Kawasan Legasi Beijing

Menghadap ke utara, Kantor Legasi Britania Raya berupa bangunan besar putih khas Eropa di sisi kiri Terusan Kekaisaran, sekitar tahun 1900. Banyak orang Tiongkok tinggal di sekitar Kawasan Legasi Beijing berbaur dengan para diplomat dan pengusaha asing.
Peta terperinci Kawasan Legasi Beijing tahun 1912.

Kawasan Legasi Beijing (KLB) merupakan daerah legasi (kedutaan kecil) asing di Beijing, Tiongkok antara 1861 sampai 1959. Dalam bahasa Mandarin, kawasan ini disebut Dong Jiaomin Xiang (Hanzi sederhana: 东交民巷; Hanzi tradisional: 東交民巷; Pinyin: Dōng Jiāomín Xiàng) yang berada di daerah hutong (gang-gang sempit), Distrik Dongcheng, tepat di sebelah timur Lapangan Tiananmen. Beijing pada saat itu disebut Peking oleh orang Eropa dan Amerika hingga 1950-an.

KLB menjadi lokasi peristiwa Pengepungan Legasi Internasional yang berlangsung selama 55 hari selama Pemberontakan Boxer pada 1900. Setelah Pemberontakan Boxer usai, kawasan legasi ini berada di bawah yurisdiksi negara asing dan kantor legasi (sekarang disebut kedutaan) mulai dibuka.[1] Penduduk asing di kawasan ini tidak terikat oleh hukum lokal Tiongkok. KLB menarik banyak perhatian dari para diplomat, tentara, cendekiawan, seniman, turis dan orang-orang Sinofil (pencinta Tiongkok).

Perang Dunia Kedua secara efektif mengakhiri status istimewa KLB dan dampak dari program-program yang dilancarkan oleh Partai Komunis Tiongkok seperti Lompatan Jauh ke Depan dan lainnya, maka sebagian besar bangunan bergaya Eropa yang ada di KLB dihancurkan.

Referensi

  1. ^ Chia Chen Chu (1944), "Diplomatic Quarter in Peiping," A Dissertation submitted to the University of Ottawa, pp. 5-8