Hariadi Sabar


Hariadi Sabar (lahir 1 Mei 1957) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa patung yang dipasang di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara, serta sejumlah disain logo daerah kabupaten/kota.[1][2][3]

Latar belakang

Hariadi Sabar lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 1 Mei 1957. Sejak usia muda sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya patung. Hariadi belajar mematung dari ayahnya sejak 1970. Awalnya, dia belajar teknik dasar mengukir bentuk-bentuk sederhana dengan bahan parafin, yang selanjutnya dibungkus dengan tanah liat untuk menghasilkan cetakan logam. Patung-patung yang tidak memerlukan detail tinggi seperti bentuk-bentuk hewan, mengawali debut Haryadi sebagai pematung. Pada masa itu, ia bahkan sudah dapat memenuhi biaya sekolah dari hasil ketrampilannya membuat patung. Setelah itu ia baru belajar membuat patung-patung sesuai peninggalan di museum dengan mengambil model-model patung dari relief peninggalan Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1987, ia mengambil keputusan untuk mandiri dan serius menggeluti pekerjaannya sebagai pematung cor logam, setelah sempat menjadi guru SD di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Keputusan itu juga dipengaruhi oleh pameran tunggalnya yang diadakan pada tahun 1984 di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran itu membuat namanya menjadi semakin dikenal dan sekaligus mengukuhkannya sebagai maestro patung cor logam. Karena keahliannya tersebut ia kerap diminta membantu para kolektor untuk mengenali apakah sebuah patung tersebut memang asli patung kuno atau patung cor logam buatan masa kini yang dikesankan sebagai benda-benda kuno. Kerap pula dia diundang untuk memberikan kursus pengajaran pada mahasiswa sejumlah perguruan tinggi seperti kursus pengajaran pada mahasiswa magang /pusat magang bagi mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jurusan Seni Grafis dan Seni Patung sejak tahun 1986 hingga sekarang. Ia juga memberikan pengajaran dan pengarahan kajian tehnik pembuatan patung logam. Atas pengabdiannya dia menerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan kategori Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Juni 2009

Karya

Penghargaan

  • Juara 1 Lomba Karya Patung katagori Seni Patung Instalasi CIPUTRA Jakarta
  • Penghargaan Anugerah Kebudayaankategori Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009)
  • Juara harapan 4 Lomba karya Seni Patung CIPUTRA Jakarta

Referensi


Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!