Knight Kris (bhs. Indonesia: Kris Sakti) adalah sebuah film animasi (kartun) Indonesia tahun 2017 yang berkisah tentang pertualangan anak kecil dalam mencari lima keris yang telah terpisah. Pengisi suara film ini dilakoni oleh pesulap, pembawa acara dan aktor ternama Indonesia, Deddy Corbuzier. Selain Deddy, ada pula Chika Jessica sebagai pengisi suara dan Kaesang Pangarep, anak ketiga atau anak bungsu dari presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo.[1]
Latar Belakang Pembuatan Film
Deddy Corbuzier sebagai ayah dari anaknya Azka, merasa prihatin akan perkembangan berfilman anak-anak di Indonesia. Deddy menilai bahwa sangat minim sekali minat pelaku bisnis atau industri perfiliman untuk membuat projek besar dengan thema anak-anak. Melihat kenyataan inilah, Deddy membulatkan tekat untuk menggarap film animasi untuk anak-anak.[1]
Film ini juga Deddy dedikasikan untuk anaknya Azka, dan dia berharap, anaknya bisa menikmati dunia hiburan yang dengan umurnya. Deddy juga berharap bahwa anak-anak Indonesia bisa menikmati film 'Knight Kris', dan banyak lagi pihak lain yang tertarik untuk membuat film untuk anak-anak.[1] Deddy juga mengajak generani muda Indonesia untuk berani melalukan terobosan baru agar perfiliman Indonesia lebih dikenal oleh dunia Internasional.[2]
Sinopsis
Film ini kental akan nuansa etnitas Jawa. Knight Kris mengisahkan tentang petualangan seorang anak laki-laki yang bernama 'Bayu' berusia 8 tahun yang tinggal di desa Hening.[2] Bayu memiliki kakak sepupu yang bernama 'Rani'. Bayu dan Rani menemukan sebuah keris yang sangat sakti, tertancap di sebuah Candi misterius di dalam hutan terlarang. Karena penasaran, Bayu menarik keris tersebut dan dia pun terkejut akan apa yang terjadi. Dengan menggunakan keris itu, Bayu mempunyai sebuah kekuatan ajaib. Dia bisa berubah bentuk menjadi kesatria Harimau dengan mengenakan baju Zirah.[1]
Dan ternyata, keris itu tidak hanya bisa memberi sebuah kekuatan yang super saja, tetapi keris itu juga mampu membangkitkan 'Asura'. Asura adalah sosok yang menakutkan, dia adalah raksasa jahat yang telah ribuan tahun terikat di dalam hutan. Karena ulah dari Bayu, raksasa Asura mulai menghancurkan permukiman warga sekitar, termasuk tempat tinggal Bayu dan Rani. Bukan hanya itu, Asura juga telah mengubah wujud banyak warga menjadi sebuah batu, ayah Bayu sendiri menjadi korban dari raksasa jahat.[2]
Bayu kemudian menyesali akan perbuatannya. Dia juga menyesal telah mengambil keris itu dari tempat yang terlarang. Dimasa-masa penyesalan Bayu, muncullah seekor Kera yang bernama 'Empu Tandra'. Empu Tandra kemudian menceritakan kepada Bayu bahwa raksasa Asura telah disegel dengan kekuatan keris itu. Kekuatan keris itu kemudian terpecah menjadi enam bagian dan yang ada di tangan Bayu adalah salah satu dari pecahan keris itu.[2]
Untuk bisa mengalahkan si Asura, Bayu harus menemukan lima pecahan keris lainnya. Karena untuk bisa mengalahkan Asura, keenam keris harus bersatu seperti semula, ketika Asura pertama kali dikalahkan. Bayu pun melakukan pertualangan untuk menemukan lima pecahan keris itu. Perjalanan Bayu ternyata tidaklah mulus. Banyak halangan yang merintangannya selama dalam perjalanan. Bayu tidak pergi sendirian, dia ditemani kakak sepupunya Rani dan juga si kera, Empu Tandra.[1]
Salah satu tantangan Bayu, Rani dan si kera adalah, munculnya sosok bernama 'Nahwara'. Nahwara berusaha untuk mengambil keris yang dicari tersebut. Bukan hanya Nahwara, ada pula sosok lain yang tanpa disadari oleh mereka bertiga telah mengikuti perjalanan mereka. Sosok lain itu adalah Yuda yang berusaha untuk menjebak Bayu Rani dan si kera, supaya gagal menemukan kelima keris tersebut.[1]
Pengisi Suara
