Setelah Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), Karan Johar ingin membuat film berikutnya memiliki tema pusat selain percintaan. Ia memilih untuk menggunakan tema sosial dalam proyek mendatangnya, dan kemudian pengembangan dimulai pada 2007. Penulis skenario My Name Is KhanShibani Bathija lalu melakukan sejumlah riset mengenai Asperger. Pengambilan gambar utama ditangani oleh Ravi K. Chandran dan dimulai pada Desember 2008, dengan sejumlah kendala terjadi. Setelah selesai pada Agustus 2009, film tersebut disunting oleh Deepa Bhatia dan Alan Edward Bell. Musiknya digubah oleh Shankar–Ehsaan–Loy, dan dikoreografikan oleh Farah Khan. Efek visual untuk film tersebut dikerjakan di Mumbai selama tiga bulan dan dilakukan oleh seratus pekerja.
My Name Is Khan tayang secara perdana di Uni Emirat Arab pada 10 Februari 2018, dan dirilis di India pada dua hari kemudian. Film tersebut menerima sambutan positif, yang kebanyakan tertuju pada pemerannya. Dibuat dengan anggaran ₹550 juta (sekitar AS$12,2 juta pada 2010), film tersebut sukses secara komersial dengan meraup ₹1,9–2,2 miliar (sekitar AS$42,1–48,8 juta pada 2010). Film tersebut memenangkan beberapa penghargaan, termasuk tiga Penghargaan Filmfare: Sutradara Terbaik (Karan Johar), Aktor Terbaik (Shah Rukh Khan), dan Aktris Terbaik (Kajol).
Alur
Rizwan, seorang Muslim penderita sindrom Asperger, hidup dengan adiknya Zakir dan ibunya Razia dalam sebuah keluarga miskin di Borivali. Kondisi Rizwan mengharuskannya untuk mendapatkan bimbingan khusus dari seorang pembimbing reklusif dan perhatian ekstra ibunya, membuat Zakir cemburu dan kemudian meninggalkan mereka untuk tinggal di San Francisco. Pasca kepergian ibunya, Rizwan dewasa kemudian pergi ke kota tersebut untuk menemui Zakir dan tinggal bersamanya. Di sana, Rizwan bertemu dengan Mandira, seorang Hindu, dan putra dari pernikahan pertama Mandira, Sameer. Rizwan dan Mandira yang telah saling jatuh cinta memutuskan untuk menikah dan tinggal di Banville. Mereka bertetangga dengan keluarga Garrick, dan Sameer berteman dengan anak keluarga tersebut, Reese.
Pada 2007, sebuah serangan teroris Muslim terjadi, membuat Rizwan dan keluarganya didiskriminasi. Itu juga berdampak kepada Sameer, mengakibatkannya terbunuh setelah mendapatkan perundungan secara fisik oleh teman sekolahnya. Mengetahuinya, Mandira menyalahkan Rizwan atas kejadian tersebut dan kemudian berpisah, tetapi, Mandira memberikan kesempatan kepada Rizwan untuk bersama kembali, dengan syarat untuk bertemu Presiden Amerika Serikat dan mengatakan bahwa ia bukan seorang teroris.
Rizwan pergi ke Los Angeles, dan bergabung dalam sebuah iring-iringan Presiden George W. Bush. Di sana, ia meneriakkan, "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris!", tetapi orang-orang malah mendengar, "Saya adalah seorang teroris!", membuat Rizwan ditangkap. Ia diinterogasi sebagai seorang tersangka teroris, namun mendapatkan pembebasan setelah sebuah kampanye oleh jurnalis India membuktikan ia tidak bersalah.
Di samping itu, Mandira berhasil menemukan pembunuh anaknya dengan bantuan Detektif Garcia dan kesaksian Reese. Ia dan Rizwan lalu berjumpa kembali di Georgia dan, setelah terjadi pergantian presiden, mereka bertemu dengan Barack Obama dan Rizwan mengatakan kepadanya, "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris!"
Karan Johar, yang sebelumnya telah menyutradarai Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), ingin membuat sebuah film yang berbeda dari film-film terdahulunya untuk membuatnya mendapatkan sambutan besar penonton.[8][9] Ia mendapatkan ide untuk menggunakan tema sosial dalam proyek berikutnya, karena menurutnya, gagasan tersebut akan "disukai [oleh] orang-orang".[10] Ia menambahkan bahwa alasannya untuk membahas tema tersebut adalah: "Saya merasa sebagai seorang pembuat film, jika saya dapat mengekspresikan pemikiran saya tentang subjek tersebut dalam narasi sinematik, itu akan menjadi yang terbaik."[11] Pengembangan dimulai pada November 2007, ketika media melaporkan proyek terbaru Karan Johar, berjudul My Name Is Khan (sebelumnya Khan).[12] Menurutnya, keputusan untuk menggunakan judul tersebut berdasarkan pada dan keinginannya untuk membuat sebuah judul yang melambangkan semangat film.[11] Dengan begitu, itu menjadi kali pertama bagi karya penyutradaraannya yang tidak menggunakan awalan "K"—sebuah tradisi yang dimulai olehnya pada 1998 melalui Kuch Kuch Hota Hai.[12] Ia menggambarkan My Name Is Khan sebagai sebuah "film yang berat", dan menambahkan, "Intinya, film tersebut menciptakan sebuah komentar sosial, dan secara keseluruhan, itu adalah kisah kemenangan manusia."[13][14]
"... Itu adalah sebuah kisah cinta. Tetapi, di dalam kisah cinta tersebut, kami mempunyai banyak hal yang perlu kami bicarakan. Kami perlu membentuk basis emosional agar film tersebut ... menjadi konektif, yang mana alasan kami memilih kisah cinta antara Rizwan dan Mandira. Karena cinta tersebut, [Rizwan] memulai sebuah perjalanan mustahil ... dan akhirnya ... memenangkan cintanya kembali."
Shibani Bathija melakukan penulisan skenario untuk film tersebut, dengan mengerjakan strukturnya terlebih dahulu.[15] Pertama kali baginya untuk menyutradarai sebuah film dengan skenario yang tidak ditulis sendiri, Karan Johar menyatakan: "Itu ... melepaskan emosi yang belum terjelajahi dalam kepala saya."[16] Dalam penulisan, Bathija melakukan sejumlah riset dengan menemui beberapa pengidap sindrom Asperger dan membaca banyak buku tentang gangguan tersebut. Dikatakan oleh Karan Johar, penelitian tersebut "membantu kami" untuk "menambahkan lebih banyak bobot pada kisah cinta" My Name Is Khan."[17] Ia, yang juga menulis ceritanya dengan Bathija,[6] memberikan gagasan untuk membuat film tersebut mengambil sudut pandang dari seorang Muslim dan memiliki latar suasana pasca-9/11. Dalam sebuah wawancara untuk Google, Bathija mengaku "senang" dan "berterima kasih" untuk bekerja sama dengan Karan Johar dalam melakukan tugas tersebut.[18]
Bathija memakai Wilayah Teluk San Francisco sebagai latar tempat cerita My Name Is Khan, setelah akrab dengan wilayah tersebut ketika menyelesaikan studi komunikasinya di Universitas Negara Bagian San Francisco antara 1998 dan 2000. Pada 2007, semasa proses penulisan berlangsung, tempat tersebut digunakan sebagai tempat pengambilan gambar untuk beberapa film Hindi; hal tersebut menambah aspirasinya. Bathija menggunakan kata banville sebagai nama fiksi untuk wilayah tersebut, seperti melansir East Bay Express, ia terinspirasi dari Danville, California saat menelusuri Wilayah Teluk San Francisco melalui Google Maps.[19] Di samping itu, Bathija juga menulis dialog berbahasa Inggris untuk film tersebut, sementara Niranjan Iyengar untuk bahasa Hindi-nya.[18][20]
Pada Juli 2008, Karan Johar mengumumkan My Name Is Khan melalui blog pribadinya.[14] Film tersebut menandai kerja sama produksi pertama antara Dharma Productions dan Red Chillies Entertainment, dengan Hiroo Yash Johar ditunjuk sebagai produser untuk perusahaan pertama dan Gauri Khan untuk yang kedua.[6][d] Diwawancarai oleh The Economic Times, Shah Rukh Khan menyatakan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya prajual dan peminjaman dana.[22]My Name Is Khan juga berasosiasi dengan dua perusahaan produksi Amerika Serikat—Fox Star Studios dan Searchlight Pictures—dan Yash Raj Films.[18] Apoorva Mehta menjadi produser eksekutif film tersebut,[6] dan Tarun Mansukhani adalah produser pelaksananya.[23] Pada Agustus 2009, Fox Star Studios bergabung sebagai distributor untuk My Name Is Khan.[24] Kisaran bayaran yang dikeluarkan untuk pembelian hak tersebut dilaporkan antara ₹810 juta (sekitar AS$18 juta pada 2010)[b] dan ₹1 miliar (sekitar AS$22,1 juta pada 2010),[b] namun CEO Vijay Singh menolak untuk memberikan konfirmasi terhadap angka-angka tersebut, dan mengatakan, "... [Mereka] benar-benar melenceng."[25] Pada Februari 2010, Image Nation juga ikut serta dalam distribusi film tersebut, dan Huaxia Film Distribution mengiringi sembilan bulan berikutnya.[26][27]
