Kerajaan Blambangan atau Balambangan atau Belambangan adalah sebuah kerajaan yang berada di Ujung Timur Pulau Jawa. Karena berbagai sebab Kerajaan Blambangan memiliki pusat pemerintahan yang berpindah-pindah ke beberapa titik di sekitar Tapal Kuda. Kerajaan Blambangan diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti Rajasa Majapahit.
Blambangan dulunya pernah menjadi bagian dari wilayah Lamajang Tigangjuru yang dipimpin oleh Arya Wiraraja dan Pu Nambi tahun 1293-1316. Lamajang Tigangjuru beribukota di Lamajang (Lumajang). Selain Blambangan, dua Juru (kadipaten) lainnya adalah Sadeng (di Puger, Jember), dan Keta (di Besuki, Situbondo).
Namun karena tidak terlibat dalam Perang Nambi (1316) dan Perang Sadeng-Keta (1318), maka oleh Prabu Jayanagara, raja kedua Majapahit, daerah ini dianugerahi status sebagai Perdikan Sima.
Tahun 1352 Balambangan bersama Pasuruan, Sumbawa, dan Bali mendapat Adipati baru dari trah Kepakisan Kediri. Adipati Blambangan pertama itu bernama Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan (1352-1406).
Ketika Kerajaan Patron-nya, Majapahit, runtuh akibat pemberontakan Sang Muggwing Jinggan dan saudara-saudaranya tahun 1478 dan raja Singhawikramawardhana Dyah Suraprabhawa (1466-1478) gugur di istana, lalu Pada tahun 1478 pemerintahan dilanjutkan Oleh Prabu Brawijaya Bhre Kertabhumi kemudian Bhre Daha / Girindrawardana Ranawijaya melakukan pemberontakan lalu Ibukota Kerajaan Majapahit dipindahkan Ke Kediri / Dahanapura ,maka kerajaan-kerajaan vasal Majapahit seperti Kesultanan Demak, Kerajaan Bali, Kadipaten Surabaya, Kesunanan Giri, Kesultanan Cirebon, Kerajaan Blambangan, dll memilih menjalankan pemerintahan sendiri-sendiri dan tidak mau mengakui kekuasaan para pemberontak yang mendirikan kerajaan baru di KelingKediri (Kerajaan Daha).
Pada tahun 1527, raja Majapahit-Daha Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, yang tersingkir karena diserang oleh Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak melarikan diri ke Panarukan, Situbondo di wilayah utara Kerajaan Blambangan.Pada Era Kasultanan Demak , Daerah Blambangan Dan Madura diambil Alih Oleh Ratu Pambayun Atau Dewi Maskumambang yang meupakan Putri sulung dari Brawijaya Bhre Kerthabumi [2] sampai dengan tahun 1559, setelah itu Kerajaan kerajaan Vasal Bekas Kerajaan Majapahit yaitu Blambangan memilih untuk mendirikan pemerintahan masing masing.
Sejarah Blambangan
Menurut Babad Sembar, penguasa pertama Blambangan adalah Mas Sembar dengan ibukota daerah Semboro (di Jember), suatu daerah di sebelah timur wilayah ayahnya, Lembu Miruda, (Lumajang).
Menjelang awal abad ke-15, pada tahun 1489, putra Mas Sembar yang bernama Bima Koncar telah meneguhkan dirinya sebagai penguasa Blambangan kedua yang memerintah hingga tahun 1501.
Dari laporan Tome Pires, Bima Koncar memiliki putra bernama Pate Pimtor (Menak Pentor), memerintah antara 1501-1531, yang berhasil memperluas wilayah Blambangan. Di bawah kekuasaan Menak Pentor, Blambangan menjadi kerajaan yang kuat, kaya, dan makmur. Wilayahnya meliputi Canjtam (Keniten/Pasuruan Timur) dan Lumajang di bagian barat hingga ke Supitan Blambangan (sekarang Selat Bali) di ujung timur Pulau Jawa. Letaknya pun cukup strategis, karena dikelilingi oleh lautan di ketiga sisinya, sehingga banyak memiliki pelabuhan. Di antara pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Blambangan yang paling terkenal adalah Panarukan (di Situbondo) di pesisir utara , Ulu Pangpang, (di Muncar) di pesisir timur, dan Puger (di Jember) di pesisir Pantai Selatan.
Pada saat Sultan Trenggana raja ke-3 Kesultanan Demak pada 1546, memperluas wilayah kekuasaannya ke timur, sebagian wilayah Jawa Timur berhasil dikuasainya, termasuk merebut Pasuruan dan Pajarakan (di Probolinggo) dari tangan Blambangan pada tahun 1545 dan sejak saat itu Pasuruan menjadi kekuatan Islam yang penting di ujung timur Jawa.
Akan tetapi, usaha Demak menaklukkan Panarukan mengalami kendala karena kerajaan ini mampu bertahan walaupun telah dikepung selama seratus hari. Bahkan, pada 1546, Sultan Trenggana sendiri terbunuh di dekat Panarukan, setelah selama tiga bulan tidak mampu menembus kota Panarukan. Pemimpin Panarukan yang terkenal kala itu bernama Sontoguno.
Setelah Demak mundur, giliran Kerajaan Gelgel dari Bali yang menyerang dan berusaha merebut Blambangan dari tangan Menak Pangseng putra Menak Pentor.
Pada tahun 1597, giliran Blambangan diserang oleh pasukan Pasuruan namun Blambangan dapat mengatasinya. Setelah mengalahkan Pasuruan, terjadi huru-hara di internal Blambangan dan tampillah Menak Pati atau Sang Dipati Lampor dan putranya Menak Lumpat.
Selanjutnya Menak Lumpat digantikan oleh putranya yang bernama Pangeran Singosari atau Menak Seruyu bergelar Prabu Tawang Alun I.
Kemudian pada tahun 1638-1639, giliran Kesultanan Mataram menyerang Blambangan, hingga membuat Tawang Alun I terpaksa melarikan diri ke timur gunung (wilayah Banyuwangi saat ini di daerah Kedawung Sraten, Cluring, Banyuwangi), sedangkan putra mahkotanya, Mas Kembar, menjadi tawanan dan diboyong ke Mataram.
Blambangan dapat bertahan di sebelah timur gunung dan usaha-usaha Mataram melebarkan kekuasaan ke daerah ini tidak pernah berhasil. Hal ini mengakibatkan kawasan Blambangan Timur (Banyuwangi pada umumnya) tidak pernah masuk ke dalam budaya Jawa Tengah. Maka dari itu, sampai sekarang kawasan Banyuwangi memiliki ragam bahasa yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa baku.
Selanjutnya, di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram, pada tahun 1649, Mas Kembar naik tahta dengan gelar Pangeran Tawang Alun II Prabu Tawangalun II.
Sepeninggal Sultan Agung dari Mataram, ketika Mataram dipimpin oleh Sunan Amangkurat Agung (Amangkurat I), ketika menghadiri Pisowanan (tahun 1652) di istana Mataram, Tawang Alun II mendeklarasikan diri di hadapan sang Sunan, bahwa mulai sejak saat itu Blambangan adalah wilayah yang merdeka. Sepulangnya ke Balambangan dia menyandang gelar sebagai Susuhunan Macanputih untuk menunjukkan bahwa tahtanya sederajat dengan tahta Mataram.
Selanjutnya Kangjeng Suhunan Tawang Alun II membantu Raden Trunajaya dan Karaeng Galesong melawan Mangkurat Agung (Amangkurat I) dalam Perang Trunajaya sehingga Blambangan dapat merebut daerah-daerah kekuasaannya kembali dari tangan Mataram. Di bawah pemerintahan Kangjeng Suhunan Tawang Alun II, kerajaan Blambangan maju dengan pesat di mana kekuasaannya menyatu dari Banyuwangi, hingga ke Kediri.
Keruntuhan Blambangan
Perang Saudara keturunan Tawang Alun II
Ketika Kangjeng Sunan Tawang Alun II wafat tahun 1691, Pangeran Senapati Sasranagara tampil menjadi raja tanpa bermusyawarah dengan adik-adiknya. Karena itu kemudian terjadi huru-hara perang saudara sehingga Sunan Macanputih kedua itu gugur dan tampillah adiknya yang bernama Pangeran Mas Macanapura bergelar Pangeran Pati I.
