Paris Barantai

Paris Barantai adalah lagu berbahasa Banjar dari Kalimantan Selatan. Lagu ini merupakan ciptaan dari H. Anang Ardiansyah sekitar tahun 1959 dan pertama kali dinyanyikan oleh beliau sendiri dalam album "I-Lailang" pada tahun 1960.[1] Lagu tersebut direkam oleh Studio Lokananta dalam piringan hitam yang diaransemen oleh Orkes Melayu Rindang Banua, pimpinan H. Anang Ardiansyah sendiri.[2]

Lagu Paris Barantai waktu itu terus diperdengarkan di Radio Republik Indonesia (RRI) di seluruh Tanah Air. Sampai kini, belum ada lagu Banjar sepopuler itu yang dibuktikan dengan anugerah piringan emas pada tahun 1959.[3] Lagu Paris Barantai juga pernah diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh diva penyanyi senior Kalimantan Selatan yaitu Emelia Agus dalam album "Balada Iman, Pilihan Terbaik Lagu Lagu Banjar 84" yang dirilis tahun 1984.[4] Lagu ini juga pernah dinyanyikan oleh aktor dan penyanyi dangdut nasional yaitu A. Rafiq, dalam album "Jangan Sakiti Hati Wanita" tahun 1985.[5]

Lagu ”Paris Barantai” termuat pada album yang berformat piringan hitam berjudul "I-Lailang, Orkes Irama Daerah Kalimantan" tahun 1960.

Lagu Paris Barantai diciptakan tidak lebih dari satu bulan. Paris Barantai sebuah lagu gembira yang kita maknai sebagi ungkapan mengenai keindahan alam Kotabaru, dengan laut, ombak, kapal, dan gunungnya yang diselimuti "mega" yang berarti awan. Sehingga lagu H. Anang Ardiansyah yang paling fenomenal ini sering disebut “Kotabaru” sebagai judulnya. Kotabaru adalah ibukota dari Kabupaten Kotabaru yang terletak di Pulau Laut yang terpisah dengan Pulau Kalimantan.

Sejarah Judul Lagu "Paris Barantai"

Lagu Paris Barantai karya maestro lagu Banjar, H. Anang Ardiansyah, memiliki kisah yang unik dibalik penciptaannya. Karena dalam lirik-lirik lagu Paris Barantai tidak ada satu kalimat atau kata pun memuat kata 'Paris Barantai,' tidak seperti lagu-lagu lain yang dalam lirik-liriknya paling tidak ada sedikit bersinggungan dengan judul lagu.

H. Anang Ardiansyah sering melihat pertunjukan seni tari gandut-seni tari khas Banjar, yang dilakukan berpasang-pasangan seperti tari ronggeng atau tayub, yang sekarang bisa dikatakan punah.[6] Terciptanya lagu ini bermula dari perkenalan H. Anang Ardiansyah dengan seorang wanita penari Gandut yang berasal dari Rantau, Kabupaten Tapin bernama Su Paris. Su dalam bahasa Banjar adalah singkatan dari panggilan busu alias bungsu yaitu anak yang terakhir. Diceritakan bahwa Su Paris yang cantik jelita itu menari dengan memakai baju dari kain berantai-rantai, maka lahirlah judul lagu "Paris Barantai."[7]

Lagu Paris Barantai mengambil obyek pemandangan Kotabaru, ibukota Kabupaten Kotabaru, Kalsel, yang berada di Pulau Laut dengan Gunung Sebatung yang menjulang tinggi. Perpaduan antara Kotabaru yang berada di pinggir pantai dengan deburan ombak dengan Gunung Sebatung yang menghijau lebat, di mana saat itu hampir sepanjang hari diselimuti awan (mega) menjadikan satu refleksi filosofis mempesona layaknya Su Paris.