Pemilihan peran
Pemilihan peran My Name Is Khan ditangani oleh Apoorva Mehta dan Robi Reed.[28] Laporan pertamanya diterbitkan pada 2007, dengan Shah Rukh Khan dan Kajol dalam peran utama. Meski begitu, Karan Johar belum memastikan apakah Kajol akan menerima tawarannya, mengatakan: "Saya ... dapat mengonfirmasi kehadiran Kajol [sesudah] saya berbicara dengannya."[12] Selama masa tersebut, Kareena Kapoor menawarkan diri untuk menggantikan Kajol, tetapi, ia membatalkan niatnya setelah Kajol akhirnya memberikan persetujuan pada Mei 2008; media melaporkan bahwa Kajol membutuhkan waktu lama untuk menyetujui peran tersebut, karena ia tidak pernah mendengar detail naskah film sebelumnya.[29]My Name Is Khan menandai kolaborasi keenam antara Shah Rukh Khan dan Kajol pasca Baazigar (1993), Karan Arjun (1995), Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Kuch Kuch Hota Hai, dan Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001).[30]
Aamir Bashir adalah pilihan pertama untuk memainkan peran Zakir, saudara laki-laki Rizwan, dalam My Name Is Khan.[31] Ketika jadwal pengambilan gambar pertama pada Desember 2008 (sebulan setelah serangan teroris Mumbai),[32][33] bandara Amerika Serikat menolak untuk memberikannya visa menuju negara tersebut, setelah Bashir tidak menyebutkan bahwa ia pernah terbang ke Iran ketika pengisian visa. Kabar tersebut menjadi judul utama dalam beberapa berita, dan menyebabkan Dharma Productions merasa kesal akannya.[31]R. Madhavan merupakan pilihan kedua untuk peran tersebut, tetapi karena jadwal syutingnya dengan 3 Idiots (2009) mengalami bentrok, Jimmy Sheirgill menjadi pilihan akhir untuk mengisi perannya.[34] Zarina Wahab dipilih untuk memerankan Razia, ibu Rizwan, dalam My Name Is Khan.[6] Peran tersebut awalnya diberikan kepada Shabana Azmi, yang setelahnya keluar dari proyek tersebut dan memilih untuk berfokus pada pengambilan gambar film komedi Gurinder ChadhaIt's a Wonderful Afterlife (2010).[35][36]
Pada Januari 2009, pemeran Pakistan Sonya Jehan secara resmi mengumumkan akan memainkan peran utama perempuan kedua setelah Kajol dalam My Name Is Khan.[37] Tiga bulan kemudian, Tanay Chheda masuk ke dalam anggota pemeran film tersebut dengan memerankan Rizwan muda. Karan Johar, yang telah menonton penampilan Chheda dalam film tahun 2008 Slumdog Millionaire, menyatakan bahwa pemilihan tersebut didasari pada kemiripan wajah antara Chheda dengan Shah Rukh Khan.[38][39]Forest Whitaker awalnya akan mengisi peran Presiden Barack Obama dalam My Name Is Khan, namun sebagaimana Azmi yang memiliki jadwal padat, Christopher B. Duncan lalu menggantikan Whitaker setelah mengikuti audisi untuk peran tersebut selama dua bulan.[40]
Karakter
Bathija melakukan sebuah riset selama sekitar dua tahun terhadap karakter Shah Rukh Khan dalam film tersebut.[15][41] Dikenal dengan tema pusat percintaan dalam setiap filmnya, Karan Johar ingin membuat hal baru melalui My Name Is Khan dengan membuat karakter tersebut berbeda. Ia mengatakan, "... pria seperti Rizwan ... tidak berpikir untuk melakukan sebuah perjalanan cinta [biasa]. Inilah mengapa kami merasa jika karakter ... film tersebut harus berbeda."[42] Untuk melakukan pembentukan peran, Karan Johar bertemu dengan Christopher dan Gisela Slater-Walker, keduanya penulis An Asperger Marriage; ia menyebut Christopher sebagai "inspirasi terbesar" dalam peran tersebut.[15] Ia dan Bathija juga melakukan pertemuan dengan penulis lainnya, Chris Aston dan istrinya Maxine, yang juga menulis buku tentang sindrom tersebut dan cara mengatasinya. Karan Johar mengutip pasangan tersebut menjadi "basis" dari hubungan Rizwan dan Mandira dalam My Name Is Khan. Bersama dengan Bathija, ia kemudian melakukan sebuah penelitan ekstensif dari berbagai aspek mengenai gangguan autistik tersebut dan menghubungi sejumlah Pusat Autistik Nasional. Sebagai tambahan, mereka menonton beberapa video YouTube.[43]
Shah Rukh Khan kemudian melakukan risetnya sendiri.[43] Karan Johar mengirimnya ke Lembaga Asperger Internasional di India, London, Kota New York dan Los Angeles, dan mendorongnya untuk berinteraksi dengan para penderita Asperger selama beberapa bulan untuk membuatnya membentuk karakter perannya sendiri.[15] Selain itu, Shah Rukh Khan juga membaca The Curious Incident of the Dog in the Night-Time pada malam hari, dan menonton beberapa video mengenai sindrom tersebut.[44] Pertama kali untuk memerankan seorang pengidap gangguan mental, ia menggambarkan peran tersebut sebagai peran yang paling "menantang".[17] Di rumah, ia juga diharuskan untuk berlatih gaya bahasa, cara berbicara, dan tingkah laku perannya.[43][45] Shah Rukh Khan mengaku merasa senang namun gugup saat memainkan peran tersebut,[44] dan diwawancarai oleh Indo-Asian News Service, ia menyebut perannya sebagai "bagian paling menarik" dalam kariernya, mengatakan, "... Sangat jarang saya benar-benar maju dan memainkan sebuah karakter yang ada dalam kehidupan nyata."[46]
Produser Amerika Serikat Prashant Shah memperkerjakan Robin Slater untuk menjadi penata rias Shah Rukh Khan.[47] Mengikuti saran kru film, Slater menggunakan riasan Barat pada karakter Shah Rukh Khan.[47] Slater melakukan uji coba dengan membuat tiga gaya riasan berbeda pada Shah Rukh Khan, dan memakai salah satunya untuk sepanjang film, dengan pengecualian dalam adegan pemenjaraan Shah Rukh Khan, ia membuatnya terlihat lebih pucat.[47] Menurut Slater, ia melakukan enam tahap untuk periasannya, dengan total waktu enam menit. Ia memakai sebuah pengoreksi wajah untuk menghapus cacat pada kulit Shah Rukh Khan. Kemudian, Slater menyemprotkan air dan menggambar titik-titik seperti bekas luka bakar pada kulitnya. Ia selanjutnya membuat hidung dan garis rahangnya agak lebih hitam, dan terakhir, Slater memakai penghapus riasan pada alis dan bulu mata Shah Rukh Khan untuk memperbaiki semprotan air yang merembes.[47]
Dalam sebuah wawancara dengan The Hindu, Kajol menggambarkan film tersebut sebagai sebuah "pengalaman yang menegangkan". Menjadi kolaborasi ketiganya dengan Karan Johar, setelah Kuch Kuch Hota Hai dan Kabhi Khushi Kabhie Gham..., Kajol mengatakan bahwa My Name Is Khan menjadi "film terbesar" yang pernah mereka buat sejauh ini.[48] Kajol menjelaskan bahwa ketika Karan Johar menarasikan My Name Is Khan, ia merasa "terhubung" dengan ceritanya dan mendapatkan sebuah dorongan untuk melakukan film tersebut.[49] Kajol berperan sebagai seorang wanita janda Hindu dengan seorang anak tunggal dalam film tersebut, dan sebagai karakterisasi, Karan Johar memintanya untuk menghilangkan beberapa timbunan lemaknya.[50][51] Menurut Kajol, peran tersebut "kompleks" dan dengannya, ia mendapatkan sebuah pelajaran hidup: "Tidak apa-apa menjadi tidak sempurna sebagai seorang manusia."[49] Mickey Contractor mengurusi penataan rias Kajol.[52]
