The Goodyear Tire & Rubber Company adalah sebuah produsen ban multinasional asal Amerika yang didirikan pada tahun 1898 oleh Frank Seiberling dan berkantor pusat di Akron, Ohio. Goodyear memproduksi ban untuk mobil, truk besar, truk kecil, sepeda motor, SUV, mobil balap, pesawat terbang, peralatan pertanian, dan alat berat. Perusahaan ini juga kembali memproduksi ban sepeda pada tahun 2015, setelah berhenti memproduksi ban sepeda tahun 1976.[2] Hingga tahun 2017, Goodyear adalah salah satu dari empat produsen ban terbesar di dunia, bersama Bridgestone (Jepang), Michelin (Prancis), dan Continental (Jerman).[3]
Perusahaan ini diberi nama sesuai nama Charles Goodyear, pencipta karet vulkanisir. Ban pertama buatan Goodyear menjadi populer karena dapat dilepas dengan mudah dan perawatannya tidak terlalu rumit.[butuh rujukan]
Walaupun Goodyear telah memproduksi kapal udara dan balon sejak awal dekade 1900-an, blimp iklan pertama Goodyear pertama kali terbang pada tahun 1925. Saat ini, blimp tersebut adalah salah satu ikon iklan yang paling banyak dikenali di Amerika.[4] Perusahaan ini adalah pemasok ban paling sukses dalam sejarah Formula Satu, dengan jumlah balapan, kemenangan, dan gelar juara dunia paling banyak di antara pemasok ban yang lain.[5] Perusahaan ini akhirnya keluar dari Formula Satu setelah musim 1998. Perusahaan ini kini merupakan pemasok ban tunggal untuk NASCAR.
Goodyear adalah produsen ban global pertama yang berekspansi ke Tiongkok, dengan berinvestasi pada sebuah pabrik ban di Dalian pada tahun 1994.
Goodyear juga pernah menjadi komponen Dow Jones Industrial Average antara tahun 1930 hingga 1999.[6] Pada tahun 2013, perusahaan ini membuka gedung kantor pusat baru di Akron.
Sejarah
Awal mula (1898–1926)
Pabrik Goodyear pertama dibuka di Akron, Ohio, pada tahun 1898. Perusahaan ini awalnya memproduksi ban sepeda dan kereta kuda, bantalan ladam karet, dan chip poker, serta tumbuh dengan terciptanya mobil.[7]
Pada tahun 1916, Litchfield menemukan lahan di kawasan Phoenix yang cocok untuk ditanami kapas serat panjang, yang dibutuhkan untuk memperkuat karet di ban. Lahan seluas 36.000 are kemudian dibeli dan dikendalikan oleh Southwest Cotton Company, dengan Litchfield sebagai presidennya. Sebagian dari lahan tersebut kemudian berkembang menjadi kota Goodyear dan Litchfield Park.)
Pada tahun 1924, Litchfield menjalin joint venture dengan Luftschiffbau Zeppelin Company asal Jerman untuk membentuk Goodyear-Zeppelin Corporation.[9] Mulai akhir dekade 1920-an hingga tahun 1940, perusahaan tersebut bekerja sama dengan Goodyear untuk memproduksi dua unit Zeppelin di Amerika Serikat. Kemitraan tersebut tetap berlanjut meskipun Zeppelin kemudian dikendalikan oleh Nazi, dan baru berakhir setelah Perang Dunia II dimulai.[10]
Pada tahun 1930, Goodyear mempelopori ban yang kemudian dikenal sebagai "ban tundra" untuk pesawat terbang kecil. Ban tersebut awalnya tersedia dengan diameter hingga 46 inci (117 cm).[12]
Untuk 60 tahun berikutnya, Goodyear tumbuh menjadi sebuah perusahaan multinasional dengan pendapatan milyaran dolar. Pada tahun 1935, perusahaan ini mengakuisisi Kelly-Springfield Tire. Selama Perang Dunia II, Goodyear memproduksi pesawat tempur F4U Corsair untuk militer Amerika Serikat. Goodyear pun menjadi perusahaan dengan kontrak produksi perang terbesar ke-30 di Amerika Serikat.[13] Pada bulan Desember 1940, kemitraan Goodyear-Zeppelin dipaksa bubar. Pada tahun 1956, perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan sebuah fasilitas pemrosesan nuklir di Ohio.
