Louis David Riel (bahasa Inggris: /ˈluːiːriːˈɛl/, pengucapan bahasa Prancis: [lwiʁjɛl]; 22 Oktober 1844 – 16 November 1885) adalah seorang politikus Kanada, pendiri provinsi Manitoba, dan pemimpin politik kelompok Métis di Kanada.[1] Ia pernah melancarkan dua pemberontakan melawan pemerintah Kanada. Riel ingin menjaga hak-hak dan budaya Métis di tempat tinggal mereka di kawasan barat laut di tengah menguatnya tekanan dari Kanada. Ia pada akhirnya dianggap sebagai pahlawan oleh penutur bahasa Prancis, nasionalis Katolik, pergerakan hak penduduk asli, dan pergerakan mahasiswa Kiri Baru.
Pemberontakan pertama yang ia kobarkan adalah Pemberontakan Sungai Merah pada tahun 1869–1870.[2] Pemerintahan sementara yang didirikan oleh Riel pada akhirnya menyetujui ketentuan-ketentuan yang membuat provinsi Manitoba bergabung dengan Konfederasi Kanada.[3] Maka dari itu ia diberi julukan "Bapak Manitoba".[4] Saat menjadi buronan, ia tiga kali terpilih sebagai anggota House of Commons Kanada, walaupun ia tidak pernah mengambil jabatannya. Pada saat ia berada di pengasingan, ia merasa semakin frustrasi karena ia berkeyakinan bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan sebagai seorang pemimpin dan nabi. Akibatnya, pastor Katolik yang sebelumnya mendukungnya mulai menolaknya. Riel lalu menikah pada tahun 1881 saat sedang dalam pengasingan di Montana, Amerika Serikat, dan ia dikaruniai tiga anak.
Pada tahun 1884, Riel dipanggil oleh pemimpin-pemimpin Métis di Saskatchewan untuk menyampaikan keluhan-keluhan mereka kepada pemerintahan Kanada, tetapi ia malah mengadakan perlawanan militer yang disebut Pemberontakan Barat Laut pada tahun 1885. Kanada menggunakan jalur kereta api yang baru dibangun untuk mengirim ribuan pasukan. Akhirnya ia ditangkap dan divonis melakukan pengkhianatan. Perdana Menteri Kanada John A. Macdonald memutuskan untuk menjatuhkan hukuman gantung meskipun keputusannya ditentang oleh banyak pihak. Riel akhirnya dianggap sebagai korban oleh orang Prancis Kanada. Hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya juga memecah Kanada berdasarkan afiliasi etnis-religius.
Reputasi Riel dalam sejarah bervariasi dari yang menggambarkannya sebagai seorang fanatik yang setengah gila dan pengkhianat bangsa hingga yang menganggapnya sebagai pahlawan yang berjuang melindungi penutur bahasa Prancis dari ketidakadilan pemerintahan nasional yang berbahasa Inggris. Ia dipandang sebagai pendukung multikulturalisme, meskipun sudut pandang ini mengabaikan komitmen Riel terhadap gerakan nasionalisme Métis.[5]
Catatan kaki
^"Louis Riel". A database of materials held by the University of Saskatchewan Libraries and the University Archives. Diakses tanggal 23 September 2007.