Direktorat Diplomasi Publik adalah salah satu unit eselon II di Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI. Direktorat Diplomasi Publik mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri, serta isu aktual dan strategis.
Tugas dan Fungsi
Direktorat Diplomasi Publik dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 630 Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016[1] menyelenggarakan fungsi:
- Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri, serta isu aktual dan strategis;
- Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri, serta isu aktual dan strategis;
- Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri, serta isu aktual dan strategis;
- Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri serta isu aktual dan strategis;
- Penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan diplomasi publik untuk mendapatkan dukungan publik di dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan politik luar negeri di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri serta isu aktual dan strategis; dan
- Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
Susunan Organisasi
Direktorat Diplomasi Publik terdiri atas:
- Subdirektorat Politik dan Keamanan;
- Subdirektorat Ekonomi dan Pembangunan;
- Subdirektorat Sosial dan Budaya;
- Subdirektorat Isu-Isu Aktual dan Strategis;
- Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri;
- Subbagian Tata Usaha; dan
- Kelompok Jabatan Fungsional.
Program Kerja
Bali Democracy Forum (BDF)
Pada tahun 2008, satu dekade setelah dimulainya reformasi, Indonesia memprakarsai penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF), sebuah forum antar pemerintah yang bersifat tahunan, inklusif dan terbuka yang membahas mengenai perkembangan demokrasi, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
BDF lahir dari sebuah keyakinan bahwa promosi demokrasi merupakan sebuah bagian tak terpisahkan dari kebijakan luar negeri Indonesia. BDF diciptakan guna membantu mewujudkan terbentuknya tata bangun demokrasi (democratic architecture) yang kokoh di kawasan melalui praktik sharing of experiences and best practices dengan menganut prinsip-prinsip persamaan, saling pengertian dan menghargai.
Dalam penyelenggaraan BDF, para peserta dapat membicarakan demokrasi secara konstruktif terlepas dari political taboo dan standardisasi yang restriktif. Tingginya tingkat akseptabilitas dan animo partisipan merupakan sambutan positif terhadap prinsip BDF yang inklusif yaitu menempatkan setiap negara dalam posisi ‘unik’ dan mengedepankan sharing experience dan best practices dalam menggali prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi sesuai dengan kondisi negara masing-masing.
Hingga saat ini, BDF telah berhasil menjadikan demokrasi sebagai agenda strategis untuk Asia dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dan dan politik yang seimbang, menciptakan perdamaian dan stabilitas, serta dapat memajukan kualitas penikmatan hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan di kawasan yang notabene merupakan tiga pilar penyangga konsep perserikatan bangsa-bangsa.
Beberapa kearifan Nusantara turut mewarnai pertukaran tentang demokrasi, yaitu: (1) Bahwa demokrasi harus tumbuh dan berkembang atas inisiatif internal (home-grown); (2) Demokrasi menjunjung nilai-nilai pluralisme dan keberagaman; dan (3) Demokrasi bersifat inklusif.
Bilateral Inter-Media Dialogue (BIMD)
Media memainkan peran penting dalam proses demokratisasi. Sharing of experiences dan best practices antara Insan Pers Indonesia dan negara mitra diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan membawa praktek-praktek terbaik untuk mempromosikan jurnalisme perdamaian, dalam rangka proses nation-building, dan turut meningkatkan kualitas pers di negara masing-masing.
Council For Religion And Pluralism RI-AS
Indonesia dan Amerika Serikat merupakan negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, dengan tradisi keagamaan yang kuat dan beragam - masing-masing keragaman historis dihargai, toleransi beragama, dan pluralisme sebagai fondasi yang kuat dari masyarakat kedua negara. Council yang dibentuk diharapkan dapat menjadi media sharing experiences dan best practices dalam menjalani kehidupan beragama, serta mempelajari nilai-nilai yang bermanfaat dari masing-masing negara.
