen[1]Died6 April 1551(1551-04-06) (aged...
تلفزيون الصين المركزي CCTV-4 معلومات عامة النوع قناة عامة عالمية ناطقة بالصينية المالك تلفزيون الصين المركزي تاريخ التأسيس 1 أكتوبر 1992 تاريخ أول بث 1 أكتوبر 1992 البلد الصين اللغة صينية مندرين المقر الرسمي مقر تلفزيون الصين المركزي، بكين الموقع الرسمي [1] صفحة فيسبوك CCTV.CH ...
2013 studio album by Disclosure SettleStudio album by DisclosureReleased3 June 2013 (2013-06-03)Genre House[1] dance[2] EDM[3] 2-step garage[3] Length60:37Label PMR Island ProducerDisclosureDisclosure chronology The Singles(2013) Settle(2013) Settle: The Remixes(2013) Singles from Settle LatchReleased: 8 October 2012 White NoiseReleased: 1 February 2013 You & MeReleased: 28 April 2013 When a Fire Starts to BurnReleased: 24 May 2013[4&...
1979 video gameThe CountDeveloper(s)Adventure InternationalPublisher(s)Adventure InternationalDesigner(s)Scott AdamsSeriesAdventurePlatform(s)Acorn Electron, Apple II, Atari 8-bit, BBC Micro, Commodore 64, Dragon 32/64, PET, TI-99/4A, TRS-80, VIC-20, ZX SpectrumRelease1979Genre(s)Interactive fictionMode(s)Single-player The Count is a text adventure written by Scott Adams and published by Adventure International in 1979. The player character has been sent to defeat the vampire Count Dracula by...
This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: North & South New Zealand magazine – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (August 2016) (Learn how and when to remove this template message) North & SouthEditorSusanna AndrewFormer editors Robyn Langwell (1986–2008) Virginia Larson (2008–2020) Rachel Morris (2020–22) Kirsty Camero...
British band This article is about the singing group. For use of the term in relation to labour disputes, see Picketing § flyingpickets. The Flying PicketsOriginLondon, EnglandGenresA cappellaYears active1982 (1982)–presentLabelsVirginMembersMartin GeorgeAndy LaycockSimon John FosterMichael HenryChristopher BrookerPast membersBrian HibbardKen GregsonDavid BrettRed StripeRick LloydGareth WilliamsRon DonachieChristopher RyanDylan FosterHereward KayeGary HowardNick GodfreyLex LewisR...
City in Riau Islands, IndonesiaBatamCityCity of BatamKota BatamRegional transcription(s) • Jawiباتام • Chinese巴淡From top left to right:Welcome to Batam signboard, Harbour Bay, Barelang Bridge, Nagoya Hill shopping mall, Batam Great Mosque, Sekupang Ferry terminal, Downtown Batam skyline at night and aerial view of Batam Coat of armsNickname(s): Kota Industri (The Industrial City)Location within Riau IslandsBatamLocation in Riau IslandsShow map of Ria...