Karan Johar memilih untuk membuat mode dalam My Name Is Khan tidak "terlalu menonjol", karena, "Saya tidak ingin [itu] dapat menghilangkan [fokus] perhatian pada tema film."[53] Sementara Shiraz Siddique menyelesaikan perancangan busana untuk seluruh pemeran,[6]Manish Malhotra ditugaskan secara khusus untuk melakukan bagian tersebut bagi Kajol. Film tersebut menjadi asosiasi keenam antara Malhotra dan Kajol setelah Gundaraj (1995), Dilwale Dulhania Le Jayenge, Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi Kabhie Gham..., Fanaa (2006), dan U Me Aur Hum (2008).[54] Kajol, dengan perannya sebagai seorang penata rambut, diharuskan untuk mengenakan pakaian berwarna-warni, jaket, dan celana panjang. Sementara itu untuk sari merahnya, Malhotra memutuskan tidak merancangnya sendiri melainkan membelinya dalam sebuah toko pakaian India di Amerika.[55]
Pada Januari 2009, setelah menyelesaikan sebuah jadwal satu bulan untuk My Name Is Khan, Shah Rukh Khan kembali ke India untuk merekam sebuah adegan aksi untuk Dulha Mil Gaya (2010). Ia mengalami kecelakaan dan membuat bahunya luka. Ia diharuskan untuk melakukan fisioterapi,[59] dan operasi pada bulan berikutnya yang pemulihannya membuat syuting My Name Is Khan tertunda.[60] Shah Rukh Khan juga mengalami serangkaian migrain parah pada pengambilan gambar film tersebut, namun alih-alih mengobati, ia mengabaikannya dan hanya meminum pil. Itu membuat sakitnya berlanjut, dan ia kemudian memeriksakan dirinya kepada dokter. Diagnosisnya menyatakan bahwa migrain tersebut disebabkan oleh tuntutan perannya; karakter Rizwan membuat Shah Rukh Khan harus melakukan posisi tubuh condong dan berekspresi dengan alis terangkat, dan diperparah akibat durasi pengambilan gambar selama berjam-jam. Melansir dari sebuah artikel terbitan Mid Day, ia akhirnya kembali fisioterapi pada Januari 2010.[61]
Jadwal pemfilman untuk My Name Is Khan di Mumbai dimulai pada Maret 2009.[62] Film tersebut mengambil tempat di Borivali sebulan berikutnya, untuk adegan-adegan daerah kumuh. Pada bulan yang sama, pengambilan gambar di sebuah masjid Andheri berlangsung selama dua hari.[63] Karan Johar kemudian mengumumkan pemfilman dipindahkan ke San Francisco pada Mei 2009, dengan sebuah jadwal 40 hari tanpa henti.[39] Bertepatan dengan pandemi flu babi awal, pengambilan gambar dilakukan secara diam-diam untuk menghindari kerumunan penggemar yang berdatangan.[64] Itu diselesaikan sebulan mendatang.[39] Produksi My Name Is Khan dilanjutkan pada Agustus 2009, dan semua pekerja pindah ke Film City, di mana akan dilangsungkan pemfilman untuk adegan hurikan.[65] Josh Maidain bertugas untuk membangun sebuah set bendungan sebesar 135 x 240 meter (443 ft × 787 ft), beserta gereja dan rumah-rumah kecil lainnya.[66] Sebuah set kroma dan tangki 150 x 150 kaki (46 m × 46 m) juga dibuat, masing-masing dalam dua minggu dan dua bulan, dan sekitar 12 ribu liter air digunakan untuk adegan tersebut.[67][68] Jadwal terakhir tersebut dimulai pada 1 September, dan berlangsung hingga sebulan ke depan.[65] Selama pengambilan gambar, seekor ular memasuki tangki dan membuat panik seluruh pekerja.[69]
Pasca-produksi
Setelah pengambilan gambar selesai, Deepa Bhatia ditunjuk untuk menyunting My Name Is Khan dan Dileep Subramaniam dan Anuj Mathur bertugas dalam perancangan suara.[6] Pembuatan efek visual film tersebut dilakukan di Mumbai, dan seratus orang dipekerjakan selama sekitar tiga bulan untuk menciptakan 380 potret hasil efek visualnya. Red Chillies VFX menjadi perusahaan yang menaungi proses tersebut.[70]
Hujan awalnya tidak digunakan untuk adegan banjir Georgia My Name Is Khan dan karenanya, wilayah tersebut diambil gambar dalam keadaan kering.[68] Namun, Karan Johar memberikan ide agar seluruh banjir memperlukan hujan, menganggap itu akan membantu untuk mengurangi penggunaan kroma.[68] Tetapi gagasan tersebut membuat tim produksi kesusahan, karena, "... Kami hampir tidak bisa melihat warna kroma karena hujan deras."[68] Mereka juga menciptakan beberapa pohon dan rumah hancur dengan pencitraan hasil komputer (CGI) dalam adegan tersebut.[68] Menurut Haresh Hingorani, seorang pengarah produksi untuk Red Chillies VFX, proses pembuatan sekuen banjir tersebut merupakan "tantangan terbesar", menambahkan, "... Kami harus bermain dengan air dan simulasi hasil komputer, [membuat] sekuennya menjadi lebih rumit."[70]
CGI juga digunakan dalam adegan Rizwan dan anak tirinya melakukan sebuah teka-teki silang, dengan merancang ulang seluruh papan permainan tersebut.[71] Sebuah adegan yang menampilkan ribuan orang melakukan iring-iringan presiden memakai teknik penggandaan, di mana sekelompok orang diambil gambar di beberapa tempat berbeda dan kemudian semuanya digabung.[72] Dalam adegan lainnya, ketika seorang jurnalis menyampaikan berita, untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh rusaknya gambar saat sebuah layar komputer direkam, seluruh layar televisi dalam adegan tersebut menggunakan kroma dan kemudian akan digantikan oleh rekaman terpilih.[73]My Name Is Khan berdurasi selama 158 menit setelah pemotongan akhir.[a]
Tema dan analisis
Serangan 11 September dan Muslim
Intoleransi dan prasangka sosial kepada Muslim-Amerika pasca-9/11 adalah tema utama film tersebut.[75] Karan Johar, dikenal dengan tema pusat percintaan dalam setiap film garapannya, ingin membuat My Name Is Khan juga berbeda dari segi alur.[15] Ia ingin untuk film tersebut membahas tentang diskriminasi global dan cara dunia memandang Islam, menjelaskan, "Kami ... mencoba untuk mengatakan bahwa hanya ada orang baik dan orang jahat." Melansir dari FutureLearn, pernyataan Karan Johar tersebut mengacu pada sebuah frasa yang dikatakan secara berulang-ulang dalam film tersebut: "... Hanya ada dua jenis orang ... orang baik dan orang jahat."[76] Karan Johar mengakui bahwa alasannya untuk membahas topik tersebut adalah untuk "mengatasi" kesalahpahaman tentang agama dengan cara "emosional, efektif, dan dramatis", yang menurutnya akan menjadi sebuah "jalan yang bagus" untuk mengomunikasikan pesan tersebut ke tingkat dunia.[15] Ia mengatakan, "Film tersebut membahas ... persepsi tentang sebuah agama tertentu dan yang sebagian besar berasalkan ketidaksadaran. Film tersebut menyinggung tentang fakta bahwa persepsi tidak berlaku untuk semua orang."[42]
Menurut profesor Belinda Marie Balraj, pemakaian melodrama dalam My Name Is Khan adalah "strategi cerdik" untuk menyoroti bias pada Muslim. Ia menggarisbawahi unsur viktimisasi dan penindasan terhadap karakter Rizwan, berpendapat jika itu dilakukan oleh Karan Johar untuk membuat audien merasa "layaknya korban".[77] Seorang analis Planet Bollywood juga mencatat tema terorisme dalam film tersebut,[78] yang lalu Shah Rukh Khan bantah, mengatakan, "Itu bukan tentang terorisme ... Itu adalah tentang sebuah relasi antara dua orang [dan] antara individu dan negara."[79] Analis tersebut juga menemukan My Name Is Khan menggali tentang psikologi Muslim dan bagaimana film tersebut "menghormati" nilai keislaman dengan menampilkan pernikahan antara seorang Muslim dan seorang Hindu. Ia kemudian menyatakan, "My Name Is Khan ... secara eksplisit menunjukkan bagaimana orang-orang melompat ke [sebuah] kesimpulan tentang sebuah agama ... tanpa berpikir bahwa setiap agama mempunyai sejarah panjang [dan] nilai-nilai sakral."[78]
Perbandingan
Penulis kesusastraan Stephen Teo melakukan sebuah analisis komparatif antara film tersebut dengan film tahun 2004 Swades, yang sama-sama memusatkan seorang India non-residen (NRI), dimainkan oleh Shah Rukh Khan, sebagai pemeran utama.[80][81] Dalam Swades, di mana Shah Rukh Khan berperan sebagai Mohan, seorang ilmuwan NASA yang mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat, tema alurnya berkaitan dengan isu-isu sosial serius yang disampaikan lewat gaya narasi melodramatis "sederhana". Menurut Teo, itu berbanding terbalik dengan My Name Is Khan, yang "lebih flamboyan", meskipun sama-sama membahas tema tersebut. Sementara Swades sebagan besar menampilkan orang India, My Name Is Khan memiliki karakter India dan Amerika berjumlah setara. Ia menulis, "My Name Is Khan lebih mengarahkan temanya pada sebuah entitas media ... yang bukan hanya orang India tetapi [juga] Amerika, dan, karenanya, jenis kontrak sosial yang tersirat dalam gaya Bollywood-nya pada dasarnya ditulis ulang."[82]
