Na IX-X adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Indonesia. Asal mula nama Na IX-X didapat dari cerita seorang tokoh di Kecamatan Na IX-X, bernama Sahbuddin Munte. Dia ini merupakan rekomendasi dari Bupati Labura Hendriyanto Sitorus, saat ditanyakan tentang orang yang tahu sejarah penamaan Na IX-X.
Dihubungi melalui telepon, pria yang tinggal di Meranti Omas ini bercerita bahwa nama Na IX-X adalah gabungan dari kata Na dan angka 9 serta angka 10 romawi.
Dimana Na adalah sebuah kata dari bahasa lokal (Batak), yang artinya kami. Dan angka 9 serta 10 adalah jumlah raja (pemimpin lokal) yang memimpin wilayah yang ada di Kecamatan Na IX-X.
"Na artinya kami dan 'sambilan-sapuluh' adalah jumlah raja yang ada di sini. Mereka ini lah yang membuat nama kecamatan ini. 9 di hilir dan 10 di hulu. Hulu maksudnya daerah yang di gunung dan hilir daerah yang di pesisir," kata Sahbuddin, Minggu (17/4/2022).
Sahbuddin menyebut raja yang dimaksud adalah pemimpin yang dulu berkuasa di bagian wilayah Kecamatan Na IX-X ini. Selain pemimpin, mereka juga adalah pejuang yang melawan Belanda.
"Waktu penjajahan, Na IX-X ini nggak pernah bisa lama dikuasai Belanda, kalau Belanda masuk, raja yang di hilir akan pilih perang atau sembunyi ke hutan. Kalo perang, raja di hulu akan membantu, kalau bersembunyi ke hutan, raja hulu juga akan membantu," kata pria pensiunan guru ini.
"Nanti sewaktu raja hulu turun ke bawah, gantian raja hilir yang membantu. Saling bersahabat, saling membantu yang merekatkan persatuan mereka," sambungnya.
Bukti perjuangan itu ialah tugu perjuangan yang dibangun pemerintah di Aek Kota Batu (ibu kota Kecamatan Na IX-X). Tugu itu dibangun untuk menghargai jasa ke 19 raja tersebut dalam mempertahankan kemerdekaan.
Selain tugu, ke 19 raja itu juga diberi hak untuk menamai wilayah tersebut. Setelah berembuk mereka sepakat memberi nama Na IX-X yang terus dipakai sampai sekarang.
Menurut Sahbuddin, ke-19 raja itu terdiri dari 15 bermarga Munthe, 1 marga Ritonga, 1 marga Sipahutar dan 2 marga Pohan.
Dilihat dari laman cagar budaya Dinas Kebudayaan Sumut, tugu perjuangan di Aek Kota Batu itu memang didedikasi kan untuk 19 raja yang berjuang melawan Belanda. Keterangan di laman resmi pemerintah secara umum sama dengan keterangan yang disampaikan Sahbuddin Munte.
Berikut nama 19 Raja di Kecamatan Na IX-X
Raja Aek Kota Batu
Raja Pulo Godan
Raja Pulo Hopur
Raja Tardas
Raja Montong
Raja Hatapang
Raja Pasang Lela
Raja Berangir
Raja Japadang
Raja Napompar
Raja Padang Nabidang
Raja Batu Jonjong
Raja
Raja Masehi Julu
Raja Huala Masehi
Raja Batu Tunggal
Raja Huta Baru
Raja Rumbaya
Raja Aek Kupong
Geografi dan Iklim
Keadaan Geografi
Desa / Kelurahan
Luas (km2)
Jarak ke Ibukota Kecamatan (km)
Tinggi DPL (m)
Pematang
78.00
45
119
Batu Tunggal
62.50
12
53
Sungai Raja
57.50
9
5
Perk. Berangir
34.00
9
38
Pasang Lela
5.00
13
45
Silumajang
67.50
13
77
Hatapang
76.75
22
238
Meranti Omas
62.25
15
103
Bangun Rejo
19.62
7
50
Kampung Pajak
22.88
4
41
Aek Kota Batu
31.30
2
36
Simpang Merbau
16.20
3
54
Pulo Jantan
17.50
4
33
Total
554.00
Keadaan Iklim
Bulan
Jumlah Curah Hujan (mm)
Jumlah Hari Hujan (hari)
Januari
144
12
Februari
105
7
Maret
156
12
April
239
15
Mei
235
10
Juni
176
8
Agustus
302
16
September
238
15
Oktober
210
11
November
330
16
Desember
227
10
NB : Data update tahun 2022
Pemerintahan
No.
Nama Camat
Periode Jabatan
1
Zuhri, S.E.
2010 - 2011
2
H. Sakti Sormin
2011 - 2015
3
H. Samsul Tanjung. S.T., M.H.
2015 - 2017
4
Sukamto, S.E.
2017 - 2018
5
Jhon Ferry, S.STP.
2018 - 2020
6
Abdul Hariman, S.Pd.
2020 - 2022
7
M. Adlin Rizky Matondang, S.H.I.
2022 - Sekarang
Penduduk
Desa / Kelurahan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Pematang
1011
950
1961
Batu Tunggal
3556
3378
6934
Sungai Raja
3629
3671
7300
Perk. Berangir
1240
1156
2396
Pasang Lela
1717
1675
3392
Simalujang
3164
2951
6115
Hatapang
578
568
1146
Meranti Omas
1641
1560
3201
Bangun Rejo
1960
1928
3888
Kampung Pajak
2715
2637
5352
Aek Kota Batu
3443
3407
6850
Simpang Merbau
2336
2269
4605
Pulo Jantan
3330
3291
6621
Total
30320
29441
59761
Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
Pertanian
Pariwisata
Di kecamatan Na IX-X, ada salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal, yaitu Aek Buru, sebuah sungai yang berbatu-batu dan airnya bersih, jernih dan dingin yang terletak di Desa Batu Tunggal.
Selain Aek Buru, juga masih banyak lokasi wisata air yang terdapat di wilayah kecamatan ini, penduduk setempat menyebutnya Teluk Tangga, Teluk Salak, dan berbagai lokasi wisata air lainnya, yang terletak di Desa Silumajang, berjarak sekitar 10 km dari jalan lintas Sumatera.
Di kecamatan Na IX-X juga banyak terdapat lahan pertambangan galian C di sepanjang aliran Sungai Aek Kota Batu, dan juga di lokasi-lokasi lainnya.
Ekonomi
Pendapat masyarakat di Kecamatan ini mayoritas hasil dari kebun kelapa sawit dan karet.