Kecamatan Medan Helvetia berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara dan barat, Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Petisah di sebelah selatan, dan Kecamatan Medan Barat di sebelah timur.
Sejarah
"Helvetia" adalah nama Latin untuk negara Swiss, yaitu Helvetica. Tahun 1865 dua pemilik perkebunan asal Swiss, Mots dan Breker mendirikan perkebunan tembakau di Deli (daerah sekitar Medan kini) bernama Konigsgrätz, yang namanya kemudian diubah menjadi Helvetia.[3] Nama ini hingga kini masih tetap bertahan dan digunakan sebagai nama kecamatan ini.
Demografi
Pada tahun 2021, Kecamatan Medan Helvetia mempunyai penduduk sebesar 164.910 jiwa. Luasnya adalah 13,16 km² dan kepadatan penduduknya adalah 12.351 jiwa/km².[2]
Suku
Sebagai salah satu kecamatan di Kota Medan, suku penduduk di kecamatan ini cukup beragam. Melayu, Batak, Jawa, dan Tionghoa merupakan suku yang paling banyak di kecamatan ini. Selain itu, ada juga suku lain seperti Minangkabau, Sunda, India, Nias, Pesisir, Bugis, dan lainnya.
Agama
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk Kecamatan Medan Helvetia sangat beragam dalam agama yang dianut. Adapun persentasi penduduk Kecamatan Medan Helvetia berdasarkan agama yang dianut ialah, yang memeluk agama Islam sebanyak 66,10%, kemudian Kristen sebanyak 30,64% dimana Protestan 27,06% dan Katolik 3,58%. Pemeluk agama Buddha dari keturunan Tionghoa yakni 2,96% dan sebagian kecil lainnya adalah Hindu 0,29% dan Konghucu 0,01%.[4][5] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 77 masjid, 50 gereja, dan 3 vihara.[6]
Yang terletak di kecamatan ini
Beberapa fasilitas umum yang berada di Kecamatan Medan Helvetia, di antaranya adalah: