|
Sejarah |
Indonesia
|
Nama |
Clurit |
Asal nama |
Celurit |
Pembangun |
PT Palindo Marine Indonesia |
Diluncurkan |
April 2011 |
Mulai berlayar |
April 2011 |
Pelabuhan daftar |
Koarmabar |
Identifikasi |
Nomor lambung: 641 |
Status |
Aktif |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Kapal cepat rudal kelas Clurit |
Berat benaman |
250 ton |
Panjang |
44 m (144 ft 4 in) |
Lebar |
740 m (2.427 ft 10 in) |
Kecepatan |
30 knot (56 km/h; 35 mph) (maksimum) |
Awak kapal |
35 13 personel Pasukan Khusus |
Sensor dan sistem pemroses |
- Sistem Manajemen Tempur seri H/ZKT
- Radar Pelacakan TR-47C
- Radar Pencarian TR-47C
- sistem komunikasi internal EID ICCS [1]
|
Senjata |
1 × 30mm NG-18 CIWS
2 × 12.7mm M2 Browning
2 × C-705 AShM |
KRI Clurit adalah Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Kapal Cepat Rudal yang pembuatannya dilakukan PT Palindo di Batam . Menhan berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100% pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, Batam. KRI Clurit (641) merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula. Kapal berukuran panjang 44 meter, lebar 7,40 meter, dan berat 250 ton ini memiliki sistem pendorong handal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 30 knot.
Sejarah
Nama
Nama KRI Clurit diambil dari sebuah senjata tajam dari Indonesia, yaitu celurit
Pembuatan
Pembuatan KRI Clurit ini ±99% dibuat di PT Palindo Marine Industries, Batam. KCR-40 ini terbuat dari baja khusus High Tensile Steel pada bagian hulu dan lambung kapal yang juga produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel, Cilegon, sedangkan untuk bangunan atas kapal menggunakan Aluminium Alloy.[2] Awalnya, konsep desain awal dari kapal ini dikembangkan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) asal Korea Selatan.[3]
Persenjataan
Meriam
Satu unit meriam CIWS NG-18[4] enam barel berkaliber 30mm pada geladak kapal, serta dua unit meriam pada anjungan kapal dengan kaliber 20mm.[5]
Peluru Kendali
2 set peluncur Rudal Anti Kapal Permukaan tipe C-705.[6]
Sensor dan Senjata Elektronik
Sensor Weapon Control (Sewaco)[7] dan Close in Weapon System (CIWS).[8]
Tenaga penggerak
memiliki sistem pendorong andal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 30 knot daya gerak menggunakan 3 mesin penggerak dengan menerapkan System Propulsi Fixed Propeller 5 daun.
Penugasan
Pada Juli 2015, Clurit menangkap dua kapal nelayan Vietnam di Ranai, Natuna.[9] Dia menyelamatkan 15 nelayan dari kapal mereka yang terbakar pada tahun 2017 di Sabang.[10]
Referensi
Sumber
Pranala luar