Menurut Riswan Irfani, anak ketiga almarhum H. Anang Ardiansyah, lagu ini terinspirasi dari kunjungan ayahnya ke Kotabaru. "Sewaktu beliau ke Kotabaru, bertemu dengan seorang penari Bagandut, namanya Su Paris. Lewat pertemuan itu beliau terinspirasi menulis sebuah lagu dari penari tersebut dan syairnya dibikin dengan keindahan panorama alam serta melihat deburan ombak di Kota Bamega," ucap Riswan. Menurut Riswan, lagu Paris Berantai nadanya sangat sederhana dan tak terlalu teristimewa. Namun, berkat pengalaman beliau sebagai pencipta lagu, membuat lagu itu tak hanya disukai orang Banjar, tapi hampir seluruh Indonesia.[8]

Lagu Paris Barantai juga menceritakan tentang perasaan seseorang tentang kampung halamannya, dan kerinduan terhadap orang yang tinggal disana.[9]

Paris Barantai dalam "Wonderland Indonesia'

Wonderland Indonesia adalah sebuah karya seni audiovisual yang dirilis pada 17 Agustus 2021 oleh Alffy Rev, seorang YouTuber, komposer, produser musik, dan sinematografer. Video yang sudah di tonton 62 juta orang di platform YouTube ini [10] merupakan medley beberapa lagu daerah Indonesia yang diaransemen ulang oleh Alffy Rev dengan nuansa Electronic Dance Music (EDM). Wonderland Indonesia menggabungkan elemen musik tradisional dan modern dengan visual yang memukau.

Salah satu lagu daerah yang menonjol dalam Wonderland Indonesia adalah lagu "Paris Barantai," lagu asal Kalimantan Selatan karya H. Anang Ardiansyah. Lagu ini dipilih sebagai pembuka karya tersebut dan dibawakan dengan indah oleh Novia Bachmid.

Berkat penggalan lagu Paris Barantai yang muncul di awal Wonderland Indonesia, banyak netizen yang akhirnya ikut menyoroti keindahan alam dari Kotabaru, Kalimantan Selatan yang menjadi inspirasi dari lagu tersebut. Hal ini juga turut memopulerkan keindahan alam dan budaya daerah tersebut.[11]

Secara keseluruhan, Wonderland Indonesia memuat sembilan lagu daerah yang dipilih untuk merepresentasikan kekayaan budaya nusantara. Lagu-lagu daerah tersebut yaitu:

  • Paris Barantai (Kalimantan Selatan) – Ciptaan: H. Anang Ardiansyah
  • Si Patokaan (Sulawesi Utara) – Ciptaan: N.N.
  • Sajojo (Papua) – Ciptaan: R.H. Hardjosubroto
  • Janger (Bali) – Ciptaan: I Gede Dharna
  • Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur) – Ciptaan: Ibu Sud
  • Manuk Dadali (Jawa Barat) – Ciptaan: Sambas Mangundikarta
  • Lelo Ledhung (Jawa Tengah) – Ciptaan: Markasan
  • Kampuang Nan Jauh di Mato (Sumatera Barat) – Ciptaan: Oslan Husein
  • Soleram (Riau) – Ciptaan: Muhammad Arief

Kasus Plagiasi terhadap Lagu Paris Barantai

Pada akhir 2023, lagu Wali Songo viral di kanal YouTube dan dituduh menjiplak lagu Paris Barantai karya maestro Banua, H. Anang Ardiansyah. Lagu tersebut pertama kali tayang di channel Pondok Pesantren Hanacaraka, Wonogiri pada tanggal 5 Oktober 2023.[12]

Notasi awal tembang ciptaan Ahans Mahibie alias Gus Ahans—pengasuh Pondok Pesantren Hanacaraka, Wonogiri, Jawa Tengah—itu sangat mirip dengan irama lagu Paris Barantai. Sang ahli waris, Riswan Irfani menuturkan, dirinya mendapat informasi plagiarisme itu dari rekan-rekan musisi Banua.[13] Setelah di cek, ternyata delapan bar dari lagu Wali Songo tersebut sama persis dengan lagu Paris Barantai. Kemudian Riswan mencoba untuk menghubungi yang bersangkutan.

Hasil pembicaraan, Gus Ahans yang awalnya mengklaim bahwa lagu Wali Songo adalah miliknya, akhirnya mengakui kalau ada notasi yang memang diambil dari lagu Banjar populer tersebut. Riswan sebagai ahli waris meminta agar notasi awal lagu itu dihapus dan diganti dengan notasi orisinal milik Gus Ahans.

