Pada dasawarsa 1860-an, seorang ahli tambang Belanda dari Billiton Maatschappij yang bernama De Groot menjelajahi wilayah Manggar dan membentuk sebuah distrik penambangan yang disebut Burung Mandi Lenggang. Pada tahun 1863, sebuah tambang timah didirikan di sebelah kanan Sungai Manggar, dan nama distriknya pun diganti menjadi Manggar pada tahun 1866. Para pendatang dari Tiongkok diperbolehkan masuk ke Manggar pada 8 Oktober 1871, dan tanggal inilah yang dipilih sebagai hari jadi Manggar.[5]
Pada akhir tahun 1945, ketika Revolusi Nasional Indonesia sedang berlangsung, aparat Belanda menduduki kembali kota ini, walaupun mereka menghadapi perlawanan dari Tentara Nasional Indonesia.[6] Pada dasawarsa 1980-an, Kecamatan Manggar sudah menjadi salah satu dari empat kecamatan di Pulau Belitung.[7] Manggar menjadi ibu kota Kabupaten Belitung Timur setelah pembentukan kabupaten tersebut pada tahun 2003.[8]
Demografi
Manggar memiliki jumlah penduduk sebesar 37.700 jiwa, sehingga kecamatan ini merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Belitung Timur dan juga kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Pulau Belitung setelah Tanjung Pandan. Rasio jenis kelaminnya 104,5 lelaki dibanding 100 perempuan (untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104,5 penduduk laki-laki).[2]
Di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, warga memiliki beragam suku bangsa dan agama. Komunitas paling banyak ialah suku Melayu Bangka dan Sawang, dan ada juga Tionghoa.[9] Selebihnya adalah suku pendatang dari luar pulau Bangka Belitung, seperti suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Aceh, Minahasa, Bugis, dan suku lainnya.[9]
Sementara itu, agama yang dianut juga beragam. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, adapun persentasi penduduk kecamatan Manggar menurut agama yang dianut ialah Islam sebanyak 93,80%, kemudian pemeluk agama Buddha sebanyak 3,40%. Kemudian Kristen sebanyak 2,55% dimana Protestan 2,05% dan Katolik 0,50%, dan selebihnya menganut agama Konghucu yakni 0,25%.[3]
Wilayah administrasi
Kecamatan Manggar terbagi menjadi sembilan desa. Dari desa-desa ini, terdapat tiga desa yang digolongkan sebagai "pedesaan" oleh Badan Pusat Statistik, sementara sisanya dianggap sebagai "perkotaan".[10]
Untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Belitung Timur, Manggar tergabung dalam daerah pilih yang sama dengan Kecamatan Simpang Renggiang.[11]