Updates From The Region (UFTR)
Kegiatan Updates From the Region (UFTR) merupakan salah satu kegiatan Kemlu yang bertujuan untuk menjembatani potensi ekonomi daerah dengan peluang pasar dan investasi luar negeri. Program ini bertujuan untuk menciptakan peluang pasar dan investasi luar negeri bagi daerah di bidang bisnis, pariwisata dan investasi (TTI) serta kuliner dengan mempromosikan potensi daerah termasuk kepada pihak luar negeri.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak 2007 ini telah dimanfaatkan secara optimal oleh beberapa Pemerintah daerah tidak hanya untuk mempromosikan Potensi daerahnya, tetapi juga untuk mempromosikan berbagai kegiatan (events) yang akan berlangsung di daerahnya.
Diplomatic Tour
Diplomatic Tour (DT) merupakan rangkaian kegiatan dari program Updates from the Region (UFTR), Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik-Kementerian Luar Negeri RI. Program ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan masyarakat internasional domestik yang bermanfaat bagi penguatan citra Indonesia melalui diplomasi dan optimalisasi informasi dan diplomasi publik.
Program ini merupakan kegiatan kunjungan para diplomat asing ke daerah di Indonesia dengan tujuan melihat berbagai potensi seperti pengembangan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut. Kegiatan ini telah diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak tahun 2006 dalam rangka membangun dan mempererat hubungan persahabatan antar negara sekaligus sebagai sarana exchange of information tentang isu-isu penting/terbaru yang berkembang di Indonesia maupun di antara negara-negara peserta. Selain itu kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Kemlu untuk menjembatani dan membantu daerah dalam melakukan promosi potensi ekonomi daerah dengan peluang pasar dan investasi luar negeri.
Outstanding Students for the World (OSTW)
Outstanding Students for The World (OSTW) merupakan program yang diperuntukkan kepada generasi muda berprestasi untuk dapat memiliki kesempatan berperan dalam mendukung kegiatan promosi dan peningkatan citra Indonesia di luar negeri.
Peserta OSTW adalah para siswa/mahasiswa yang meraih prestasi pada tingkat nasional dan internasional, utamanya para pemenang kompetisi olimpiade di bidang Fisika, Matematika, Kimia, Biologi, pemenang Kontes Robot Dunia, serta para inovator muda.
Duta Belia
Program Duta Belia pada awalnya merupakan program pembekalan yang diberikan kepada anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Namun, sejak tahun 2006 program Duta Belia dilaksanakan dengan mengikutsertakan siswa teladan di Indonesia yang terpilih setiap tahunnya. Program Duta Belia terdiri atas tiga segmen kegiatan, yaitu pembekalan yang dilakukan di dalam kelas, pengukuhan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri dan kunjungan ke luar negeri untuk bertemu dengan Pemerintah dan generasi muda dari negara maju.
Tabloid Diplomasi
Sebagai sarana diseminasi informasi mengenai kebijakan luar negeri RI dan berbagai kegiatan Kementerian Luar Negeri, Ditjen IDP sejak tahun 2007 menerbitkan media massa cetak “Tabloid Diplomasi”. Tabloid Diplomasi diterbitkan sebanyak 5 ribu eksemplar setiap bulan dan dikirim ke berbagai pemangku kepentingan terkait seperti DPR RI, seluruh Pemprov di Indonesia, seluruh Perwakilan RI di luar negeri, lembaga think-tank, perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Tabloid Diplomasi juga telah menjadi salah satu sumber referensi bagi para mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia dalam pembuatan skripsi/thesis mereka.
Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia
Sejak tahun 2003, Kementerian Luar Negeri RI telah memberikan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada sejumlah pemuda dari beberapa negara sahabat, termasuk Indonesia untuk mempelajari beragam kekayaan seni, budaya serta kearifan lokal yang dimiliki oleh Indonesia selama 3 (tiga) bulan atau kurang lebih 14 minggu.
BSBI merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia cq. Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan people-to-people contact melalui pemanfaatan seni dan budaya sebagai aset soft-power diplomacy Indonesia. Selain itu, program BSBI juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggan masyarakat Indonesia terhadap warisan seni dan budaya para leluhur yang wajib dilestarikan.