Banyak akun yang meng-cover lagu Wali Songo—lagu yang diplagiasi dari Paris Barantai. Untuk mencegah lebih banyak pihak yang membuat cover lagu tersebut, pihak Gus Ahans sempat membuat video permintaan maaf dan menghapus konten lagu tersebut. Namun, cover lagu dari akun lain tetap marak dan tidak dihapus.

Melihat situasi ini, Riswan Irfani, ahli waris Anang Ardiansyah, meminta bantuan pihak penerbit untuk mengatur pembagian hasil monetisasi dari cover lagu tersebut. Kesepakatan pembagian pun ditetapkan dengan skema 65%-35%, yang hasilnya dapat dihitung dalam waktu satu bulan.[14]

Sekarang kasus tersebut sudah selesai. Riswan berharap persoalan seperti ini tidak akan terulang di masa mendatang. Namun hingga saat ini, channel YouTube yang merilis lagu Wali Songo belum mencantumkan nama H. Anang Ardiansyah sebagai pencipta melodi asli lagu tersebut. Hal serupa juga terjadi pada video-video cover lainnya dari lagu tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa dua lagu Anang Ardiansyah, "Paris Barantai" dan "Kambang Goyang", sudah terdaftar hak ciptanya di Kemenkumham yang difasilitasi Yayasan MLS Banjarmasin, pada Januari 2023.[15] Langkah ini merupakan upaya perlindungan hukum langsung untuk memastikan tidak ada pihak yang menyalahgunakan karya legendaris ini, apalagi sampai mengambil notasinya tanpa seizin pemegang hak cipta.

Referensi

  1. ^ Mydea Entertainment (2017-03-10), Anang Ardiansjah & Orkes Rindang Banua - Paris Barantai (Lyric Video), diakses tanggal 2024-12-17 
  2. ^ "Album "I-Lailang" Orkes Irama Daerah Kalimantan Rindang Banua". Irama Nusantara. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  3. ^ "Penari Bagandut Menginspirasi Maestro Lagu Banjar Anang Ardiansyah Mencipta Paris Barantai". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  4. ^ Inkajaya (2024-10-26), Tygaron Group - Pilihan Terbaik Lagu2 Banjar 84, diakses tanggal 2024-12-17 
  5. ^ A. Rafiq - Topic (2023-07-19), Paris Barantai, diakses tanggal 2024-12-18 
  6. ^ Media, Kompas Cyber (2008-12-03). "Anang Ardiansyah, Maestro Lagu Banjar". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-17. 
  7. ^ Malik (lik), Abdul. "Anang Ardiansyah, Mutiara dari Banjar - Klik Times". Anang Ardiansyah, Mutiara dari Banjar - Klik Times. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  8. ^ "Penari Bagandut Menginspirasi Maestro Lagu Banjar Anang Ardiansyah Mencipta Paris Barantai". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  9. ^ Media, Kompas Cyber (2022-12-18). "Lirik dan Makna Lagu Paris Barantai, Lagu Daerah dari Kalimantan Selatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  10. ^ Alffy Rev (2021-08-17), “Wonderland Indonesia” by Alffy Rev ft. Novia Bachmid (Chapter 1), diakses tanggal 2024-12-17 
  11. ^ "Trending Youtube, Tembang Paris Barantai Asal Kalsel di Wonderland Indonesia Alffy Rev & Novia". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-12-18. 
  12. ^ pp.hanacaraka wonogiri (2023-10-04), walisongo - ponpeshanacaraka wonogiri, diakses tanggal 2024-12-17 
  13. ^ Syarifuddin, M. "Tembang Wali Songo Jiplak Paris Barantai, Ahli Waris Sang Maestro Lakukan Hal ini... - Radar Banjarmasin". Tembang Wali Songo Jiplak Paris Barantai, Ahli Waris Sang Maestro Lakukan Hal ini... - Radar Banjarmasin. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  14. ^ "Lagu Paris Barantai Diplagiasi Jadi Lagu Walisongo, Begini Endingnya". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  15. ^ developer, mediaindonesia com. "Hak Cipta Paris Barantai Diserahkan ke Ahli Waris Anang Ardiansyah". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2024-12-17. 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!