Jebel Irhoud atau Adrar Ighud (bahasa Arab: جبل إيغود, translit. žbəl iġud; bahasa Berber: ⴰⴷⵔⴰⵔ ⵏ ⵉⵖⵓⴷ adrar n iɣud) adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat Sidi Moktar, sekitar 100 km (60 mi) di sebelah barat Marrakesh, Maroko. Situs ini dikenal akan fosil-fosilhominidnya yang telah ditemukan semenjak tahun 1960. Awalnya dianggap sebagai Neanderthal, spesimen-spesimen ini pada akhirnya digolongkan sebagai Homo sapiens dan berusia lebih dari 300.000 tahun. Jika betul, fosil-fosil ini akan menjadi fosil Homo sapiens tertua yang pernah ditemukan.[1][2][3][4][5][6]
Sejarah
Fosil-fosil yang ditemukan di situs ini pada awalnya dikategorikan sebagai Neanderthal, karena alat-alat batu yang ditemukan diyakini merupakan alat-alat yang hanya digunakan oleh Neanderthal. Mereka juga memiliki ciri-ciri yang diyakini merupakan ciri-ciri Neanderthal. Mereka diyakini berusia sekitar 40.000 tahun, tapi perkiraan ini diragukan akibat adanya bukti fauna yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari masa Pleistosen Pertengahan, sekitar 160.000 tahun yang lalu. Fosil-fosil tersebut lalu ditinjau ulang sebagai representasi bentuk kuno Homo sapiens atau mungkin populasi Homo sapiens yang telah berkawin dengan Neanderthal.[1] Namun, pada tahun 2017, ilmuwan di Max Planck Institute melaporkan bahwa analisis fosil dari Jebel Irhoud, Maroko, mengindikasikan bahwa Homo sapiens telah berkembang setidaknya 100.000 tahun lebih awal daripada perkiraan sebelumnya.
^Oldest Homo sapiens bones ever found shake foundations of the human story The Guardian, 2017-06-07. Quote: "Hublin concedes that scientists have too few fossils to know whether modern humans had spread to the four corners of Africa 300,000 years ago. The speculation is based on what the scientists see as similar features in a 260,000-year-old skull found in Florisbad in South Africa."