Denis Papin

Denis Papin (22 Agustus 1647 - 26 Agustus 1713) merupakan ahli fisika, matematikawan, dan penemu berkebangsaan Perancis yang menemukan pressure cooker dan menyarankan silinder dan piston pertama mesin uap meskipun desain tersebut tidak praktis namun dapat mengarahkan pada terbentuknya revolusi industri. Denis lahir di Bois, Perancis pada tanggal 22 Agustus 1647 dan meninggal di London, Inggris pada tanggal 26 Agustus 1713.

Perjalanan Hidup

Pada usia enam tahun, Denis dirawat oleh pamannya, Nicolas Papin. Nicolas Papin merupakan seorang dokter yang bertugas di Saumur, sekitar 100 km barat Blois. Denis bersekolah di Akademi Huguenot dan memulai studi dibidang kedokteran pada tahun 1661 di University of Angers yang memiliki perguruan tinggi Hukum, Teologi, Seni dan Kedokteran, dan menarik perhatian siswa dari seluruh Perancis. Denis lulus pada 4 Juni 1669 dan mendapat gelar medis. Lalu dia memutuskan untuk menjalani kehidupan sebagai seorang dokter dan berangkat ke Paris pada tahun 1670. Namun, dia jauh lebih tertarik pada matematika dan mekanik dibanding dengan bidang kedokteran. Denis merasa dirinya butuh dukungan dalam mengeksplor dunia matematika, sehingga dia berteman dekat dengan Marie Charron Colbert, istri Pengawas Jenderal Keuangan, Jean-Baptiste Colbert. Marie dan Denis mempunyai tempat asal yang sama, yaitu Bois, Perancis. Marie mempunyai teman dekat yang merupakan seorang ilmuan terkenal yang bernama Christiaan Huygens. Saat itu, Christiaan Huygens sedang mencari asisten, lalu Marie mengatur agar Denis yang mengisi peran ini.

Dia membantu Huygens dengan eksperimen pompa udara dari tahun 1671 hingga 1674. Dalam perjalanan kariernya dengan menjadi asisten Huygens, Denis menerbitkan buku yang berjudul 'Nouvelles Expériences du Vuide' ( Paris, 1674), berdasarkan eksperimen yang ia dengar selama magang. Dalam karyanya ini, terdapat bagian bahwa Denis membahas mengenai udara. Pada tahun 1674, Robert Boyle menerbitkan koleksi kertas pendek yang memuat karya tentang 'kualitas tersembunyi udara tanpa mengetahui buku Papin. Lalu Huygens menerima koleksi kertas Boyle pada Juni 1675, dan pada bulan berikutnya, Denis memutuskan untuk pergi ke Inggris untuk bertemu langsung dengan Boyle. Huygens menulis surat untuk Henry Oldenburg, sekretaris Royal Society. Dalam suratnya tersebut, Huygens meminta agar Henry mengatur agar Denis dapat bertemu dengan Boyle. Hingga pada musim gugur tahun 1675, Denis mulai menarik perhatian Boyle kepada segala pemikirannya. Hal ini dilakukan dengan cara menulis beberapa makalah bersama Huygens yang dia terbitkan dalam Transaction of the Royal Society. Dan pada pertemuan Royal Society pada bulan Februari 1676, Oldenburg melaporkan eksperimen Boyle, Papin, dan beberapa eksperimen lainnya dan didemonstrasikan pada pertemuan Society. Papin telah menemukan pompa udara laras ganda yang sangat efektif. Boyle tertarik pada penemuan Papin dan menawari Papin posisi sebagai asistennya dan Papin dengan senang hati menerimanya. Keduanya mulai melakukan percobaan tetapi, setelah Boyle jatuh sakit, Papin melanjutkan pekerjaannya sendiri.

Denis melakukan eksperimennya sendiri, sampai pada tahun 1679 Papin menciptakan pressure cooker yang dia tunjukkan kepada Royal Society. Pressure cooker merupakan perangkat yang menunjukkan kekuatan elastis luar biasa yang didapat uap saat dipanaskan dan dikurung. Sifat digester ini digunakan untuk memasak dan mengekstraksi gelatin dari tulang dengan uap tekanan tinggi. Dia menerbitkan sebuah karya dalam bahasa Inggris yang menggambarkan digesternya pada tahun 1681, yaitu A new digester or engine for softening bones, containing a description of its make and use. Karena kerja kerasnya, Papin mendapatkan Fellow of the Royal Society pada tahun 1680 karena pemikirannya yang cemerlang saat menjadi asisten Boyle dan Hooke. Walaupun dia merupakan fisikawan terkenal, dia tidak pernah melupakan dunia kedokteran. Pada tahun 1681 dia menulis A Treatise on Painless Operations. Papin kembali ke London pada 1684 bekerja lagi dengan Royal Society sampai 1687. Dia ditunjuk sebagai kurator percobaan sementara dan selama bertahun-tahun, dia menulis banyak makalah dan memberikan banyak demonstrasi percobaan pada pertemuan Royal Society. Pada 1687 Papin meninggalkan Inggris dan pergi ke Hesse-Kassel di mana ia diangkat sebagai guru besar matematika di Universitas Marburg. Papin terkenal karena karyanya sebagai penemu, terutama karyanya di mesin uap. Pada 1690 ia menerbitkan karya pertamanya pada mesin uap di De novis quibusdam machinis. Tujuan dari mesin uap adalah untuk menaikkan air ke kanal antara Kassel dan Karlshaven. Dia juga menggunakan mesin uap untuk memompa air ke tangki di atap istana untuk memasok air ke air mancur di halaman. Pada 1705, ketika Leibniz mengirim Papin sketsa mesin uap, Papin mulai mengerjakan topik itu lagi dan menulis The New Art of Pumping Water dengan menggunakan Steam (1707). Dia merancang katup pengaman untuk mencegah tekanan uap sampai ke tingkat berbahaya.

Papin terus menerus berkarya dengan menulis makalah seperti ia mengirim sebelas makalah ke Royal Society pada tahun 1711. Ini dibacakan kepada Masyarakat pada pertemuan mereka tetapi tidak diterbitkan meskipun berisi ide-ide menarik. Satu ide penting yang ia hasilkan adalah Hessian Bellows, sebuah mesin yang dirancang untuk menghasilkan ledakan udara untuk bijih yang meleleh. Ide ini menjadi dasar dari blast furnace. Pada akhir hayatnya, Papin mendapatkan respon yang kurang baik terhadap karyanya sehingga sangat mungkin bahwa, tanpa kerabat atau uang yang diketahui oleh orang-orang yang menemukannya setelah dia meninggal, mereka akan menguburnya di kuburan yang tidak bertanda.

Karya

Pranala luar

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!