Elang dan Rubah adalah sebuah fabel tentang persahabatan yang dikhianati dan dibalas. Dihitung sebagai salah satu Fabel Aesop, fabel tersebut diberi nomor 1 dalam Perry Index.[1] Situasi utamanya mengisahkan soal seekor elang yang merebut anak-anak rubah dan menjadikan mereka sebagai santapan anak-anaknya. Terdapat akhir cerita alternatif dari kisah tersebut, di mana rubah mendapatkan ganti rugi sementara dalam cerita lainnya, elang meraih ganti rugi atas luka-lukanya.
Fabel dengan akhir cerita alternatif
Versi Latin dari fabel tersebut buatan Phaedrus diawali dengan pernyataan bahwa orang berkuasa seharusnya takut akan balasan dari orang-orang lemah yang mereka tindas. Dalam catatannya, induk rubah mengangkat sebuah cabang dari sebuah altar dan mengancam untuk membakar pohon di mana elang bersarang. Khawatir akan keselamatan anaknya sendiri, elang mengembalikan anak-anak dari rubah tersebut.[2] Ini adalah versi yang diambil dalam kumpulan fabel Aesop berbahasa Inggris awal, yang meliputi karya-karya William Caxton,[3]Francis Barlow,[4] dan Samuel Croxall.[5]Marie de France juga memakai cerita tersebut dalam catatan Anglo-Norman abad ke-12 buatannya, dengan tambahan penjelasan bahwa rubah mula-mula menumpuk kayu-kayu bakar di sekitaran pohon. Komentarnya soal cerita tersebut menyoroti tidak bergunanya orang-orang menerapkan tindak sewenang-wenang: “Orang yang bangga akan kekayaannya tak akan pernah memiliki kasih terhadap orang papa karena keadaan dan tangisannya, namun jika orang papa dapat membalasnya, kemudian kau akan melihat orang kaya tersebut bersujud.”[6]
Dalam versi alternatif, elang dan rubah adalah teman dan memutuskan untuk tinggal berdekatan satu sama lain. Setelah elang mengkhianati persahabatan mereka dengan mencuri anak-anak rubah dan menyantapkannya kepada anak-anaknya, rubah menghadapkan pembalasan. Ini terjadi saat elang merebut daging dari sebuah altar suci di mana sebuah arang yang menyulut ikut terbawa dan membakar sarangnya. Anak-anak elang yang terbakar berjatuhan ke kaki pohon, di mana mereka disantap oleh rubah. Versi tersebut tak ada sebelum Aesop, semenjak Archilochus (s.650 SM) mengisahkan bagaimana persahabatan antar keduanya dikhianati dan rubah mengadu kepada Zeus.[7] Namun, pada zaman Aristophanes, cerita aliansi buruk antar dua hewan tersebut diatributkan kepada Aesop.[8]