Setelah berkuasa selama tujuh tahun, Pangeran Pati I dikalahkan oleh putra Pangeran Senapati Sasranagara yang bernama Pangeran Mas Purba. Setelah berhasil merebut tahta, dia bergelar Prabu Danureja. Perang saudara setelah meninggalnya Kangjeng Sunan Tawang Alun II, membuat kedaton Macan Putih menjadi rusak.
Pangeran Prabu Danureja (Pangeran Mas Purba) memiliki permasuri:
Mas Ayu Gadhing (putri Untung Suropati dari Pasuruan) dari perkawinan tersebut memiliki Putra:
Pangeran Mas Noyang (Pangeran Prabu Danuningrat)
Dari selir (kakak Ipar Gusti Agung Mengwi/Raja Kerajaan Mengwi) dia berputra:
Sepeninggal Pangeran Prabu Danureja, Pangeran Mas Noyang diangkat sebagai raja yang baru bergelar Pangeran Prabu Danuningrat memerintah Blambangan pada tahun 1736-1763, sementara adiknya yang bernama Pangeran Putra II diangkat sebagai patih bergelar Pangeran Patih Agung Wilis.
Perang melawan VOC
Di akhir abad ke-17, setelah meninggalnya PrabuDanuningrat pada tahun 1763, VOC secara sepihak menyatakan bahwa Blambangan adalah wilayah kekuasaannya (berdasarkan Perjanjian Ponorogo tahun 1743), maka pada pada tahun 1767 terjadi puputan Kabakaba di Ulupangpang, disusul Perang Wilis tahun 1768, yang dipimpin oleh Wong Agung Wilis melawan VOC.[3]
VOC membelah wilayah Kerajaan Blambangan menjadi dua bagian, Blambangan Barat atau Kanoman dipimpin oleh bupati boneka bernama Mas Weka dan beribukota di Puger (di Jember selatan). Sedangkan Blambangan Timur atau Kasepuhan juga dipimpin oleh bupati boneka bernama Mas Aneng/Mas Uno dengan ibukota di Teluk Pangpang (di Muncar, Banyuwangi).
Setelah Pangeran Agung Wilis dikalahkan, kemudian meletuslah Perang Bayu pada tahun 1771-1772, dan menjadi perang habis-habisan rakyat Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Jagapati melawan pasukan VOC.
Setelah Mas Rempeg Jagapati kalah dan terbunuh, VOC mengisi kekosongan pemerintahan dan menggabungkan Blambangan ke dalam karesidenan Besuki, dengan mengangkat Mas Alit sebagai Bupati Kelima Kasepuhan bergelar KRT Wiroguno. Dialah Bupati pertama yang tinggal di Kota Banyuwangi, dekat markas dan benteng VOC di Benteng Utrecht.
Runtuhnya Kerajaan Blambangan, bagi kerajaan-kerajaan di Bali merupakan suatu peristiwa yang sangat berarti dari segi kebudayaan. Para raja Bali percaya bahwa nenek-moyang mereka berasal dari Jawa Majapahit. Dengan masuknya Blambangan ke dalam kekuasaan VOC, Bali menjadi lepas dari Jawa.
Silsilah Kerajaan Blambangan
Keturunan Lembu Miruda
Minak Sembar/Mas Sembar (memerintah Semboro, Jember pada 1478-1489), menurunkan:
Bima Koncar (Penguasa Lumajang pada tahun 1489-1501), menurunkan:
Minak Pentor (memerintah di Babadan, Lumajang tahun 1500-1546)
Minak Lumpat/Sunan Rebut Payung (memerintah di Werdati, Lumajang), berputra:
Minak Seruyu/Pangeran Singosari (Tawang Alun I)
Minak Luput (Sebagai Senopati)
Minak Sumendhe (sebagai Karemon/Agul Agul)
Silsilah Tawang Alun I
Minak Lumpat mempunyai putra yaitu Minak Seruyu disebut juga Pangeran Singosari bergelar Prabu Tawang Alun I. Pada masa pemerintahannya, Tawang Alun I menaklukkan Mas Kriyan dan seluruh keluarga Mas Kriyan, sehingga tidak ada keturunannya. Kemudian Prabu Tawang Alun I menjadi penguasa wilayah Kedawung (di Paleran, Umbulsari, Jember).