Di samping analisis tersebut, Teo memandang karakter dari Shah Rukh Khan dalam My Name Is Khan sebagai "simbol dari nilai-nilai rasa yang tegas" dan contoh lain dari bagaimana pemeran tersebut mewakili identitias seorang NRI dalam perfilman Bollywood dunia.[83] Anindya Raychaudhuri dari Universitas St Andreas mencatat karakter tersebut memiliki sejumlah kemiripan dengan Forrest Gump dari film eponim tahun 1994, terutama pada perjalanan mereka untuk bertemu dengan presiden.[84] Pengulas Sudhish Kamath mendukung pernyataannya, sambil menemukan beberapa keserupaan lainnya, termasuk bahwa kedua karakter mengalami keterbelakangan mental—Rizwan mengidap sindrom Asperger dan kesusahan bersosialisasi, sementara Gump memiliki kecerdasan intelektual rendah—dan memiliki cerita romansa; kesamaan tersebut setelahnya mendorong Kamath untuk beropini jika Rizwan terinspirasi dari Gump.[85] Sementara itu, dalam penelaahannya untuk BBC, Manish Gajjar mengatakan bahwa film tersebut akan mengingatkan penonton tentang Rain Man (1988). Menurut opininya, seperti Rizwan dan Mandira dari My Name Is Khan, Rain Man menampilkan sebuah relasi antara seorang pria autis dan saudara laki-lakinya. Gajjar berkesimpulan bahwa kedua film tersebut "menunjukkan bagaimana kita dapat berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik."[86]
Karakter lainnya Faisal Rahman menemui pembandingan oleh sejumlah analis.[87] Ketika mengulas film tersebut, Gaurav Malani menyatakan bahwa karakter fundamentalis tersebut adalah sebuah "replikasi klisé" dari peran-peran antagonis Om Puri dalam Shoot on Sight (2007) dan Kurbaan (2009).[87]
Keislaman dan Afrika-Amerika
Sarjana agama Imam Bahroni mencatat penggambaran shiddiq disampaikan lewat karakter Rizwan. Sebagai contoh, Rizwan menjual beberapa produk kecantikan dari perusahaan saudaranya dengan menjelaskan rincian produk secara jujur, mengatakan mereka tidak bisa mempercantik tubuh, hanya memperbagus kulit. Bahroni menyimpulkan hal tersebut sebagai salah satu sikap dari seorang shiddiq—berkata sebenarnya—dan kemudian membandingkan sikap Rizwan dengan Muhammad dalam berdagang. Wujud penggambaran shiddiq juga muncul melalui Hasina, di mana ia tetap mengenakan jilbab untuk mengajar di universitas. Bahroni menganggap itu sebuah perlambangan kejujuran dalam berbusana dan berjati diri seorang shiddiq.[88] Sarjana tersebut juga menemukan penyampaian nilai-nilai tabligh dalam My Name Is Khan, ditunjukkan ketika Rizwan menjelaskan syariat Islam kepada orang-orang yang belum mengerti, semasa memberikan zakat.[89] Dari seluruh analisis tersebut, Bahroni kemudian menyerukan bahwa alur film tersebut secara "kuat" telah "mengeksplorasi masalah masyarakat" dengan menunjukkan banyak "karakter positif" sebagai representasi "seorang manusia" dan "[seorang] warga negara baik".[90]
Sultana Aaliuah Shabazz dari Universitas Tennessee menulis, "[My Name Is Khan] dengan jelas mencoba untuk mengatakan sesuatu mengenai ketidakadilan dalam mengutamakan sebuah kelompok orang di bawah sebuah kontruksi sosial Muslim yang cacat." Meskipun begitu, dengan narasi perjuangan gigih Rizwan yang individualisme, Shabazz merasa jika penggalan kalimat, "Saya bukan seorang teroris", yang dilontarkan oleh Rizwan dalam film tersebut justru bermakna ambigu: "Ia tidak melakukan kekerasan... namun semua Muslim lainnya melakukannya." jalan cerita film tersebut juga menyinggung sebuah komunitas Amerika berkulit hitam, dimulai ketika sebuah pertemuan antara Rizwan dengan Joe dan ibunya Jenny; Shabazz melontarkan sebuah opini bahwa penggambaran tersebut menunjukkan sebuah kooperasi interasial antara orang-orang India dan kulit hitam.[91] Selain itu, film tersebut juga menampilkan sebuah lagu protes, berjudul "We Shall Overcome", dan menulis untuk Journal of Media and Communication Studies, Priya Kapoor menganggap hal tersebut merupakan sebuah "bentuk ikatan [antara] komunitas Afrika-Amerika".[92]
Seluruh lagu film tersebut dimainkan dalam latar belakang dan tidak dilakukan dengan sinkronisasi bibir.[96] Setelah Iyengar menulis dua lagu dari My Name Is Khan, Karan Johar meminta Javed Akhtar untuk menulis sisanya. Tidak ingin untuk kreditnya terbagi dengan orang lain, Akhtar menolak tawaran tersebut.[97] "Khan Theme" dibawakan oleh Orkestra Film Bombay, dan menggunakan instrumen piano elektronik, biola, dan dawai.[93]
Jalur suara My Name Is Khan mendapatkan sambutan positif dari para kritikus.[93] Menulis untuk Bollywood Hungama, Joginder Tuteja memberikan sebuah penilaian sebesar tiga dari lima, paling banyak menyambut "Sajda", "Noor-E-Khuda", dan "Tere Naina".[98] Dalam sebuah ulasan berpenilaian 8/10, Gianysh Toolsee dari Planet Bollywood menyebut jalur suaranya "menarik", mengatakan, "[Itu] melampaui [sebuah] batas yang ditetapkan oleh Bollywood dengan menjelajah ke keadaan emosional melalui sufisme dan spiritualitas."[93] Kritikus Hindustan Times Ruchika Kher (memberikan tiga setengah dari lima) menulis, "Secara keseluruhan, setiap lagu dalam album tersebut di atas rata-rata." Ia beropini bahwa "Rang De" adalah "bagian yang menarik" dari albumnya, dan menggambarkan "Allah Hi Rahem" sebagai "menyegarkan".[99]Sukanya Verma dari Rediff.com menilai sebesar 3/5: "... Tidak mewah atau inovatif tetapi cukup hangat untuk membuat kami menyukainya."[100] Dalam ulasan lainnya untuk BBC, Jaspreet Pandohar mencatat seluruh musiknya "mengejutkan banyak orang".[95] Berikut adalah daftar musiknya.[94]
My Name Is Khan (Original Motion Picture Soundtrack)
My Name Is Khan menjadi film pertama yang memakai teknik papan jalan.[101] Pemasaran film tersebut diketuai oleh Fox Star Studios dan menghabiskan biaya ₹250 juta (sekitar AS$5,5 juta pada 2010).[2][b] Dilaporkan oleh Mint, sekitar 1.500 baliho untuk film tersebut dipesan oleh seluruh penerbitan terkemuka India.[2] Film tersebut memakai tiga slogan promosional: "Superpahlawan pertama dengan hanya satu kekuatan—kemanusiaan", "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris", dan "Seorang pria biasa, sebuah perjalanan luar biasa ... untuk cinta".[102][103][104]Cuplikan tiga menit My Name Is Khan dirilis 16 Desember 2009 dalam kanal televisi Star India.[101] Pada hari berikutnya, tampilan awal film tersebut diluncurkan oleh Shah Rukh Khan, Karan Johar, dan Kajol di Hotel JW Marriott dan di semua saluran televisi India, Britania Raya, Timur Tengah, Timur Jauh, dan Australia.[105][106]
Untuk mempromosikan My Name Is Khan, Shah Rukh Khan memulai debutnya dalam jejaring sosial Twitter pada Januari 2010, setelah didesak oleh Karan Johar.[107] Pada bulan yang sama, Shah Rukh Khan membuat sebuah penampilan tamu dalam Friday Night with Jonathan Ross; acara tersebut kemudian disiarkan seminggu setelah perilisan film.[108] Bersama Kajol, pada 1 Februari, ia menghadiri acara pembukaan promosional untuk bursa saham Nasdaq (pertama kalinya bagi seorang pemeran India).[109]
Pada 3 Februari 2010, Dish TV bekerja sama dengan Fox Star Studios untuk melakukan sebuah kampanye pemasaran terintegrasi 360 derajat selama sebulan untuk My Name Is Khan, dengan menghabiskan biaya sebesar ₹40 juta (sekitar AS$887,1 ribu pada 2010).[110][b] Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Dish TV juga membeli hak cipta penyiaran televisi untuk wawancara eksklusif Karan Johar, Shah Rukh Khan, dan Kajol.[110] Film tersebut juga melakukan asosiasi dengan beberapa perusahaan, termasuk Bharti Airtel, Century Plyboards, Reebok, Samsonite, MakeMyTrip dan Zoonga.[2]