Pada awal pelaksanaannya, BSBI diberikan kepada 12 peserta yang berasal dari negara-negara anggota Southwest Pacific Dialogue (SwPD) yaitu Australia, Indonesia, Papua Nugini, Selandia Baru, Timor Leste dan Fiji (2003). Selanjutnya, sejak tahun 2003 hingga 2015, BSBI telah diberikan kepada 658 alumni dari 60 negara yaitu Negara anggota South West Pacific Dialogue (SwPD), ASEAN+3, Pacific Island Forum (PIF), negara-negara di benua Asia, Afrika, Amerika dan Eropa, serta tentunya Indonesia (keterwakilan dari 5 Pulau terbesar Indonesia).
Pada tahun 2016, Program BSBI akan kembali pada kitahnya untuk meningkatkan keikutsertaan peserta BSBI asal negara pasifik juga memastikan keterwakilan Indonesia timur, khususnya 5 (lima) provinsi yang mewakili etnis Melanesia yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT di program tersebut.
Kurikulum Program BSBI meliputi: bahasa Indonesia; seni musik; seni tari; pengayaan budaya dan kearifan lokal; workshop seni; pembuatan video bertema Indonesia; dan substansi tentang Indonesia dan ASEAN.
Dialog Lintas Agama
Sebagai bentuk upaya pro-aktif Pemri dalam mengedepankan sikap toleransi, saling memahami dan menghargai antar sesama umat beragama dan antar peradaban demi terciptanya “harmony among civilizations”, Indonesia telah mengembangkan kegiatan dialog lintas agama (DLA).
Forum DLA diharapkan tidak semata-mata menjadi ajang dialog, tetapi hasil-hasilnya juga dapat diimplementasikan ke seluruh tingkatan di kalangan akar rumput. Forum DLA dilaksanakan melalui dialog, public lecture, diskusi di lingkup intrafaith, interfaith dan intermedia dengan melibatkan para pemuka/tokoh agama, wakil masyarakat madani, akademisi, dan media.
Mengingat dialog lintas agama sudah merupakan isu global, maka forum tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dimana negara maupun masyarakat madani dapat berperan menjadi bagian dari “problem solver”, khususnya mengatasi tantangan internasional dewasa ini seperti masalah radikalisme dan terorisme.
Sejak tahun 2004, Pemerintah Indonesia telah secara aktif menjadi co-sponsor penyelenggaraan dialog lintas agama (DLA) baik dalam skala bilateral, regional maupun multilateral.
Pelayanan Publik
Direktorat Diplomasi Publik senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan masyarakat yang bersifat people-to-people dan down to earth. Hal ini ditujukan guna memberikan pemahaman mendalam terkait peran, tugas dan fungsi Kementerian Luar Negeri secara umum dan implementasi diplomasi Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
Open House
Kegiatan Open House merupakan upaya menjadikan Kementerian Luar Negeri RI lebih terbuka dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai penerapan politik luar negeri dan diplomasi RI kepada publik di tanah air, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kegiatan berupa paparan mengenai sejarah dan tugas pokok Kemlu serta kunjungan ke unit-unit kerja Kemlu, antara lain:
- Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN
- Direktorat Timur Tengah
- Direktorat Amerika Utara dan tengah
- Direktorat Informasi dan media
- Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan
- Direktorat Keamanan Diplomatik
- Museum Konferensi Asia-Afrika
Kunjungan Pelajar dan Mahasiswa
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar dan mahasiswa Indonesia dan mancanegara mengenai pelaksanaan diplomasi Indonesia, isu-isu terkini dalam hubungan luar negeri Indonesia, tugas-tugas yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri ataupun struktur organisasi Kementerian Luar Negeri. Kunjungan ini merupakan kunjungan rutin yang dilakukan oleh berbagai mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia.
Pembuatan dan Pencetakan Buku
Media cetak berupa buku merupakan salah satu sarana yang efektif dan relevan dalam memperkenalkan aset-aset diplomasi publik Indonesia kepada masyarakat yang luas. Buku-buku terkait aset diplomasi Indonesia seperti demokrasi, pluralisme, dan keberagaman kebudayaan dipublikasikan oleh Direktorat Diplomasi Publik dan dibagikan secara gratis kepada stakeholders yang bersangkutan.
