Maha Bhoga Marga

Logo MBM

Maha Bhoga Marga (Jalan Utama Menuju Kemakmuran)[1] adalah sebuah Yayasan Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat yang didirikan dan diusahakan oleh Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) pada tahun 1980.[2] Yayasan ini terletak di Jalan Raya Kapal No. 20 Mengwi Badung, Bali.[3] MBM adalah buah dari kepeloporan David Busseau dalam karya pengembangan masyarakat, dan muncul pada tahun 1982 dalam bentuk Credit Union.[4] MBM hadir pada konteks masyarakat yang rata-rata bekerja sebagai petani beras.[2] MBM hadir di tengah-tengah masyarakat Bali yang saat itu mengalami masalah keuangan.[5] Bahkan jemaat GKPB juga berasal dari kaum miskin yang berada di Bali.[6] Karena hampir keseluruhan anggotanya berasal dari masyarakat dari golongan ekonomi rendah, ada julukan bagi gereja ini, yakni "gereja miskin."[6] Karena itu, berbagai upaya dilakukan Gereja Bali (GKPB) untuk berusaha menganggulangi kemiskinan.[5] Sehingga pada akhirnya melalui berbagai usaha dan kerja keras yang dilakukan, GKPB berhasil membalikkan keadaan.[6] Kini GKPB melalui Yayasan MBM membantu masyarakat kurang mampu di Bali untuk berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat.[6]

Yayasan MBM


Yayasan ini sejak didirikan telah membantu masyarakat kurang mampu di Bali, dengan usaha-usaha pemberdayaan dan peningkatan taraf hidup masyarakat seperti memberi dukungan penguatan ekonomi masyarakat.[2] Yayasan ini adalah sebuah karya ambisius yang dilakukan oleh gereja miskin, tetapi terbukti menuai sukses yang luar biasa.[4] MBM membantu masyarakat sejak tahun 1980an dan memberikan berbagai pengajaran misalnya untuk beternak ayam, kambing, babi, menanam jeruk, dan untuk berdagang.[2]

Pada perjalanan dan berbagai usaha menaikkan taraf hidup masyarakat Bali, MBM tidak berjalan sendiri.[4] Yayasan MBM mendapatkan bantuan lembaga/pemerintah nasional dan lembaga internasional. Bantuan yang diberikan para donatur sangat membantu dalam pelayanan Yayasan ini dalam melakukan tugas dan tanggungjawab pelayanannya.


Pada kurun waktu 20 tahun ke belakang, Yayasan Maha Bhoga Marga telah bertransformasi menjadi yayasan sosial yang modern, mengikuti isu-isu internasional dan nasional dalam implementasi program, seperti: climate change adaptation, HIV/AIDS prevention, permaculture concept, Covid-19 response, Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta isu-isu lainnya, termasuk respon kebencanaan. Sebagai Lembaga Sosial Masyarakat yang tidak berorientasi pada keuntungan/profit, Yayasan MBM selalu mengedepankan nilai-nilai transparansi, keterbukaan, keadilan, serta kemanusiaan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai Lembaga Sosial Masyarakat yang tidak berorientasi pada keuntungan/profit, Yayasan MBM selalu mengedepankan nilai-nilai transparansi, keterbukaan, keadilan, serta kemanusiaan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Referensi

  1. ^ Hakim, Bashori & Saleh Isre. 2009. Fungsi Sosial Rumah Ibadah dari Berbagai Agama Dalam Prespektif Kerukunan Umat Bergama. Departemen Agama Indonesia.
  2. ^ a b c d Aritonang, Jan S & K. Steenbrink (eds.). 2008. A history of Christianity in Indonesia. Leiden etc.: Brill.
  3. ^ Oentoro, Jimmy. 2010. Gereja Impian. Jakarta: Gramedia.
  4. ^ a b c Mastra, I. Wayan. 2010. Jejakku mengikut Kristus: memoar seorang putra Bali mewujudkan gereja yang mandiri & umat yang bermartabat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  5. ^ a b Suama, I.N. 1992. Keterlibatan Maha Bhoga Marga Dalam Menanggulangi Kemiskinan Di Bali. Thesis Universitas Kristen Duta Wacana.
  6. ^ a b c d Wijaya, Yahya. 2010. Kesalehan pasar: kajian teologis terhadap isu-isu ekonomi dan bisnis di Indonesia. Yogyakarta.

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!