Di bulan Desember2007, Lotte Mart membeli Makro, jaringan supermarket mapan dari Belanda. Dengan membeli Makro, Lotte Mart bisa mendapatkan akses ke pasar Tiongkok. Ini adalah pertama kalinya ritel Korea memasuki pasar Tiongkok. Saat ini terdapat 82 cabang Lotte Mart di Tiongkok.
Di bulan Februari2017, dilaporkan bahwa Lotte Group telah setuju untuk menawarkan salah satu lapangan golfnya untuk ditukar dengan militer Korea. Lapangan golf tersebut diharapkan bisa digunakan sebagai lokasi Terminal High Altitude Area Defense ( THAAD ) untuk militer AS.
Bisnis ritel Lotte di Indonesia berada di bawah PT Lotte Shopping Indonesia, yang mengelola perkulakan dengan nama Lotte Grosir dan hipermarket dengan nama Lotte Mart. Perusahaan tersebut bermula dari cabang perkulakan Makro asal Belanda, dinamakan PT Karabha Unggul, didirikan pada 19 Oktober 1989, yang pada saat itu berpatungan (awalnya hanya lisensi saja)[1] dengan Astra International.[2] Kehadiran Makro dirintis oleh salah satu eksekutif Astra, T.P. Rachmat, dan memakan modal Rp 150 miliar.[3] Makro merupakan perusahaan perkulakan pertama yang beroperasi di Indonesia,[4] dalam merek Makro Cash & Carry. Gerai pertamanya dibuka pada September 1992 di Pasar Rebo, Jakarta.[5] Sejak 1999, Astra melepas kepemilikannya di perusahaan ini (terakhir sebanyak 17,5%),[6] sehingga mulai 10 Juni 1999 namanya menjadi PT Makro Indonesia dan statusnya menjadi penanaman modal asing.[7][2]
Gerai Makro telah berkembang, dari 5 buah pada 1996,[8] 9 buah pada 1998,[9] dan 19 pada Oktober 2008 (4 gerai di Kalimantan, satu di Sulawesi dan di Bali, dan sisanya di pulau Jawa dan Sumatra). Tidak seperti supermarket dan hipermarket lainnya, Makro mempunyai sistem yang unik, seperti awalnya pembeli harus mendaftar dengan iuran Rp 25.000 (dihapus pada 2007)[10] dan tidak beriklan, yang diganti dengan katalog yang dikirim lewat pos ke pelanggan.[11] Kepemilikan SHV Makro Belanda bertahan hingga pada 3 Juli 2008 perusahaan tersebut memutuskan menjual Makro Indonesia untuk dapat fokus ke pasar Thailand.[12] Tidak lama kemudian, pada 7 Oktober 2008, Lotte Group kemudian mengakuisisi seluruh aset PT Makro Indonesia seharga lebih dari KRW 294 miliar dengan 75% langsung dibeli Lotte dan 25% oleh anak usahanya di Singapura, Lotte Shopping Holding.[13][14] Proses ini tuntas dilakukan pada 28 Oktober 2008 dan nama perusahaan menjadi PT Lotte Shopping Indonesia.[2]
Akuisisi ini menandakan pertama kalinya ritel Korea memasuki pasar Indonesia. Mulai 14 April 2010, nama Makro dihapuskan dan diganti menjadi Lotte Mart Wholesale (kini Lotte Grosir), yang diterapkan pertama kali pada toko Pasar Rebo dan selesai pada toko di Sulawesi dan Kalimantan pada 21 Mei 2010.[15] Setelah akuisisi, Lotte Mart berencana untuk menerapkan sistem pemasaran baru sesuai yang telah diterapkannya pada unit usahanya di negara lain,[16] dan juga menginvestasikan Rp 9 triliun untuk pembangunan gerai yang diperkirakan akan menjadi 45 buah pada 2013.[17] Selain itu, pada 5 tahun kedepan, Lotte Shopping Indonesia juga berniat terjun ke bisnis hipermarket dengan membangun 30 gerai, dengan perkiraan pada 2010 akan dibangun 4 buah.[15] Adanya dua format tersebut diklaim sebagai "tren baru" di pasar modern nasional. Meskipun demikian, Lotte Shopping tidak akan mengubah bisnis perkulakan yang selama ini sudah ada.[18][15] Diharapkan, perubahan ini bisa menjadikan Lotte Mart pemain No. 1 di pasar ritel modern Indonesia.[19]
Pada 5 Agustus 2010, seiring dengan dibukanya mal Gandaria City, hipermarket Lotte Mart resmi beroperasi.[20] Tidak lama kemudian, dibuka toko kedua di Ratu Plaza (eks-Carrefour, tutup 1 Juni 2020), dan direncanakan akan ditambah beberapa gerai lagi di pulau Jawa, dengan luas 6.500-7.500 m2/gerai.[21][22] Pada tahun 2015, Lotte Shopping sudah memiliki 15 toko hipermarket dan 24 toko perkulakan,[23] dan pada 2020 telah memiliki 50 gerai dari 2 jenis tersebut.[24] Pada 2021, Lotte Mart memiliki target ekspansi 8 gerai lagi.[25]
Cabang pertama hipermarket Lotte Mart di Surabaya berlokasi di Marvell City yang dibuka pada tanggal 18 Desember 2015. Setahun kemudian, cabang kedua hipermarket Lotte Mart di Surabaya berlokasi di Pakuwon Mall Surabaya yang dibuka pada tanggal 10 November 2016. Pada tanggal 15 September 2023, cabang hipermarket Lotte Mart Marvell City Surabaya dan cabang supermarket Lotte Super Bandung Electronic Center resmi ditutup.
Pada tanggal 25 Januari 2024, Lotte Mart Gandaria City resmi dibuka kembali dengan konsep baru.
Gerai Lotte Mart di Indonesia
Saat ini Lotte Mart telah memiliki banyak toko yang tersebar di seluruh Indonesia, baik dari hipermarket (Lotte Mart) dan retail grosir/Horeka (Lotte Grosir). Saat ini untuk di Indonesia, Lotte Mart dan Lotte Shopping dipimpin langsung oleh Lee Hak-jae.