Pameran Foto
Gambar dan foto merupakan salah satau media penyampaian pesan yang menarik, interaktif, dan popular saat ini. Dengan melakukan kegiatan pameran foto, Direktorat Diplomasi Publik dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingannya baik di dalam maupun luar negeri. Materi foto yang dipamerkan dapat disesuaikan dengan target audience mulai dari pelajar, mahasiswa, akademisi, serta masyarakat umum.
Dengan menyelenggarakan kegiatan pameran foto yang efektif dan relevan terkait isu-isu aktual dan strategis, Direktorat Diplomasi Publik diharapkan dapat menampilkan potret pelaksanaan diplomasi serta politik luar negeri Indonesia yang dikemas secara menarik dan ekspresif.
Public Lecture dan Sosialisasi
Kegiatan Public Lecture terlaksana atas kerjasama dengan berbagai universitas di Indonesia yang diselenggarakan dalam bentuk seminar, lokakarya, maupun talkshow dengan tema isu-isu internasional.
Pelaksanaan sosialisasi yang membahas isu-isu internasional ini bermaksud untuk memperkenalkan kegiatan-kegiatan yang dijalankan Kementerian Luar negeri sebagai wujud pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia dalam berbagai hal. Beberapa isu yang telah diangkat antara lain:
- Penguatan diplomasi publik di daerah
- Strategi diplomasi publik di daerah
- Aset-aset diplomasi publik
- ASEAN Economy Community
- Isu Palestina
- Warisan nilai-nilai semangat Bandung dan Koferensi Asia-Afrika pada masa kini
- Strategi Kementerian Luar Negeri dalam menghadapi tantangan dinamika keamanan internasional
- Kebijakan diplomasi perbatasan
- Demokrasi dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi dan pluralisme
- Area perdagangan bebas dan kerjasama internasional
- Penanggulangan masalah TKI di luar negeri oleh kementerian luar negeri dan perlindungan WNI di luar negeri (citizen service)
- Gerakan non-blok
- Pengenalan Kementerian Luar Negeri sebagai organisasi
- Etika diplomat
- Upaya pembenahan profesi diplomat indonesia
Isu-isu yang diangkat dalam public lecture diupayakan dapat mencakup isu-isu terkini yang strategis seperti permasalahan perbatasan, perlindungan WNI/TKI di luar negeri, diaspora, demokrasi dan HAM, dialog lintas agama dan isu-isu keberagaman budaya Indonesia, maupun pemberdayaan aset-aset diplomasi publik serta strategi publik di daerah.
Diplomatic Gathering
Diplomatic Gathering menjadi satu sarana untuk berdialog secara secara terbuka, interaktif, dan komunikatif antara Menteri Luar Negeri untuk membahasa isu-isu aktual dan strategis yang menjadi perhatian bersama, yaitu isu konflik wilayah, sengketa perbatasan, keamanan regional, keamanan internasional, ekonomi keuangan, arsitektur kawasan, pembangunan dan kesejahteraan Papua, dan soft power politik luar negeri Indonesia.
Forum diplomatic gathering ini memungkinkan setiap undangan untuk menyampaikan pandangan-pandangan personalnya secara lebih informal dan akrab.
Direktorat Diplomasi Publik turut beberapa kali menyelenggarakan Diplomatic Gathering sebagai sarana bagi Kementerian Luar Negeri untuk dapat meningkatkan jejaring dan kerjasama dengan korps diplomatik dan para pemangku kepentingan Indonesia yang terlibat aktif dalam diplomasi publik.
Salah satu dari kegiatan Diplomatic Gathering tersebut diselenggarakan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dengan tajuk Pejambon Ifthar, yang merupakan forum bagi pimpinan Kementerian Luar Negeri untuk bersilaturahmi dengan Duta Besar/diplomat asing di Jakarta khususnya negara-negara anggota OKI, para anggota Komisi I DPR dan Badan Kerjasama Antar-Parlemen, media, pengusaha, budayawan, think tanks, dan akademisi selaku mitra dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Referensi
- ^ "Peraturan Menteri Luar Negeri No. 2 Tahun 2016" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-03-28. Diakses tanggal 2017-07-21.