Fitoremediasi (dari φυτο Yunani Kuno (nabati, tanaman), dan Latin remedium (memulihkan keseimbangan atau perbaikan) menggambarkan pengobatan masalah lingkungan (bioremediasi) melalui penggunaan tanaman yang mengurangi masalah lingkungan tanpa perlu menggali bahan kontaminan dan membuangnya di tempat lain. Fitoremediasi juga dapat diartikan sebagai pembersihan polutan yang dilakukan oleh tumbuhan, dapat berupa pohon, rumput-rumputan, serta tumbuhan air.[1]
Fitoremediasi terdiri atas berbagai macam mekanisme, seperti fitoekstraksi, fitodegradasi, fitostabilisasi, fitostimulasi, fitovolatilisasi, dan rhizofiltrasi.[2]
Fitoremediasi diaplikasikan pada lingkungan dengan konsentrasi polutan dalam yang terkontaminasi baik di darat, air, atau udara. Kontaminan atau polutan dapat berupa unsur kimia berbahaya yang mengganggu keseimbangan lingkungan. [3]
Lihat pula
- ^ Hidayati, NURIL (2005-03-01). "Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumulator". HAYATI Journal of Biosciences. 12 (1): 35–40. doi:10.1016/S1978-3019(16)30321-7. ISSN 1978-3019.
- ^ Susarla, Sridhar; Medina, Victor F.; McCutcheon, Steven C. (2002-06). "Phytoremediation: An ecological solution to organic chemical contamination". Ecological Engineering (dalam bahasa Inggris). 18 (5): 647–658. doi:10.1016/S0925-8574(02)00026-5.
- ^ Hidayati, NURIL (2005-03-01). "Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumulator". HAYATI Journal of Biosciences. 12 (1): 35–40. doi:10.1016/S1978-3019(16)30321-7. ISSN 1978-3019.