Paku perak
|
|
Klasifikasi ilmiah
|
Domain:
|
|
Kerajaan:
|
|
Subkerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Subfamili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Pityrogramma calomelanos
|
Sinonim
|
Pityrogramma tenerrima Domin Pityrogramma mira Domin Pityrogramma intermedia Domin Pityrogramma insularis Domin Pityrogramma hybrida (Martens) Domin Pityrogramma consimilis Domin Pityrogramma chamaesorbus Domin Pityrogramma albicans Domin Pityrogramma serrata Moore Pityrogramma massonii (Link) Loud. ex Kunze Pityrogramma martensii (Link) Bory Pityrogramma hybrida Martens Pityrogramma calomelanos martensii (Bory) Jenman Pityrogramma calomelanos denudata Harr. Pityrogramma calomelanos flavofarinosa Kuhn Pityrogramma calomelanos epruinata Kuhn Pityrogramma bidentata C. Presl Pityrogramma serrata Fée Pityrogramma massonii Link Pityrogramma martensii Link Pityrogramma calomelaena (L.) Link Pityrogramma calomelanos sulfurea Duss Pityrogramma album Vell.
|
Paku perak (Pityrogramma calomelanos) adalah spesies tumbuhan paku yang termasuk ke dalam keluarga Pteridaceae. Tumbuhan ini mempunyai rimpang pendek, berdiameter sekitar 8 mm, biasanya tumbuh di bebatuan dan pinggir jalan, baik di hutan maupun di lingkungan yang lebih terbuka.[1] Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis dan menyebar luas ke seluruh daerah tropis, juga dapat ditemukan di Indonesia. Salah satu tempat persebarannya adalah Gunung Prau.[2]
Rebusan akar P. calomelanos diminum untuk mengobati disentri. Untuk menyembuhkan penyakit malaria, daunnya ditumbuk dan dioleskan pada punggung dan diletakkan di bawah tempat tidur. P. calomelanos juga digunakan sebagai obat oleh orang Tionghoa Malaysia dan sering dibudidayakan sebagai tumbuhan hias di kebun dan rumah kaca. Masyarakat telah memanfaatkan tumbuhan ini sebagai fitoremediasi tanah yang terpolusi oleh cemaran arsen dan logam berat.[3]
Referensi