Pada tahun 1944, Goodyear membentuk anak usaha di Meksiko melalui joint venture dengan Compañía Hulera, S.A. de C.V., dengan nama Compañía Hulera Goodyear-Oxo, S.A. de C.V. atau Goodyear-Oxo.
Transisi ban radial
Dari lima produsen ban terbesar di Amerika Serikat pada tahun 1970, saat ini hanya Goodyear yang masih independen, karena banyaknya tantangan yang dihadapi pada teknologi ban radial, dan respon pasar yang bervariasi.[14] Pada saat itu, semua produsen ban di Amerika Serikat memproduksi ban dengan teknologi bias-ply. Estimasi biaya yang diperlukan untuk melengkapi pabrik dengan mesin dan peralatan baru untuk dapat memproduksi ban radial mencapai $600 juta hingga $900 juta. Biaya tersebut pun cukup memberatkan, karena produksi ban menghasilkan laba yang tidak terlalu besar, dan total pendapatan per tahun hanya sedikit di atas satu milyar dolar.[15] Masyarakat Amerika Serikat kemudian perlahan-lahan bergeser ke ban radial, sebagaimana masyarakat Eropa dan Asia. Pada tahun 1968, Consumer Reports, sebuah majalah berpengaruh di Amerika, mengakui keunggulan konstruksi radial, yang dikembangkan pada tahun 1946 oleh Michelin.[15][16]
Saat Charles J. Pilliod Jr. menjadi CEO Goodyear pada tahun 1974, ia membuat keputusan investasi besar mengenai ban radial, yang saat ini menguasai pangsa pasar hampir 100%.[17] Walaupun banyak dikritik pada saat itu, Pilliod berinvestasi besar-besaran untuk membangun pabrik baru dan membeli peralatan baru untuk dapat memproduksi ban radial.[18] Sam Gibara, yang memimpin Goodyear dari tahun 1996 hingga 2003, menyatakan bahwa tanpa keputusan Pilliod tersebut, Goodyear "tidak akan eksis hari ini."[18]
Penjualan Goodyear pada tahun 1969 mencapai $3 milyar. Lima tahun kemudian, penjualannya mencapai $5 milyar dan Goodyear berekpansi ke 34 negara. Pada tahun 1978, pabrik Goodyear di Akron diubah menjadi sebuah Pusat Teknis untuk riset dan perancangan. Pada tahun 1985, penjualan Goodyear mencapai lebih dari $10 milyar.
Goodyear Aerospace, sebuah perusahaan yang berkembang dari Goodyear Aircraft Company pasca Perang Dunia II, merancang sebuah superkomputer untuk Pusat Penerbangan Antariksa Goddard milik NASA pada tahun 1979, yakni MPP. Goodyear Aerospace kemudian dijual ke Loral Corp. pada tahun 1987 sebagai bagian dari restrukturisasi.
