PT Pasifik Satelit Nusantara |
| Pasifik Satelit Nusantara PSN |
---|
Industri | Telekomunikasi |
---|
Didirikan | 1991 |
---|
Kantor pusat | Kawasan Karyadeka Pancamurni Blok A Kav. 3, Cikarang Selatan, Bekasi |
---|
Tokoh kunci | Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama |
---|
Produk | Jasa komunikasi berbasis satelit |
---|
Situs web | www.psn.co.id |
---|
Pasifik Satelit Nusantara (PSN) adalah perusahaan swasta asal Indonesia pertama yang bergerak di bidang telekomunikasi berbasis satelit dan menjadi salah satu dari lima operator satelit di Indonesia.[1] PSN juga mempelopori inovasi Mobile VSAT (MVSAT) yang merupakan sistem antena VSAT bergerak dengan teknologi Auto Pointing pertama buatan bangsa Indonesia.
Pada tahun 1995 sebuah kolaborasi memulai apa yang kemudian menjadi Aces (Sistem Satelit Seluler Asia). Pada tahun 1998, layanan berbasis WAN untuk pelanggan korporat diperkenalkan. Pada tahun 1996, PSN menjadi perusahaan Indonesia pertama yang tercatat di bursa NASDAQ.
Pada tahun 2019 perusahaan ini meluncurkan Satelit Nusantara Satu, yang menjadi Satelit Pita Lebar pertama di Indonesia dengan teknologi high-throughput satellite (HTS). Teknologi ini memungkinkan satelit memiliki kapasitas bandwidth lebih besar guna menyediakan layanan akses broadband ke seluruh wilayah Indonesia.
Sejarah
Pasifik Satelit Nusantara (PSN) didirikan di Indonesia pada 2 Juli 1991 oleh dua ahli satelit Indonesia, Iskandar Alisyahbana dan Adi Rahman Adiwoso, yang kini menjabat sebagai Direktur Utama. Pada awalnya PSN didirikan dengan tujuan mengaktifkan kembali satelit Palapa B1 yang telah berakhir umur layannya dengan menggunakan teknik inclined-orbit. Pemerintah Indonesia mengizinkan PSN untuk membeli dan mengambil alih satelit Palapa B1.
Pemilik satelit Palapa B1, Telkom, ikut serta dengan memiliki 40% saham PSN. PSN juga mendapatkan Seed Capital dari PT Elektrindo Nusantara (EN) dengan kepemilikan sebesar 30%. Pada 29 Desember 1991, PSN resmi memiliki Palapa B1 serta mengganti nama menjadi Satelit Palapa Pasifik 1. Pemerintah Indonesia juga melakukan permohonan kepada ITU pada 1992 untuk mendapatkan 3 slot orbit bagi Palapa Pasifik 1, 2, dan 3 pada slot orbit 134, 139, dan 144 derajat Bujur Timur.[2]
PSN sempat mengubah domisili legal dari Jakarta ke Bekasi, Jawa Barat pada 20 November 1998 serta menaikkan modal dasar dari 31,25 miliar rupiah menjadi 37,5 miliar rupiah. Pada 1993, seiring dengan penerbitan saham kepada Hughes Space and Communications (“Hughes”) dan Telesat Canada (“Telesat”), PSN mengubah status perusahaan dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 3 September 1993.[3]
Pada Juni 1996, PSN melakukan Penawaran Umum Perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di Nasdaq National Market Amerika Serikat dalam bentuk American Depository Shares (“ADSs”) yang setiap ASD direpresentasikan dengan tiga saham biasa. PSN didagangkan di NASDAQ dengan kode PSNRY. Pada 7 November, saham PSN dihapus dari NASDAQ.
Satelit Nusantara Satu
Satelit Nusantara Satu (dulu dikenal sebagai PSN-6) adalah satelit komunikasi. Satelit ini merupakan dengan teknologi HTS yang menyediakan layanan komunikasi suara dan data, dan internet cepat di seluruh kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara.
Satelit Nusantara Satu dibangun oleh SSL dan diluncurkan pada Februari 2019 dengan roket Falcon 9 bersama dengan pendarat pribadi Beresheet Moon dan S5, satelit kecil oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara.
SATRIA-1
SATRIA-1 adalah satelit komunikasi VHTS (Very High Throughput Satellite) geostasioner Indonesia yang dibangun oleh Thales Alenia Space (TAS). Satelit ini adalah satelit komunikasi geostasioner di 146° BT. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 Block 5 pada tanggal 19 Juni 2023.[4][5] Thales Alenia Space mulai mengembangkan pesawat ruang angkasa Ka-band pada September 2020. Proyek ini telah mendapatkan pendanaan sekitar US$ 545 juta, yang sebagian didukung oleh Badan Kredit Ekspor Bpifrance asak Prancis.[6] Sebagai kontraktor utama, Thales Alenia Space akan mengirimkan satelit berdasarkan Spacebus-Neo miliknya, di mana satelit ini memiliki platform listrik penuh dan dilengkapi dengan prosesor digital generasi kelima (5G).[7]
Layanan PSN
Sebelumnya juga pernah menjadi penyedia jasa internet dengan merek dagang "Bina" (Balai Informasi Nusantara).[8]
Referensi