Perilisan
My Name Is Khan adalah salah satu film India paling ditunggu-tunggu pada 2010.[111] Pengedaran film tersebut dilakukan oleh Fox Star Studios di India (kecuali Maharashtra, oleh Fame India), Searchlight Pictures di Amerika Serikat, Huaxia Film Distribution di Tiongkok, Image Nation di Timur Tengah, dan 20th Century Fox dan subsider luar negeri 20th Century Fox International untuk negara lain.[24][25][26] Film tersebut, yang penyesorannya selesai pada 28 Januari 2010 dan mendapatkan sebuah sertifikasi U/A, pertama-tama dirilis di Uni Emirat Arab pada 10 Februari 2010.[26][112]
Dua hari kemudian, film tersebut dirilis di India dan menghadapi kontroversi. Setelah Shah Rukh Khan memberikan dukungan kepada Tim Kriket Pakistan untuk bersaing dalam Liga Primer India 2010, anggota partai politik Hindu Shiv Sena kemudian berbondong-bondong untuk memboikot perilisan My Name Is Khan.[113] Mulai dari pembakaran spanduk dan posternya, Shiv Sena juga berusaha untuk mencekal film tersebut di teater Mumbai dan memaksa Shah Rukh Khan untuk melakukan sebuah permintaan maaf. Ia menolak untuk melakukannya, mengatakan, "Saya telah disalah pahami [dan] saya tidak mengatakan sesuatu yang salah."[114] Kontroversi tersebut membuat banyak multipleks India memilih untuk tidak menayangkan My Name Is Khan,[115] sementara bagi beberapa wilayah yang menyetujui film tersebut, termasuk Gujarat, terjadi kekerasan dalam jumlah kecil.[116]
My Name Is Khan juga dirilis pada 12 Februari 2010 di Inggris, Australia, Selandia Baru, dan 38 wilayah lainnya.[117] Itu kemudian diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-60,[118]Festival Film India Los Angeles ke-8,[119] dan Festival Film Roma ke-5.[120] Versi bersubjudul Polandia film tersebut dirilis pada Maret, dan alih bahasa Jerman dan Turki-nya dua bulan berikutnya.[121] Di Amerika Serikat, pada 7 Mei, My Name Is Khan mendapatkan perilisan teatrikal terbatas dan penghilangan 35 menit dari durasinya.[67][122] Alan Edward Bell ditugaskan untuk melakukannya, dan ia memotong adegan badai film tersebut.[67] Laporan pertama mengenai tanggal perilisan film tersebut di Tiongkok dibuat oleh The Hollywood Reporter, jatuh pada 30 November, namun Huaxia Film Distribution setelahnya mengundur tanggalnya hingga 3 Desember; itu menjadi film India pertama yang diimpor dan dirilis di negara tersebut dengan distribusi pembagian hasil.[27][123] Film tersebut dibuka di Korea Selatan untuk 12 bioskop pada 24 Maret 2011, kemudian diperluas hingga 200 bioskop pada 7 April.[124] Pembukaan internasional terakhir film tersebut adalah di Hong Kong pada 12 Januari 2012.[125]
Pada 21 April 2010, My Name Is Khan dirilis dalam VCD oleh Reliance Entertainment.[126] Versi DVD-nya, yang mendapatkan antisipasi besar, dirilis keesokan harinya oleh Karan Johar. Selain cuplikan teatrikal, DVD tersebut juga menampilkan 45 menit adegan yang dihapus dari versi layar lebarnya, dengan setiap adegan didahului pembukaan singkat oleh sutradara, yang mana berisi tentang alasan penghapusan dan makna dari adegan tersebut.[127] Sebuah ulasan Bollywood Hungama memberikan penilaian positif empat dari lima bintang untuk DVD tersebut, namun menyayangkan pembungkusannya yang terlalu "biasa" bagi sebuah "film yang besar".[128]My Name Is Khan kemudian dirilis dalam piringan blu-ray pada 1 September 2013 dalam situs web jual beli Amazon.[129] Pada 6 Mei 2012, film tersebut disiarkan oleh Channel 4 dan meraih tanggapan positif audien.[130] Film tersebut dikonversi ke dalam video internet pada 25 September 2015, dan tersedia dalam FandangoNOW, Vudu, dan Prime Video.[122]
Penerimaan
Penghasilan
My Name Is Khan dideklarasikan sukses secara komersial,[3] dan sejumlah analis perdagangan mempercayai bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh anggaran tinggi dan anggota pemerannya.[131] Pemutaran teatrikalnya menghadapi persaingan ketat dengan tiga film lainnya: Toh Baat Pakki!, Click, dan Aakhari Decision. Menurut kolumnis The Times of India, penayangan perdana My Name Is Khan di India mendapatkan sambutan rendah audien dikarenakan pemutarannya hanya dilakukan di beberapa bioskop Maharashtra, akibat kontroversi antara Shah Rukh Khan dan Shiv Sena.[132] Meskipun begitu, pembukaannya menghasilkan keuntungan sebesar ₹80 juta (sekitar AS$1,7 juta),[b] menjadikannya yang tertinggi ketujuh pada tahun tersebut.[133] Pada minggu pertama, penghasilan harian film tersebut terus menaik hingga hari ketiga, kemudian mengalami penurunan pasca melewati hari keempat; total keuntungan pekan pertamanya adalah ₹484,5 juta (sekitar AS$10,7 juta pada 2010).[5][b] Keuntungan totalnya di India adalah sebesar ₹996,8 juta (sekitar AS$22,1 juta pada 2010),[b] membuatnya menempati posisi keempat sebagai film India terlaris keempat pada tahun tersebut.[134]
Tiket bioskop untuk My Name Is Khan terjual sebanyak 136 ribu ketika pemutarannya di Uni Emirat Arab pada empat hari pertama.[135] Film tersebut meraup total pendapatan ₹83,8 juta (sekitar AS$1,9 juta pada 2010)[b] dari 120 bioskop di Amerika Utara setelah tiga hari; itu mengalahkan rekor dari Om Shanti Om, yang menghasilkan keuntungan ₹79,4 juta (sekitar ₹1,8 juta pada 2010)[b] ketika pemutarannya pada Deepawali 2007.[136] Pada akhir pekan pertama di mancanegara, My Name Is Khan menghasilkan total sebesar ₹250 juta (sekitar AS$5,5 juta pada 2010),[137][b] dan setelah minggu pertamanya, meraup sebesar ₹362,7 juta (sekitar AS$8 juta pada 2010).[138][b] Total keuntungan akhir film tersebut di luar negeri adalah sebesar ₹1,1 miliar (sekitar AS$24,1 juta pada 2010),[b] dan menurut sebuah kalkulasi Box Office India, itu menjadikannya sebagai film India dengan keuntungan tertinggi dalam pasar luar negeri sepanjang masa, ketika pencapaian tersebut berhasil untuk dipecahkan oleh Dhoom 3 pada 2013.[139] Setelah perilisan My Name Is Khan berakhir di seluruh dunia, jumlah keuntungan total film tersebut diperkirakan sebesar ₹1,9–2,2 miliar (sekitar AS$42,1–48,8 juta pada 2010).[c]
Sambutan kritis
India
Film tersebut mendapatkan sambutan positif kritikus India, dengan penampilan-penampilan dari para anggota pemerannya yang paling mendapatkan perhatian.[140]Taran Adarsh dari portal hiburan Bollywood Hungama memberikan penilaian sebesar 4,5/5, menyatakan, "My Name Is Khan adalah sebuah kisah cinta yang menarik, memiliki sebuah sudut pandang agama dan sebuah insiden yang mengguncang dunia sebagai sebuah latar belakangnya." Ia memuji penyutradaraan Karan Johar, menyebutnya "salah satu pendongeng terbaik dari generasi kita". Berbicara mengenai penampilan Kajol, Adarsh menggambarkannya sebagai sebuah "bahan peledak murni" dan beropini bahwa ia adalah "keputusan yang paling tepat" untuk mengisi peran Mandira. Lebih lanjut, Adarsh menyambut perpaduan akting antara Kajol dan lawan mainnya Shah Rukh Khan.[141] Kritikus Daily News and Analysis Aniruddha Guha, dalam sebuah ulasan dengan besaran penilaian tiga dari lima, mengkritisi durasi film yang menurutnya "sedikit panjang".[142] Sanjukta Sharma juga menyinggung aspek yang sama, menganggapnya membuat film tersebut menjadi terasa "membosankan" namun juga "memukau" tetapi "secara bergantian". Meskipun begitu, ia tetap memuji anggota pemerannya, termasuk Kajol, yang disebutnya sebagai "bintang sebenarnya" dari film tersebut.[143]