Pada tahun 1987, Goodyear menjalin kemitraan dengan peritel ban asal Kanada, Fountain Tire.[19]
Diversifikasi dan Goldsmith 1986
Pada dekade 1980-an, CEO Goodyear, Robert E. Mercer menyatakan bahwa bisnis ban dan bisnis terkait otomotif, yang saat itu merupakan bisnis utama Goodyear, tumbuh dengan lambat. Ia pun menetapkan strategi "untuk menjauh dari sifat siklikal dari bisnis mobil'' melalui penggabungan atau pembelian bisnis yang tidak terkait dengan ban atau kendaraan.[20]
Pada tahun 1983, Goodyear resmi mengakuisisi produsen gas alam, Celeron Corporation, dengan nilai transaksi lebih dari $740 juta.[20] Perusahaan inipun berinvestasi besar-besaran pada eksplorasi gas, termasuk jalur pipa minyak mentah "All American" sepanjang 1.200 mil untuk menghubungkan California dan Texas, dengan perkiraaan biaya sebesar US$600 juta,[21] namun akhirnya menelan biaya hampir US$1 milyar.[22]
Pada bulan Oktober 1986, pemodal asal Britania Raya, James Goldsmith, bersama grup investasi Hanson, membeli 11,5% saham Goodyear.[23] Aksi tersebut pun dilihat oleh sejumlah orang sebagai serangan greenmail, dan sebagai aktivisme pemegang saham oleh Goldsmith, yang melihat ekspansi perusahaan ini ke luar produksi ban sebagai tindakan yang gegabah, sehingga ingin agar perusahaan ini menjual bisnis tersebut, terutama bisnis di bidang minyak yang ia lihat menekan valuasi perusahaan ini.[24]
Pada tanggal 20 November 1986, Goodyear mengakuisisi semua saham yang dipegang oleh kelompok Goldsmith (12.549.400 lembar saham) dengan harga $49,50 per lembar saham.[25] Goodyear juga melakukan penawaran pembelian terhadap hingga 40 juta lembar saham yang dipegang oleh pemegang saham lain, dengan harga $50 per lembar saham. Pada akhirnya, Goodyear berhasil membeli 40.435.764 lembar sahamya pada bulan Februari 1987.
Sebagai hasil dari pembelian sahamnya tersebut, Goodyear menganggarkan $224,6 juta untuk melakukan restrukturisasi masif. Perusahaan ini menjual Goodyear Aerospace ke Loral Corporation dengan harga $588 juta dan menjual bisnis roda motornya ke Lemmerz Inc. dengan harga $175 juta.[26] Dua anak usahanya yang terlibat dalam bisnis produk pertanian, pengembangan lahan yasan, dan hotel resort di Arizona dijual dengan harga $220,1 juta. Perusahaan ini kemudian juga menjual Celeron Gas and Oil Corporation. Pada tahun 1998, jalur pipa All American, Celeron Gathering, dan Celeron Trading and Transportation juga dijual, sehingga melakukan hampir semua saran dari Goldsmith. Setelah tahun 1987, perusahaan ini berinvestasi pada bisnis ban. Presiden Tom Barrett menggantikan Chairman Robert Mercer pada tahun 1989, dan proses modernisasi, perluasan, dan pengembangan pabrik pun dimulai, salah satunya di pabrik Kelly-Springfield di North Carolina, Lawton, Oklahoma, Napanee, Kanada, Point Pleasant, West Virginia, dan Scottsboro, Alabama.[27] Pada dekade 2000-an, perusahaan ini beralih ke wilayah dengan upah pekerja rendah, yang difasilitasi oleh GATT (yang ditentang oleh Goldsmith, dan menyebut kebijakan tersebut sebagai "sebuah kebijakan untuk memiskinkan" [28]), sehingga sejumlah pabrik Goodyear di Amerika Utara ditutup, antara lain di Cumberland, Maryland; New Toronto, Ontario, Kanada, dan Windsor, Vermont.
^"FormulaSPEED2.0". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 27, 2012. Diakses tanggal December 29, 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"History of DJIA". globalfinancialdata.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 26, 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Reuters (1983-11-12). "Celeron Pipeline". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2020-04-10.
^"History". Goodyear Corporate (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 2020-04-11.
Richard Korman. The Goodyear Story: An Inventor's Obsession and the Struggle for a Rubber Monopoly (2002)
Ronald P. Conlin; "Goodyear Advertising Research: Past, Present and Future" Journal of Advertising Research, Vol. 34, 1994. The real story of Goodyear.