Prabu Tawang Alun I memiliki Putra Kembar (Mas Kembar) :
Mas Senepo Handoyokusumo (Pangeran Tawang Alun II)
Mas Lego (Pangeran Wilabrata)
Silsilah Tawang Alun II
Putra Tawang Alun I yang bernama Mas Senepo inilah yang kemudian memindahkan ibukota Blambangan ke Kedhaton Macan Putih (sekarang daerah Macanputih, Kabat, Banyuwangi) bergelar Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II, di mana dia memerintah pada wilayah Kerajaan Blambangan 1655 hingga 1691. Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II memiliki 2 orang istri dan beberapa selir, sehingga menjadi beberapa garis keturunan. Di antaranya adalah;
Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II, memiliki putra putri dari:
Dewi Sumekar/Mas Ayu Rangdiyah (Ratu Kulon, dari Mataram), berputra:
Pangeran Adipati Mas Macanapura/Pangeran Pati I
Sekardewi Irawuni (Ratu Wetan, dari Blater-Blambangan) menurunkan:
Pangeran Senapati Sasranagara (Pangeran Dipati Rayi), berputra
Beberapa penemuan sejarah yang menjadi objek cukup menarik dari peninggalan kerajaan Blambangan adalah,
Tembok Rejo, berupa tembok bekas benteng kerajaan Blambangan sepanjang lebih kurang 5 km terpendam pada kedalaman 1 - 0.5 m dari permukaan tanah dan membentang dari masjid pasar Muncar hingga di areal persawahan Desa Tembok Rejo.
Siti Hinggil atau oleh masyarakat lebih di kenal dengan sebutan Setinggil (Stinggil) yang artinya Siti adalah tanah, Hinggil/inggil adalah tinggi. Objek Setinggil ini berada di sebelah timur pertigaan pasar muncar (lebih kurang 400 meter arah utara TPI/Tempat Pelelangan ikan).
Disebut Setinggil namun tidak dalam arti sama dengan Setinggil pada kraton umumnya sebagai tempat tahta raja. Setinggil di sini hanya tanah tinggi di tepi pantai yang konon dahulu merupakan pos pengawasan pelabuhan/syah bandar yang berkuasa pada masa kerajaan Blambangan. Di bagian puncaknya terdapat batu-batu cukup besar untuk mengawasi keadaan di sekitar teluk Pang Pang dan Semenanjung Blambangan.
Beberapa benda peninggalan sejarah Blambangan yang kini tersimpan di Museum Blambangan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi berupa Bata, Gerabah, Guci, dan Asesoris gelang lengan, dan sebagainya. Sedangkan kolam dan Sumur kuno yang ditemukan masih berada di sekitar Pura Agung Blambangan yaitu di Desa Tembok Rejo kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.
Di samping itu pada lokasi Keraton Macan Putih di daerah Kabat, Banyuwangi di dapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 Hektar yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi era kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing-puing tersebut. Ditemui juga beberapa koleksi di beberapa museum di Belanda yang berisi gambar, foto maupun artefak Keraton Macan Putih.
Setelah Kerajaan Blambangan hancur penerus Raja Blambangan yaitu Mas Rempeg (Pangeran Jagapati) mendirikan Kerajaan Bayu yang berada di sekitar Rawa Bayu (Bayu, Songgon, Banyuwangi), kerajaan ini tidak bertahan lama hanya beberapa bulan saja, karena terjadi perang Perang Bayu 1771-1772. Disini dapat ditemukan beberapa sisa artefak dan bekas peperangan dengan VOC.
Hingga kini meskipun Kerajaan sudah hancur para kerabat Kerajaan secara turun temurun tetap menjaga beberapa pusaka penting peninggalan Kerajaan.
Hasan Basri (Ed), Pangeran Jagapati, Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit. 3 Pejuang Dari Blambangan, 2006, Banyuwangi: Penerbit Pemda Kabupaten Banyuwangi.
Purwasastra, Babad Wilis,Wilis.html?id=3LotAAAAMAAJ&redir esc=y Naskah dan Dokumen Nusantara: Textes et Documents Nousantariens, I.pp. lxxxviii, 393, 9 pl., map. Jakarta, Bandung, Lembaga Penelitian Prancis untuk Timur Jauh: École Française d'Extrême-Orient, 1980.