Dalam sebuah tulisan untuk Planet Bollywood, Gianysh Toolsee mengulas secara positif untuk penampilan Kajol, menyebutnya terlihat "sangat hebat", mengatakan, "Ia terlihat alami dalam semua adegan dan bahkan tampil dengan sedikit riasan dalam beberapa adegan ... dramatis."[78] Menulis untuk situs web serupa, Samir Dave memberikan 8/10 untuk film tersebut, menyanjung skenario, cerita, dan pengarahannya.[144]Subhash K. Jha dari The Times of India memuji pendalaman karakter dari Shah Rukh Khan: "Ia bersatu dengan alam bawah sadar [perannya]", dan mempertimbangkan penampilan tersebut sebagai "penampilan terbaik"-nya. Jha juga menyambut positif Kajol, yang menurutnya "memberikan ... penerangan alami pada layar".[145]Rajeev Masand (seorang kritikus dari IBNLive) memberikan sebuah penilaian 3,5/5, sebuah besaran yang serupa dengan Kaveree Bamzai dari India Today,[146] dan mendeskripsikan film tersebut "agak panjang dan dikemas dalam setiap titik alur yang mungkin menimbulkan tanggapan emosional [penonton]". Menurut Masand, Shah Rukh Khan menampilkan perannya dengan "menawan dan terkendali" sehingga membuat penonton "sangat sulit untuk tidak kehilangan cinta padanya". Masand juga menanggapi secara positif kinerja Jehan, menyatakan, "[Ia] memancarkan keanggunan [ke] dalam peran seorang saudara ipar suportifnya", dan terpukau dengan Kajol.[147]
Dalam sebuah ulasan dengan penilaian empat dari lima bintang, Shubhra Gupta dari The Indian Express mengatakan film tersebut sebuah "sarana penuh bintang beranggaran tinggi Bollywood langka, yang menggunakan serangkaian alat familier untuk menciptakan makna baru". Ia menemukan bahwa penampilan Kajol "dimulai dengan tertalu ceria, tetapi menjadi [lebih] tenang secara efektif seiring berjalannya film", dan mengganggapnya sebagai "salah satu bagian terbaik" film tersebut. Gupta juga memberikan tepuk tangan pada penyutradaraan Karan Johar dan penampilan-penampilan Sheirgill, Wahab dan Pathak.[148]Zee News menilai My Name Is Khan sebesar 3/5, mencatat Shah Rukh Khan membuat sebuah kinerja "luar biasa, menyentuh hati, dan menawan", menambahkan, "[Ia] tidak hanya membuktikan kehebatan aktingnya dalam film tersebut, tetapi juga menunjukkan bahwa ia jauh melampaui film percintaan lembek yang sering dikaitkan dengannya."[149] Menulis untuk The Hindu, Kamath memuji kemistri "fantasis" antara Shah Rukh Khan dan Kajol, dan mencatat itu "sepadan dengan harga tiket masuknya, tetapi film tersebut memberikan Anda ... lebih banyak lagi".[85]
Melakukan sebuah pengulasan untuk BBC, kritikus Gajjar memberikan sebuah penilaian sebesar empat dari lima bintang. Ia menyambut positif Shah Rukh Khan atas usahanya untuk "menunjukkan keserbabisaannya sebagai seorang pemeran yang sedang berkembang", menganggap penampilan tersebut sebagai "penampilan terhebat"-nya. Gajjar juga menyetarakan kinerja Shah Rukh Khan dengan Kajol, memuji setiap adegan yang menampilkan Kajol. Ia menambahkan, "Kajol terlihat sangat cantik dengan sebuah penampilan menyayat hati terutama dalam paruh kedua film tersebut."[86]Anupama Chopra, dengan ulasannya untuk NDTV, menilai My Name Is Khan 3/5 bintang dan menyinggung perpaduan akting Shah Rukh Khan dan Kajol, mendeskripsikannya "terlalu disengaja dan cengeng".[150] Seorang kritikus Filmfare, Sukanya Venkatraghavan, memberikan empat dari lima bintang untuk film tersebut. Sementara mencatat penampilannya terbayangi oleh Shah Rukh Khan, Venkatraghavan berpikir Kajol "ulung" dan "menyinari" film tersebut dengan "kepercayaan dirinya". Seperti Chopra dan pengulas-pengulas sebelumnya, ia juga menanggapi kemistri mereka dengan baik.[151]
Dalam sebuah ulasan berpenilaian sebesar empat setengah dari lima bintang untuk My Name Is Khan, kritikus Sarita Tanwar dari Mid Day menemukan bahwa Kajol "menghidupkan" perannya Mandira "dengan keterustegangan khas dan kompleksitas emosi menyayat hatinya", dan berpikir jika adegan terbaiknya dalam film tersebut adalah ketika anak laki-lakinya meninggal.[152] Menulis untuk Rediff.com, Sukanya Verma (memberikan 3/5 bintang) memanggil kinerja Shah Rukh Khan "tidak konsisten dan setengah meyakinkan", menganggap itu "sebuah campuran rumit antara kerja keras, tegang, dan spontan".[153] Pengulas berikutnya dari situs web serupa, Raja Sen, menilai film tersebut sebesar tiga-dan-setengah dari lima. Ia menyebut My Name Is Khan "menginspirasi, menciptakan kesadaran, dan membuat bahagia", dan kemudian menambahkan, "[Ini] adalah film yang mengesankan, tanpa pertanyaan". Ia mempercayai film tersebut dikendalikan oleh perpaduan akting "legendaris" antara Shah Rukh Khan dan Kajol. Verma juga memuji pemeran-pemeran pendukung dalam film tersebut, paling banyak mengarah kepada Jehan, melabelinya "sangat berseri-seri".[154]
Luar negeri
Kritikus luar negeri, terutama Amerika Serikat, juga memberikan ulasan positif untuk My Name Is Khan.[136][155] Film tersebut meraih penilaian sebesar 85 persen dalam situs web agregator ulasanRotten Tomatoes berdasarkan pada 27 ulasan, dengan nilai rata-rata sebesar 6,69 dari 10. Konsensus situs tersebut menyatakan, "My Name Is Khan bertumpu pada kinerja kuat [pemerannya] untuk menceritakan kisah berpengaruh yang memadukan tema ketepatan waktu dan melodrama kuno Bollywood."[122]Metacritic memberikan film tersebut sebuah penilaian sebesar 50 dari 100 berdasarkan pada tujuh ulasan kritikus, dan dideklarasikan sebagai "ulasan campuran atau rata-rata".[156]
Jay Weissberg dari Variety menyambut My Name Is Khan secara positif dalam aspek produksinya. Ia menyebut pengambilan dekat San Francisco oleh Chandran "menakjubkan", berkomentar bahwa gaya pengambilan gambarnya dipengaruhi dengan perancangan produksi "luar biasa". Lebih lanjut, Weissberg menggambarkan film tersebut sebagai sebuah "drama yang sangat empuk dan menyenangkan ... yang berpacu ke depan dengan ... dorongan inkredibel".[157] Sama seperti Weissberg, Lee Marshall (penulis Screen International) juga menyambut aspek produksinya. Selain itu, Marshall menyatakan: "... [Shah Rukh Khan] melakukan sebuah pekerjaan yang baik dalam membuktikan ... ia dapat berakting."[158] Menulis untuk Los Angeles Times, Kevin Thomas melabeli My Name Is Khan sebagai sebuah "pemikat hati yang kuat dan energik", berpendapat bahwa film tersebut bertumpu pada Shah Rukh Khan dan Kajol.[159] Dalam ulasan positif lainnya dari The Guardian, Phelim O'Neill memberikan penilaian sebesar tiga dari lima bintang.[160]
Mengulas secara campuran untuk The Georgia Straight, Itrath Syed mendeskripsikan film tersebut sebagai "sebuah prestasi tidak terduga". Menurutnya, film tersebut "berlapis-lapis, bernuansa politik, dan menuntun emosi", dan menambahkan bahwa dalam beberapa adegan, Karan Johar terlalu banyak memakai melodrama.[161] Sloan Freer dari Radio Times, yang memberikan penilaian 3/5, terpukau dengan kinerja Shah Rukh Khan, mengatakan, "[Ia] menghadirkan kehangatan dan kedalaman mengesankan ke dalam peran titulernya." Sebaliknya, Freer merasa bila film tersebut "berbelit-belit" dan "dibuat-buat".[162]Time Out juga memberikan besaran penilaian sama seperti Freer. Meski menganggap My Name Is Khan "selalu menarik karena penampilan kredibel dari [Shah Rukh] Khan dan Kajol", pengulas tersebut berpikir kedua pemeran "layak namun cacat".[163] Berbanding terbalik, Sam Toy (seorang pengulas untuk Empire) memberikan pujian besar kepada mereka berdua, menulis, "Film tersebut sebagian besar dikendalikan ... [oleh] penampilan luar biasa [Shah Rukh] Khan, dan perpaduan aktingnya dengan Kajol."[164]
"My Name Is Khan benar-benar merupakan pengalaman paling istimewa dalam hidup saya. Itu adalah film paling penting yang ... pernah saya sutradarai. Saya ... berterima kasih kepada pemeran dan pekerja dari My Name Is Khan yang telah mendampingi saya melalui masa-masa baik dan buruk ..."