Film kartun 'Knight Kris' ini diisi oleh nama-nama yang sudah tidak asing bagi pecinta film Animasi dan televisi Indonesia. Nama Deddy Corbuzier, Kaesang Pangarep, Chika Jessica, dan Stella Cornelia. Tidak ketinggalan juga, ada dua orang dubber profesional yakni Bimasakti dan Santosa Amin yang sudah lama malang melintang di industri perfilmam animasi.[3] Bimasakti dikenal sebagai pengisi suara "Giant" diserial animasi legendaris "Doraemon". Sementara itu, Santosa Amin, sosok dibalik karakter "Suneo". Mereka berdua menjadikan film anak bangsa ini lebih berkualitas Hollywood.[3]
Suara untuk karakter Bayukris diisi oleh Deddy Corbuzier. Deddy Corbuzier yang sekaligus merangkap menjadi produser eksekutif dan juga menjadi penyanyi dalam lagu soundtrack, awalnya tidak berniat menjadi salah satu pengisi suara. Namun Deddy berpendapat bahwa suara dia juga akan bisa menjadi daya tarik untuk peminat film tersebut. Hingga akhirnya ia memutuskan menjadi dubber untuk karakter Bayukris.[3]
Kemudian, Chika Jessica mengisi suara karakter Bayu, sementara Stella Cornelia menjadi pengisi suara untuk karakter Rani. Lalu Kaesang Pangarep menjadi dubber untuk karakter Yuda. Sementara Bimasakti 'dubber untuk Asura dan juga si kera Empu Tandra, dan Santoso Amin megisi suara karakter Nahwara.[3]
Pesan Moral
Film ini merupakan bagian pertama dari trilogi animasi yang ceritanya diangkat dari kisah pewayangan, yang umumnya lebih dikenal di Jawa. Animasi yang digarap selama tiga tahun ini diharapkan bisa menanamkan sejarah budaya lokal dengan cara menyenangkan untuk anak-anak.[3]
Deddy selaku produser juga mengatakan bahwa film ini sarat akan nilai budaya Indonesia. Meskipun judulnya menggunakan bahasa Inggris namun isi dan cerita film Knight Kris sangat kental akan nuansa Indonesia. Menghadirkan tokoh pewayangan, kemudian ada keris dari Indonesia, serta candi, yang banyak dijumpai di Indonesia. Sehingga, selain menikmati alur dan kualitas film ini, masyarakat juga bisa melihat beberapa budaya Indonesia ditampilkan dalam film ini.[4]
Raih Penghargaan Internasional
Film perdana animasi oleh Deddy Corbuzier ini pun menuai hasil gemilang, banyak prestasi telah diperoleh. Prestasi pertama yang diraih oleh film yang diproduseri oleh Johanes Paulus dan Kurniawan Biantoro ini, berhasil menjadi pemenang di Piala Maya 2017 kategori Film Animasi Layar Lebar Terpilih 2017. Kemudian, film ini juga secara berturut-turut mendapat penghargaan internasional pada ajang Cartoon on Bay di Italia, kemudian juga mendapat penghargaan di London Independent Film Awards di London, Inggris, serta menjadi pemenang dalam ajang Calcutta Film Festival di India.[5]
Bukan sampai disitu saja, film Knight Kris juga menjadi kandidat juara dalam berbagai penghargaan tingkat Internasional. Sebut saja Guro Kids Film Festival (GUKIF) 2018 di Korea Selatan, lalu di Seoul International Cartoon and Animation Film Festival (SICAF) 2018, di Indonesia Meet Italia Italia, juga di Palm Spring International Film Festival (PSIAF) 2018, dan San Diego Kid Film Festival Amerika Serikat.[5]
Bermacam-macam prestasi internasional telah diraih film "Knight Kris" ini. Hal ini juga menjadi sebuah ukuran bahwa dunia industri film animasi Indonesia masih mempunyai kualitas yang tidak kalah bagus dengan industri film animasi luar negeri. "Knight Kris" ini juga menjadi salah satu film animasi Indonesia, sebagai karya anak bangsa, yang ada dilevel kelas dunia.[5] Deddy Corbuizer tetap menekankan bahwa perfilman anak-anak Indonesia harus bangkit dan diteruskan oleh generasi muda Indonesia itu sendiri.[3] Meski telah memakan biaya produksi hingga Rp. 18 miliar, keberhasilan dalam meraih berbagai penghargaan internasional menjadi pendukung bagi Deddy untuk semakin giat dalam menciptakan karya-karya baru yang lebih baik lagi.[6]
Refefensi