^Basri, Hasan (Ed). 2006. Pangeran Jagapati, Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit. 3 Pejuang Dari Blambangan. Banyuwangi: Penerbit Pemda Kabupaten Banyuwangi
^Babad Tawang Alun (ditulis pada tahun 1826) dalam Winarsih PA, Babad Blambangan, Bentang, Yogyakarta, 1995.
Валентина ДагєнеValentina Dagienė Народилася 18 грудня 1954(1954-12-18) (68 років)Куйбишевськ, ТаджикистанПідданство СРСР → ЛитваДіяльність інформатикAlma mater Вільнюський державний університетГалузь Педагогіка, ПрограмуванняЗаклад Вільнюський університетВчене звання Професор...
Wappen Deutschlandkarte 53.459.383333333333329Koordinaten: 53° 27′ N, 9° 23′ O Basisdaten Bundesland: Niedersachsen Landkreis: Stade Samtgemeinde: Harsefeld Höhe: 29 m ü. NHN Fläche: 24,6 km2 Einwohner: 779 (31. Dez. 2022)[1] Bevölkerungsdichte: 32 Einwohner je km2 Postleitzahl: 21698 Vorwahlen: 04762, 04166Vorlage:Infobox Gemeinde in Deutschland/Wartung/Vorwahl enthält Text Kfz-Kennzeichen: STD Gemeindeschlüssel: 03...
Vương cung thánh đường Đức Bà CảBasilica Papale di Santa Maria Maggiore (tiếng Ý)Basilica Sanctae Mariae Maioris (tiếng Latinh)Basilica di Santa Maria Maggiore is the largest church in Roma dedicated to the Blessed Virgin MaryTôn giáoGiáo pháiRoman CatholicGiáo hội hoặc trạng thái tổ chứcMajor basilicaLãnh đạoBernard Francis LawVị tríVị trí RomaTọa độ địa lý41°53′51″B 12°29′55″Đ / 41,8975°B 12,49861°Đ /...
United States historic placeJohn L. Fead HouseU.S. National Register of Historic PlacesMichigan State Historic Site Show map of MichiganShow map of the United StatesLocation5349 Washington St., Lexington, MichiganCoordinates43°16′18″N 82°31′45″W / 43.27167°N 82.52917°W / 43.27167; -82.52917Area2 acres (0.81 ha)Built1890 (1890)Architectural styleQueen AnneNRHP reference No.78001510[1]Added to NRHPOctober 5, 1978 The John L. F...
King of Saxony (1801–1873) This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: John, King of Saxony – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2018) JohnKing John c. 1870–73King of SaxonyReign9 August 1854 – 29 October 1873PredecessorFrederick Augustus IISuccessorAlbertBorn(180...
Street Fighter character Fictional character AkumaStreet Fighter characterAkuma in Valkyrie ConnectFirst appearanceSuper Street Fighter II Turbo (1994)Created byNoritaka FunamizuPortrayed by Various Ernie Reyes Sr. (arcade game) Joey Ansah (Legacy and Assassin's Fist) Gaku Space (Assassin's Fist as Young Akuma) Daniel Lue (Street Fighter: Genesis) Voiced by English Dale Wilson (TV series) David Kaye (TV series) Keith Burgess (SF Alpha: The Movie, SF Alpha: Generations) Dave Mallow (2007–201...
Indian historian of science Not to be confused with the Indian historian of medieval India, Irfan Habib. Syed Irfan Habib (born 1953) is an Indian historian of science[1] and public intellectual.[2] He was the former Abul Kalam Azad Chair at the National Institute of Educational Planning and Administration. His intellectual collaboration with Dhruv Raina as historians at the National Institute of Science, Technology and Development Studies (NISTADS), New Delhi in the 1990s cul...
Cinema of Thailand List of Thai films Actresses Male actors Film directors Horror films Queer films Cinemas in Thailand Films shot in Thailandvte This article reads like a directory. Wikipedia policy generally considers directories in articles to be unencyclopedic and potential spam. Please improve this article to conform to a higher standard of quality, and to make it neutral in tone. If it cannot be properly modified, the article is likely to be merged, redirected, or deleted. (January 2018...