My Name Is Khan merupakan salah satu film India pertama yang membahas serangan 11 September dan dampak mendatangnya.[175] Juga, film tersebut menjadi salah satu film India dengan perilisan dunia terluas sepanjang masa, dan karenanya, film antologiI Am (2010) terinspirasi untuk melakukan pencapaian serupa. Meskipun Peepli Live (2010) terpilih sebagai perwakilan resmi India di Penghargaan Akademi ke-83, My Name Is Khan memenuhi syarat untuk memasuki nominasi lainnya dari upacara tersebut.[176]
Pada 2010, Maithili Rao dari Man's World mengutip My Name Is Khan sebagai "film yang penting [dalam] perfilman arus utama".[177] Bhavishek Shah dari The Hindu menyatakan bahwa film tersebut menciptakan "tonggak sejarah" dalam karier Karan Johar, Shah Rukh Khan, dan Kajol.[178] Kolumnis Dainik Bhaskar Ajay Brahmatmaj mendukung pernyataan tersebut, dan memberikan tambahan: "[Film tersebut] bekerja bagi semua orang di seluruh dunia yang berjuang untuk menemukan jati diri mereka."[177] Tejaswini Ganti (penulis Producing Bollywood: Inside the Contemporary Hindi Film Industry), pada 2012, mengatakan, "[My Name Is Khan] merepresentasikan sebuah fase baru yang dimulai dalam industri film Hindi pada akhir 2000an; ... interaksi yang lebih besar dan kemitraan formal ... antara pembuat film Hindi dan studio Hollywood."[179] Sebuah artikel 2017 oleh HuffPost menggambarkan film tersebut sebagai "film yang masih menemukan relevansi hari ini".[180] Pada 2019, Varun Dhawan mengutip My Name Is Khan "mengubah hidup"-nya, dan pada tahun berikutnya, Roktim Rajpal dari Deccan Herald menulis bahwa film tersebut "mendefinisikan ulang pendirian-pendirian dari perfiman India".[181][182]
^ abBritish Board of Film Classification (BBFC) mencatat dua durasi pemutaran film tersebut. Versi layar lebarnya adalah 161 menit, sementara bentuk videonya adalah 154 menit. BBFC mengambil rata-rata dari kedua versi tersebut, 158 menit.[1]
^ abBox Office India melaporkan My Name Is Khan menghasilkan keuntungan total seluruh dunia sebesar ₹1,9 miliar (sekitar AS$42,1 juta pada 2010),[3][b] sementara portal hiburan Bollywood Hungama menulis angkanya adalah ₹2,2 miliar (sekitar AS$48,8 juta pada 2010).[5][b]
^"My Name Is Khan Cast". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2019. Diakses tanggal 27 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Raghavendra, Nandini (30 Januari 2010). "An interview with SRK on the movie 'MNK'". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-02. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Adarsh, Taran (30 Desember 2008). "Tarun to make 'Dostana 2'?". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2009. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abBollywood Hungama News Network (1 September 2009). "Actual price of SRK's 'My Name Is Khan'". The Indian Express. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdWeissberg, Jay (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Variety. Berlin, Jerman. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"My Name is Khan: Trivia". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dasgupta, Priyanka (19 Januari 2010). "Kajol took my breath away: Duncan". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Maret 2017. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Indo-Asian News Service (7 Februari 2010). "My Name Is Khan will entertain: SRK". Hindustan Times. Washington D. C., Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2012. Diakses tanggal 28 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdKhan, Parizaad (16 Februari 2010). "How to look like Shah Rukh Khan". Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Februari 2018. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Shah, Jigar (7 Januari 2010). "My name is Kajol". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-02. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abPais, Arthur J (10 Februari 2010). "Kajol's only regret in My Name is Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Raizada, Ritu (24 Februari 2011). "The magic of Mickey". Gulf News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2020. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Pinto, Rochelle (17 April 2010). "We're not a fashionable country: Johar". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Stylist no. 1". The Telegraph. 20 Januari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Not without my daughter". Mumbai Mirror. 6 Januari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 202. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |archive-date= (bantuan)
^Bollywood Hungama News Network (28 Januari 2009). "SRK to undergo surgery on his shoulder". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2011. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jha, Subhash K. (25 April 2009). "KJo denied permission to shoot in LA mosque". Mid Day. Los Angeles, Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2009. Diakses tanggal 29 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcJha, Subhash K. (17 April 2010). "SRK's MNIK now 35 minutes shorter!". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2010. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdeSharma, Money (15 Maret 2010). "Flood Sequence". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juni 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abSharma, Money (15 Maret 2010). "MNIK Vfx: Creating Georgia in Mumbai". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sharma, Money (15 Maret 2010). "Crossword Arrangement". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sharma, Money (15 Maret 2010). "Crowd Multiplication". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sharma, Money (15 Maret 2010). "Chroma News Channels". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcToolsee, Gianysh. "My Name Is Khan (Movie)". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juni 2018. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Ahmed, Afsana (9 Agustus 2009). "Meet my new avatar: SRK". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2009. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abKamath, Sudhish (13 Februari 2010). "Khan do no wrong". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abGajjar, Manish (19 Februari 2010). "My Name Is Khan review". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2019. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abMalani, Gaurav (11 Februari 2010). "My Name is Khan: Movie Review". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Februari 2010. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
^ abcdeToolsee, Gianysh. "My Name Is Khan — Music". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2019. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"My name is Javed". Hindustan Times. New Delhi, India. 7 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Tuteja, Joginder (9 Januari 2010). "My Name Is Khan Music Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2018. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kher, Ruchika (7 Januari 2010). "Music Review: MyName [sic] Is Khan". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2017. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"A BMW date with SRK". The Telegraph. 7 Maret 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Indo-Asian News Service (17 Desember 2009). "First look of My Name Is Khan unveiled". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jha, Subhash K. (4 Januari 2010). "Shah Rukh Khan joins Twitter". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2011. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Press Trust of India (1 Februari 2010). "SRK, Kajol ring the Nasdaq bell". The Hindu. New York, Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2010. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-statis= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"My Name Is Khan Censor Details". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2011. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Press Trust of India (12 Februari 2010). "Multiplexes halt MNIK screening in Gujarat". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Shackleton, Lin (2 November 2009). "Fox to release Khan on Valentine's weekend". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-04. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sarkar, Priyanko (5 November 2010). "SRK's My Name is Khan screened in Rome". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Ramsubramaniam, Nikhil (23 April 2010). "Deleted Scenes of My Name Is Khan". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2010. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Tuteja, Joginder (24 April 2010). "My Name Is Khan: DVD Reviews". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2020. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"MNIK: in a 'class' of its own". The Times of India. 10 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2016. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top India First Day (2003)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2020. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top India Grossers 2010". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top Overseas First Week (2010)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2017. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top Overseas Grossers All Time". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Mirani, Vinod (16 Februari 2010). "Tough times ahead for My Name is Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dave, Samir. "My Name Is Khan (Movie)". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2010. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jha, Subhash K. (13 Februari 2010). "Hug your neighbour, watch My Name Is Khan!". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2018. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Gupta, Shubhra (26 Februari 2010). "My Name Is Khan". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2017. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Venkatraghavan, Sukanya (12 Mei 2010). "My Name Is Khan". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2010. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Tanwar, Sarita (10 Februari 2010). "My Name Is Khan: Movie Review". Mid Day. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sen, Raja (12 Februari 2010). "Yes, he Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Weissberg, Jay (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Marshall, Lee (13 Februari 2010). "My Name Is Khan". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Thomas, Kevin (13 Februari 2010). "'My Name Is Khan'". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-06. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^O'Neill, Phelim (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-02. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Freer, Sloan (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Radio Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-06. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"My Name Is Khan". Time Out. 11 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Toy, Sam (7 Juli 2010). "My Name Is Khan Review". Empire. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bollywood Hungama News Network (14 Januari 2011). "Nominations for 56th Filmfare Awards 2010". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Hrithik, SRK top Zee Cine Awards". Hindustan Times. 15 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2018. Diakses tanggal 27 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"2011 Stardust Awards". Stardust Awards. 6 Februari 2011. Colors TV.
^Bollywood Hungama News Network (6 Januari 2011). "Winners of 17th Annual Star Screen Awards 2011". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2017. Diakses tanggal 27 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jamkhandikar, Shilpa (7 Juli 2010). "A Bollywood debut for Osama bin Laden". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Desember 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"My Name Is Khan makes it to Oscars". The New Indian Express. Bangalore, India. 7 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Press reacts to MNIK". Hindustan Times. 12 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-14. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Shah, Bhavishek (17 Februari 2010). "Sure winner". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-14. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Tbilisi Metro Station Vazha-Pshavela ვაჟა-ფშაველაTbilisi Metro stationGeneral informationCoordinates41°43′27″N 44°43′51″E / 41.72417°N 44.73083°E / 41.72417; 44.73083PlatformsIsland platformTracks2ConstructionPlatform levels1HistoryOpened3 April 2000 (2000-04-03)ElectrifiedYesPrevious namesBakhtrioni (April-June 2000)Services Preceding station Tbilisi Metro Following station State UniversityTerminus Saburtalo Line Delisi...
