Natrium benzoat rumusnya NaC7H5O2. Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E211. Merupakan garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan asam benzoat. Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi, prune, kayu manis, cengkih, dan apel.
Natrium benzoat digunakan sebagai perawatan untuk gangguan siklus urea.[5][6]
Lainnya
Juga digunakan dalam kembang api sebagai bahan bakar pada bubuk yang dapat bersiul jika dimampatkan kedalam sebuah tabung dan dinyalakan.
Mekanisme pengawetan makanan
Dimulai dengan penyerapan asam benzoat kedalam sel. Jika pH intraseluler turun ke angka < 5, fermentasi anaerobik glukosa melalui fosfofruktokinase berkurang tajam[7] sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikro-organisme yang dapat merusak makanan.
Produksi
Diproduksi dengan menetralkan asam benzoat dengan natrium hidroksida.[8] Dapat juga dibuat dengan menambahkan asam benzoat ke larutan natrium karbonat pekat panas sampai buihnya hilang. Larutan kemudian berevaporasi, dingin, dan mengkristal sampai kering, kemudian terbentuk butiran.
Kesehatan
Natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.
Kucing secara signifikan kurang toleran terhadap asam benzoat dan garam-garamnya daripada tikus.[9]
^Wilcken, B (2004). "Problems in the management of urea cycle disorders". Molecular genetics and metabolism. 81 Suppl 1: S86–91. doi:10.1016/j.ymgme.2003.10.016. PMID15050980.