Kedutaan Besar di galangan kapal Washington D.C.: Wakil Duta Besar Muragaki Norimasa (ketiga dari kiri), Duta Besar Shinmi Masaoki (tenagh), dan Oguri Tadamasa (kedua dari kiri)Pelaut Kanrin Maru, pendamping rombongan; dari kanan: Fukuzawa Yukichi, Okada Seizō, Hida Hamagorō, Konagai Gohachirō, Hamaguchi Yoemon, Nezu Kinjirō.
Aspek penting lainnya dari misi ini adalah pengutusan kapal perang Jepang oleh bakufu, Kanrin Maru, untuk mengantar rombongan kedutaan melintasi Pasifik. Jepang juga ingin mendemonstrasikan bahwa mereka telah menguasai teknik pelayaran dan teknologi kapal Barat enam tahun setelah mengakhiri kebijakan isolasi yang telah berlangsung selama 250 tahun.[1]
Shin Jinbutsu Ōrai-sha, eds.: Bakumatsu—Meiji Furushashin Chō Aizōhan (幕末・明治古写真帖 愛蔵版; Album of Bakumatsu- and Meiji-Period Photos, Enthusiasts’ Edition). Tokyo, 2003. ISBN 4-404-03112-2(Jepang)
Shin Jinbutsu Ōrai-sha, eds.: Sekai wo Mita Bakumatsu-Ishin no Eiyūtachi (世界を見た幕末維新の英雄たち; Heros of Bakumatsu- and Meiji Restoration-Period who saw the world). Tokyo, 2007. ISBN 978-4-404-03364-2(Jepang)
Bacaan lanjutan
The Tycoon’s Ambassadors: Captain DuPont and the Japanese Embassy of 1860, Tom Marshall and Sidney Marshall. Green Forest Press, 2015. ISBN 978-0-692-38241-7