Fuerza Armada Nacional Bolivariana Logo de la Fuerza Armada Nacional BolivarianaActiva 1810País VenezuelaRama/s Ejército Bolivariano Armada Bolivariana Aviación Militar Bolivariana Guardia Nacional Bolivariana Milicia Nacional Bolivariana Unidades conjuntas Guardia de Honor PresidencialTipo fuerzas armadasAcuartelamiento CaracasAlto mandoComandante en jefe Presidente Nicolás MaduroMinistro del Poder Popular para la Defensa General en jefe Vladimir Padrino López[1]Comandante del CE...
Local municipality in Western Cape, South AfricaBitou PlettLocal municipality SealLocation of Bitou Local Municipality within the Western CapeCoordinates: 33°55′S 23°25′E / 33.917°S 23.417°E / -33.917; 23.417CountrySouth AfricaProvinceWestern CapeDistrictGarden RouteSeatPlettenberg BayWards7Government[1] • TypeMunicipal council • MayorDave Swart (DA)Area • Total992 km2 (383 sq mi)Population (2011)&...
Ferrocarril de Yungay aBarrancas y Pudahuel Inauguración del tren a vapor en el Ferrocarril de Yungay a Barrancas (19 de enero de 1913).LugarUbicación Santiago, ChileDescripciónTipo Ferrocarril urbanoInauguración 1903Clausura 1939Características técnicasLongitud 15 kmEstaciones 5Ancho de vía 750 mmElectrificación Tracción animal (1903-1913)Vapor (1913-1934)Electricidad (1934-1939)Propietario Eugenio Cibié (1910-1920)Emilio Cintolesi (1920-1939)ExplotaciónLíneas 1N.º de vagones 9 ...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (مايو 2019) جيفري فورد معلومات شخصية الميلاد 8 نوفمبر 1955 (68 سنة)[1] ويست إسليب، نيويورك مواطنة الولايات المتحدة الحياة العملية المدرسة الأم جامعة بينغامتو
Pink Skies AheadPoster filmSutradara Kelly Oxford Produser Greg Silverman Lisa Zambri Adam Hendricks Greg Gilreath Ditulis oleh Kelly Oxford Pemeran Jessica Barden Marcia Gay Harden Michael McKean Rosa Salazar Lewis Pullman Devon Bostick Odeya Rush Evan Ross Henry Winkler Mary J. Blige Penata musik Adrian Galvin Ariel Loh SinematograferCharlie SarroffPenyuntingSarah Beth ShapiroPerusahaanproduksi Stampede Ventures Divide/Conquer Foton Pictures Glanzrock Productions DistributorMTV Entert...
WanalathiPosterSutradara Tobrani Produser Benny Rumambie Ditulis oleh Ayu Rumambie Skenario Tobrani Ramanne Marsa Fritz Koraag Putri Eka Ahmad Pemeran Jho Rizky Riva Ivonya Ira Ilva Sari Hans de Kraker Rowiena Oemboh Fritz Koraag Penata musikArya GianinoSinematograferFerari AhmadiPenyuntingFahmi NovrizaPerusahaanproduksiDwisetyo Production GorontaloTanggal rilis 11 Agustus 2022 (2022-08-11) (Indonesia) Durasi93 menitNegara IndonesiaBahasa Indonesia Wanalathi adalah film ho...
American ice hockey player This article is about the ice hockey player. For the family physician and public health management specialist, see Jonathan D. Quick. Ice hockey player Jonathan Quick Quick with the New York Rangers in 2023Born (1986-01-21) January 21, 1986 (age 37)Milford, Connecticut, U.S.[1]Height 6 ft 1 in (185 cm)Weight 218 lb (99 kg; 15 st 8 lb)Position GoaltenderCatches LeftNHL teamFormer teams New York RangersLos Angeles KingsV...
Presiding officer of the Parliament of Sri Lanka Deputy Speaker of the Parliament of Sri Lankaශ්රී ලංකා පාර්ලිමේන්තු නියෝජ්ය කථානායක பாராளுமன்ற துணை சபாநாயகர்Emblem of Sri LankaFlag of Sri LankaIncumbentAjith Rajapaksesince 17 May 2022StyleHonourable Deputy SpeakerAppointerParliament of Sri LankaConstituting instrumentConstitution of the Democratic Socialist Republic...
Chinese politician In this Chinese name, the family name is Li. Li Ganjie李干杰Li in 2013Head of the Organization Department of the Chinese Communist PartyIncumbentAssumed office 26 April 2023DeputyJiang Xinzhi (executive)General SecretaryXi JinpingPreceded byChen XiCommunist Party Secretary of ShandongIn office30 September 2021 – 29 December 2022DeputyZhou Naixiang (Governor)Preceded byLiu JiayiSucceeded byLin WuGovernor of ShandongIn office17 April 2020 – 30 Sep...
Đội tuyển bóng đá nam quốc gia đại diện cho Qatar Bài này viết về đội nam. Đối với đội nữ, xem Đội tuyển bóng đá nữ quốc gia Qatar. Phần mở đầu của bài viết này bị thiếu hoặc quá ngắn, không tóm lược đầy đủ phần thân bài. Mời bạn bổ sung thêm những ý chính bao trùm tất cả các khía cạnh quan trọng của bài viết. (tháng 11 năm 2022) QatarBiệt danhAnnabi (Màu hạt dẻ) Al-Ad'am (ا...
Fotos mescladas que retratam uma cópia do papiro egípcio antigo a disputa entre um homem e sua Ba, escrito em texto hierático. Datado da época do Império Médio, provavelmente da XII dinastia. Disputa entre um Homem e sua Alma, também conhecido como Debate entre um Homem e sua Alma[1] ou Diálogo entre um homem e seu Ba, é um texto egípcio antigo que data do Império Médio sobre um homem profundamente infeliz com sua vida. Faz parte da chamada literatura da sabedoria e toma a forma d...
Der Unicodeblock Snamennyj-Notenschrift (engl.: Znamenny Musical Notation, U+1CF00 bis U+1CFCF) enthält Musiknoten der Krjuki-Notation, die in Russland verwendet wird. Tabelle UnicodenummerZeichen(400 %)Offizielle BezeichnungBeschreibung U+1CF00 (118528)𜼀𜼀ZNAMENNY COMBINING MARK GORAZDO NIZKO S KRYZHEM ON LEFTSnamennyj-Kombiniertes Zeichen Gorazdo Nizko mit Kryzhem links U+1CF01 (118529)𜼁𜼁ZNAMENNY COMBINING MARK NIZKO S KRYZHEM ON LEFTSnamennyj-...
Boling padaPekan Olahraga Nasional XIX Perorangan putra putri Ganda putra putri campuran Trio putra putri Semua nomor putra putri Master putra putri Boling ganda putra pada Pekan Olahraga Nasional XIX akan berlangsung di Arena Bowling Graha Siliwangi, Kota Bandung, pada tanggal 20 September 2016.[1] 26 atlet dari 13 provinsi akan berlaga. Jadwal Seluruh waktu menggunakan Waktu Indonesia Barat (UTC+07:00) Tanggal Jam Pertandingan 20 September 2016 13.00-16.00 Final Hasil Pertandingan P...
Founded in 1836 and incorporated in 1871, Shreveport is the third largest city in Louisiana. The city is the parish seat of Caddo Parish. A portion of east Shreveport extends in to Bossier Parish because of the changing course of the Red River. The city of Shreveport has a mayor-council government. The City's elected officials are: the mayor, and members of the city council. Under the mayor-council government, the mayor serves as the executive officer of the city. As the city's chief administ...
For other uses, see The Good Guys (disambiguation). American TV series or program The Good GuysGenrePolice proceduralAction comedyCreated byMatt Nix[1]StarringBradley WhitfordColin HanksDiana Maria RivaJenny WadeOpening themeSlink performed by LocksleyCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishNo. of seasons1No. of episodes20[2]ProductionExecutive producersMatt NixMikkel BondesenZack Estrin[3]ProducersBradley WhitfordMitch EngelProduction locationsDalla...
Governments' recognition of the Ottoman empire's mass killing of Armenians as genocide The eternal flame at the center of the twelve slabs, located at the Armenian Genocide Memorial complex in Yerevan, Armenia Armenian genocide recognition is the formal acceptance that the systematic massacres and forced deportation of Armenians committed by the Ottoman Empire from 1915 to 1923, during and after the First World War, constituted genocide. Most historians outside Turkey recognize the fact that ...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (ديسمبر 2021) الطريق الأوروبي E82 البلد إسبانيا البرتغال الطول 379 كيلومتر تعديل مصدري - تعديل الطريق الأوروبي E82 هو طريق من شبكة الطرق الأوروبية الدولية. ...