Species of flowering plant Myosotis macrantha flowering plants of Myosotis macrantha Conservation status Not Threatened (NZ TCS)[1] Scientific classification Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Boraginales Family: Boraginaceae Genus: Myosotis Species: M. macrantha Binomial name Myosotis macrantha(Hook.f.)Cheeseman[2][3] Myosotis macrantha is a species of flowering plant in the family Boraginaceae, en...
American actor This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately from the article and its talk page, especially if potentially libelous.Find sources: Ryan Merriman...
Midnight SunSutradara Norihiro Koizumi ProduserDitulis oleh Kenji Bando PemeranYUI Takashi Tsukamoto Kuniko Asagi Goro Kishitani Sogen Tanaka Airi ToyamaPenata musikYUIDistributorShochiku Co.,Ltd. (Japan)Tanggal rilis 17 Juni 2006 14 Desember 2006 27 April 2007 25 Januari 2007Durasi119 menitNegaraBahasa Jepang IMDbInformasi di IMDb Midnight Sun (タイヨウのうたcode: ja is deprecated , Taiyō no Uta) adalah film yang disutradai oleh Norihiro Koizumi. FIlm ini dibintangi oleh penyan...
1994 American film directed by Jessie NelsonFor the song, see Corrine, Corrina. Corrina, CorrinaTheatrical release posterDirected byJessie NelsonWritten byJessie NelsonProduced byPaula MazurJessie NelsonSteve TischStarring Whoopi Goldberg Ray Liotta Tina Majorino Wendy Crewson Larry Miller Joan Cusack Don Ameche CinematographyBruce SurteesEdited byLee PercyMusic byRick CoxProductioncompanyNew Line CinemaDistributed byNew Line CinemaRelease date August 12, 1994 (1994-08-12) Runn...
Water gap in Maryland, United States Not to be confused with the Cumberland Gap, also in the Appalachian Mountains, but further to the south through the Cumberland Mountains. Cumberland NarrowsThe Cumberland Narrows west of Cumberland, Maryland, along Wills Creek, with Haystack Mountain on the left and Wills Mountain on the right. The Western Maryland Scenic Railroad (left), Alternate U.S. 40, the Old National Road (center, left of the creek), and the CSX Railroad (right) can be seen in the f...
Tell al-HaraHarith al-Jawlan, Jabal HarithTell al-Hara from the west, 2014Highest pointElevation1,127 m (3,698 ft)Coordinates33°3′46″N 35°59′31″E / 33.06278°N 35.99194°E / 33.06278; 35.99194GeographyTell al-HaraLocation of Tell al-Hara in Syria LocationAl-Sanamayn District, Daraa Governorate, SyriaGeologyMountain typeConical hill Tell al-Ḥāra, formerly known as Ḥārith al-Jawlān or Jabal Ḥārith, is the highest point in the Daraa Gove...
American lawyer, academic and public official (1863–1942) Harry Augustus GarfieldGarfield, c. 19118th President of Williams CollegeIn office1908–1934Supervisor of the United States Fuel AdministrationIn office1917–1919Preceded byOffice establishedSucceeded byOffice abolished Personal detailsBorn(1863-10-11)October 11, 1863Hiram, Ohio, U.S.DiedDecember 12, 1942(1942-12-12) (aged 79)Williamstown, Massachusetts, U.S.Resting placeWilliams College CemeteryWilliamstown, Massachuset...
Questa voce o sezione sull'argomento storia è ritenuta da controllare. Motivo: la voce è da controllare a causa delle diverse modifiche - probabilmente contenenti opinioni personali o comunque errate - non controllate Partecipa alla discussione e/o correggi la voce. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Ciudad Juárezcomune(ES) Ciudad Juárez (EN) Juarez City Ciudad Juárez – Veduta LocalizzazioneStato Messico Stato federato Chihuahua AmministrazioneSindacoHéct...
В Википедии есть статьи о других людях с лакабом Шихабуддин и именем Шах-Джахан. Шах Джахан Iперс. شهابالدین محمد خرم Падишах Империи Бабуридов 30 декабря 1627 — 8 марта 1658 Предшественник Джахангир Преемник Аламгир I Отречение 8 марта 1658 Рождение 5 января 1592(1592...